Thursday, October 13, 2011

10 wirausaha Muda Raih Penghargaan Shell Livewire

Sepuluh orang muda lolos dalam pemilihan wirausaha pemula berusia 18-32 tahun dalam sebuah kompetisi yang digelar salah satu perusahaan peritel bahan bakar di Indonesia.

Dalam kegiatan bertajuk "Shell Livewire Business Start Up Award 2011" ini 241 wirausaha muda terpilih dari Jabodetabek, Jabar, Yogyakarta, Jateng, Jatim, dan Bali.

Manajer Media Relation PT Shell Indonesia, Sri Wahyu Endah mengungkapkan usaha yang ditawarkan anak-anak muda tersebut unik, kreatif dan bervariasi mulai dari produk fashion, kecantikan, produk edukasi, perlengkapan rumah tangga dan makanan.

"Salah satunya karya Muhammad Fahrian dengan produk Godream, yakni sleeping bag yang tidak hanya untuk pencinta alam saja tetapi bisa digunakan oleh keluarga karena desainnya menarik dan kreatif," katanya.

Selain itu, ada produk gendongan bayi yang inovatif karya Elgia Meliasa diberi nama "Hanaroo baby Wrap", produk fashion Lazuli Sarae karya Ivan Kurniawan berupa kreasi batik dengan bahan dasar jeans.

Ada pula produk makanan kreatif nasi krawu dalam bentuk burger karya Lailatus Saadah, produk Heuphoria boneka anatomi karya Yunara Ningrum, produk angkringan Cekli modern berupa makanan kaki lima di gerobak dorong kreasi Robby Adiarta.

Menurut Endah, salah satu pertimbangan untuk meloloskan peserta dalam ajang Shell Livewire adalah kreativitas. Meski minim modal, mereka bisa mempromosikan produk dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk pengembangan produk dan pasarnya.

"Kesepuluh pemenang Shell Livewire BSA 2011 mendapat hadiah dana untuk pengembangan usahanya masing-masing sebesar Rp20 juta, mendapat pelatihan, bimbingan bisnis serta publikasi media", katanya.

Ivan Kurniawan pemenang produk kreatif batik di atas bahan denim mengatakan ide untuk mengkreasikan motif batik pada bahan denim atau jeans sebagai wujud kepedulian terhadap pelestarian batik sebagai budaya asli Indonesia.

Bersama rekannya Maretta Nirmada, Ivan lulusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung telah memadukan batik sebagai budaya tradisional timur dengan denim yang merupakan wajah budaya barat.

Tuesday, October 11, 2011

Penjualan Mobil Tahun 2011 Sampai Bulan September Naik 21 Persen


Sembilan bulan 2011 berjalan (Januari-September), penjualan ritel mobil di Indonesia—penumpang dan komersial—sudah mencapai 658.009 unit. Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, berarti penjualan naik 21,7 persen. Sembilan bulan pertama 2011, penjualan ritel sebanyak 540.600 unit. Hal itu disimpulkan setelah Kompas.commemperoleh data lengkap dari salah satu anggota Gaikindo.
Untuk September, hanya terjadi kenaikan tipis dibandingkan bulan sebelumnya, Agustus 2011. Kalau Agustus total ritel 76.257 unit, September menjadi 77.864 unit atau naik 2,1 persen. Sementara wholesales (WS) pada September 2011 ini lebih besar dibandingkan ritel. WS mencapai 79.836 unit atau naik 8,9 persen dari 73.056 unit pada Agustus 2011. Untuk wholesales selama 9 bulan pada 2011 sudah mencapai 659.857 unit. 
Khusus untuk ritel, komposisinya, penumpang 455.775 unit (69,3 persen) dan komersial 202.234 (30,7 persen) unit. 

Masih top

Toyota masih tetap mendominasi dengan menikmati pangsa pasar 36,4 persen. Dari Top10 ATPM dengan penjualan terbanyak, hanya Honda yang mengalami penurunan penjualan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya 13,2 persen, yaitu dari 43.635 unit tinggal 37.882 unit.
Penjualan  Ritel Agustus vs September 2011 dan total 2011 vs 2010 (9 bulan)

No.MerekAgustus
(unit)
September
(unit)
2011
(unit)
2010
(unit)
+/-
(%)
1.Toyota26.15130.041239.761207.472+15,56
2.Daihatsu11.56911.268100.92683.691+20,6
3.Mitsubishi10.7439.68994.87172.534+30,8
4.Suzuki7.5057.42163.87047.462+34,6
5.Nissan5.4964.50540.26227.692+46,7
6.Honda4.8544.37637.88243.635-13,2
7.Isuzu2.2782.45220.61016.574+24,3
8.Hino2.3902.56518.01615.042+19,7
9.Ford1.5021.47112.3324.652+165
10.Mazda8518646.4454.326+49
11.Kia6578604.3203.415+26,5
12.Hyundai5064623.8043.701+2,7
13.Chevrolet3693713.4413.280+4,9
14.Mercesdes-Benz3914133.3093.325-4,8
15.UD Trucks2002802.193- 
16.Proton1402091.2281.662-26,2
17.BMW1501401.117929+20
18.Geely103112771- 
19.Chrysler1423949840+1.145
20.MAN2438262- 
Total76.25777.864658.009540.60021,7

Jaringan ATM Mandiri dan BCA Resmi Terhubung


PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk resmi menyambung jaringan authorized teller machine (ATM) satu sama lain, hari ini atau Selasa (11/10/2011). Caranya, memasuki usia ke-13, Bank Mandiri bekerja sama dengan PT Rintis Sejahtera selaku pengelola Jaringan ATM Prima untuk memperluas jaringan ATM.
"Penguatan jaringan ini akan mendorong pertumbuhan transaksi nasabah melalui jaringan elektronik Bank Mandiri dan dapat pula meningkatkan efisiensi dalam bertransaksi," kata Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zain.
Sampai akhir September 2011, jaringan ATM Bank Mandiri telah mencapai 8.993 unit, yang terkoneksi ke lebih dari 21.000 jaringan ATM Link, 30.000 jaringan ATM Bersama, dan lebih dari 1,7 juta ATM VISA Internasional seluruh dunia. Penambahan jaringan ATM yang terus dilakukan Bank Mandiri telah mampu meningkatkan transaksi hingga 454 juta transaksi hingga Agustus 2011 atau tumbuh 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Melalui kerja sama yang baru ini, nasabah Bank Mandiri nantinya akan dapat bertransaksi tarik tunai, cek saldo, dan transfer antarbank di lebih dari 22.000 ATM yang terhubung melalui jaringan ATM Prima, termasuk di lebih dari 7.000 ATM BCA, atau secara total penguatan jaringan ATM Mandiri akan mencapai 40.000 ATM, baik yang terhubung melalui Jaringan ATM Prima, Link, maupun ATM Bersama yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebaliknya nasabah ke-48 bank peserta anggota Jaringan ATM Prima pun dapat melakukan transaksi serupa di ATM Mandiri.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengemukakan bahwa penandatanganan nota kesepahaman ini menjadi awal kerja sama yang baik. "Kerja sama ini tentu akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah," ujar Jahja Setiaatmadja. Informasi saja, BCA merupakanfounding member Jaringan Prima yang mengelola shared-ATM jaringan BCA.
Direktur Utama Rintis Sejahtera Iwan Setiawan menyampaikan apresiasinya kepada Bank Mandiri karena telah bergabung ke dalam jaringan Prima sebagai bank peserta yang ke-49. "Langkah Bank Mandiri ini dapat menciptakan sinergi daya saing perbankan nasional, back-up pelaku sistem pembayaran yang berlapis, dan mendorong kemitraan yang kuat dalam menghadapi persaingan, baik regional maupun global," tutur Iwan.

Sunday, October 9, 2011

Besarnya Populasi Penduduk Muda Adalah Modal Besar Indonesia


Ketua Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia Abiprayadi Riyanto menyampaikan bahwa populasi penduduk Indonesia yang berada di usia produktif, yaitu penduduk dengan umur 15-64 tahun, merupakan modal besar bagi perekonomian nasional.
"Indonesia itu punya modal besar yang negara-negara lain nggak punya yaitu adalah kita punya aset populasi orang muda," ujar Abiprayadi dalam diskusi terkait pengaruh IHSG saat ini terhadap kinerja reksa dana, di Bursa Efek Indonesia, Kamis ( 29/9/2011 ).
Ia menuturkan, penduduk dengan usia 15-54 tahun jumlahnya 60 persen dari total penduduk nasional yang mencapai 240 juta orang. Angka ini, lanjut dia, artinya Indonesia punya populasi yang produktif hingga tahun 2030 .
Menurut Abiprayadi, hal tersebut tidak dipunyai oleh negara lain. China hanya punya penduduk produktif sampai tahun 2015 . Ini karena adanya kebijakan satu anak (single child policy). "Jepang malah negative growth populasinya," tambah dia.
Begitu juga dengan Eropa, seperti Swiss yang populasinya bahkan susut. Sehingga kebanyakan penduduknya adalah para pendatang. "(Jadi) Indonesia punya aset yang luar biasa gede," tegasnya.
Dan, tidak hanya sekedar jumlah saja. Penduduk usia produktif ini juga disertai dengan daya beli yang tinggi. Di mana pendapatan masyarakat kelas menengah bawah, yang berpenghasilan 2-4 dollar AS per hari, meningkat dari 37,5 juta penduduk ( 1999 ) menjadi 68,8 juta penduduk ( 2009 ). "Itu yang buat Indonesia tahan krisis tahun 2008 ," sebut dia.
Di mana pertumbuhan ekonomi nasional, sebanyak 65 persennya ditopang oleh permintaan domestik. Kondisi ini berbeda dengan negara lain, seperti Malaysia dan Singapura. Seluruh PDB Singapura ditopang oleh ekspor, sedangkan ekspor Malaysia berkontribusi 90 persen terhadap PDB. "(Sedangkan) ekspor kita rendah dengan 20 persen," jelasnya.
Secara terpisah, hal serupa juga disebutkan oleh Kepala ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya menyampaikan daya beli masyarakat Indonesia masih dalam kondisi bagus. Dengan kondisi ini, daya beli tersebut akan menopang pertumbuhan ekonomi nasional di tengah-tengah ketidakstabilan kondisi global. "Yang paling bagus kalau global ekonomi gonjang-ganjing, kita akan mempertahankan domestic demand. Artinya, kekuatan daya beli masyarakat dalam negeri," ujar Purbaya.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akan Melambat 4.1 Persen


Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melambat hingga mencapai titik terendah di sekitar 4,1 persen, pada tahun 2012 jika krisis ekonomi di dunia semakin buruk hingga memasuki skenario terparah.
Skenario paling pesimis ini bisa terjadi, jika krisis ekonomi tidak hanya terjadi di daratan Eropa dan Amerika Serikat, tetapi juga terjadi pada dua mesin ekonomi utama di Asia yakni China dan India.
"Kami memperhitungkan skenario ini dengan menggabungkan antara skenario (krisis) eksternal, dengan perlambatan pendorong ekonomi domestic seperti konsumsi dan investasi," ujar Kepala Ekonomi Bank Dunia untuk Indonesia, Shubham Chaudhuri, di Jakarta, Selasa (4/10/2011).
Subham berbicara dalam Presentasi dan Diskusi Perkembangan Triwulan Perekonomian Indonesia oleh Bank Dunia, Bank Danamon, dan Bank Mandiri.
Sebelumnya, Subham memperhitungkan bahwa ada tiga skenario yang bisa terjadi terkait kekisruhan utang di Eropa dan Amerika saat ini.
Skenario pertama, diasumsikan gejolak di pasar modal dan keuangan dunia terus berlanjut, sehingga terjadi pertumbuhan di zona Eropa dan melemahnya perekonomian di Amerika Serikat.
Pada saat yang sama, harga komoditas turun sedikit dan pasar keuangan terus bergejolak, sehingga menyebabkan pelarian modal dari negara berkembang.
Pada skenario pertama ini, potensi dampak yang bisa dialami Indonesia adalah terbatas hanya melalui jalur perdagangan, namun Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tidak akan banyak terpengaruh karena perekonomiannya tidak tergantung pada ekspor.
Adapun gejolak akibat gejolak di pasar keuangan, akan dapat diantisipasi oleh pengalaman Indonesia pada krisis tahun 2008.
Skenario kedua, diasumsikan krisis keuangan semakin membesar. Pada kondisi ini terjadi pengetatan kredit ke sektor riil, sehingga perekonomian jauh melambat, penyelesaian utang di Eropa kacau, pasar kredit membeku, dan terjadi pelarian luar biasa dari aset-aset di pasar berkembang.
Akibatnya ke Indonesia, antara lain pasar modal domestik akan tergerus oleh pembatasan akses ke pembiayaan internasional, saham banyak dijual, nilai tukar akan tertekan.
Skenario ketiga, pertumbuhan ekonomi lebih lambat dari skenario kedua, akibat menurunnya permintaan dunia terhadap produk-produk negara berkembang, harga komoditas menuju penurunan semakin dalam.
Akibatnya kepada Indonesia adalah dua jalur krisis akan terpengaruh sekaligus, di jalur perdagangan dan keuangan.
Skenario ketiga adalah skenario terburuk yang diperkirakan akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi di negara-negara mitra dagang Indonesia menurun minus 1,8 persen pada tahun 2012, dan pertumbuhan perdagangan Indonesia minus 30 persen.
Itu menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan drop ke level 4,1 persen, jauh di bawah harapan pemerintah yang menargetkan 6,7 persen.