Tuesday, November 22, 2011

Proyek Tol Cikampek-Palimanan Dikerjakan Tahun 2012 Oleh Plus Expressways Berhad


 Operator jalan tol asal Malaysia, Plus Expressways Berhad, akan mulai menggarap proyek jalan tol Cikampek-Palimanan pada tahun depan. Jalan tol sepanjang 116 kilometer itu direncanakan rampung pada 2014. 

PLUS Expessway Berhad ini merupakan pemegang saham mayoritas PT Lintas Marga Sedaya (LMS), salah satu pemegang konsesi tol Cikampek- Palimanan. Jalan ini mulai dari Cikopo di Purwakarta hingga Palimanan di Cirebon.


Selain PLUS Expressway, perusahaan lain yang ikut dalam konsorsium adalah PT Bhakara Utama Sedaya- perusahaan patungan antara PT Gapura Buana, PT Bukaka Teknik Utama dan PT Saratoga Sedaya Utama.

Tol Cikampek Palimanan ini merupakan bagian dari Trans Java yang sampai kini masih terkatung-katung akibat proses pengadaan lahan. Padahal Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol diteken lima tahun lalu.


Direktur Pelaksana PLUS Experssways, Dato' Noorizah Hj Abd Hamid, mengatakan, pengerjaan tol ini bakal dilakukan setelah persetujuan penandatanganan amendemen konsesi diteken pada 27 Oktober lalu. "Konstruksi mulai tahun depan," katanya di Kuala Lumpur, Selasa, 22 November 2011. 


Konsesi yang diberikan selama 35 tahun. Saat ini, kata Noorizah, pihaknya melakukan pembebasan lahan. Total lahan yang sudah dibebaskan sekitar 90 persen. 

Perusahaan asal Negeri Jiran ini menginginkan pelatakan batu pertama proyek tol dilakukan pada tahun ini. “Tetapi peletakan batu pertama ini tergantung Menteri Pekerjaan Umum,” ujar Mohammad Fuad Khusairi Senior General Manager Operations Division PLUS Expressways Berhad.


Untuk mendanai proyek senilai Rp 12,5 triliun sekitar 70 persen berasal dari pinjaman perbankan. Sisanya berasal dari dana internal. 


Menurut Noorizah, amendemen perjanjian yang diteken bulan lalu, memberikan kepastian untuk mendapatkan pinjaman. Selain itu, kontrak baru melindungi investor dari risiko. “Lebih gampang dibayar bank."


Namun, dia menyampaikan berapa besar dana yang telah keluar selama lima tahun. “Yang pasti memang besar, karena kami harus membayar biaya operasional dan biaya pembebasan tanah."


Waktu lima tahun merupakan waktu yang tak sebentar. Menurut dia, pengusaha lain sudah meninggalkan proyek ini jika dalam tiga tahun tak ada kemajuan. "Tapi kami harus tetap tinggal dan mengerjakannya. Karena ini sudah merupakan perjanjian antarpemerintah. Kami membawa bendera Malaysia," Noorizah. 

Ekonomi Syariah Ditantang Untuk Bagi Hasil Lebih Adil dan Besar


Ekonomi syariah ditantang untuk memberikan bagi hasil yang lebih baik kepada nasabah dibandingkan suku bunga simpanan pada bank konvensional, terutama pada saat ini, ketika suku bunga sedang turun.
Ekonom Faisal Basri mengemukakan hal itu di Jakarta, Selasa (22/11/2011). "Ini jadi tantangan bagi perbankan syariah," katanya.

Saat ini, perbankan syariah justru mundur akibat beramai-ramai melayani gadai emas. "Kok malah jadi seperti pegadaian, melayani gadai. Padahal, semestinya fungsinya tidak seperti itu, kan?" ujar Faisal.
Peluang bagi ekonomi syariah akan lebih besar pada tahun 2012. Oleh karena itu, perbankan syariah harus memanfaatkan peluang ini dengan masuk lebih luar ke pasar.

Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Oktober, dan 50 basis poin pada November lalu. Dipastikan, bunga simpanan juga akan segera turun.

Bank Indonesia (BI) meminta bank syariah menghitung ulang margin atau bagi hasil, terutama margin atas pembiayaan murabahah. Langkah ini untuk menyesuaikan dengan penurunan bunga acuan (BI Rate) sebesar 0,5 persen menjadi 6 persen.

Akad mudharabah dan musyarakah tidak signifikan karena harus dihitung ke bagi hasil. "Tapi yang murabarah harus hitung ulang," kata Mulya Effendi Siregar, Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI, Kamis (17/11/2011).

Seperti halnya bank konvensional, penurunan BI Rate akan mengurangi biaya dana, sehingga bank syariah mempunyai ruang menekan margin. Lagi pula, tanpa melakukan itu, bank syariah sulit bersaing menyalurkan dana. Bukan apa-apa, ke depan bunga kredit bank akan menurun. Begitu pula yieldobligasi, ikut rendah.

Meski demikian, beberapa bank syariah belum ada rencana melakukan itu. Benny Witcaksono, Direktur Utama Bank Mega Syariah, mengatakan, BI Rate memang referensi penentuan rate bank, tapi keputusan akhir bergantung pasar, "Tidak bisa secara langsung karena semua ditentukan pemain lain," katanya.

Rizqullah, Direktur Utama BNI Syariah, mengatakan, margin bisa saja tetap dengan posisi sebelumnya, tapi yang penting bank bisa menjaga loyalitas nasabah. BNI Syariah sendiri akan mengusahakan margin turun. "Kami usahakan menjaga keseimbangan antara rate pembiayaan dan pendanaan," terang Rizqullah.

Bank Syariah Mandiri (BSM) mengklaim telah menurunkan margin, terakhir pada dua bulan lalu. Ke depan margin mungkin akan turun lagi mengikuti BI Rate dan penurunan bunga di bank lain. "Kan, penurunannya perlu bertahap, lagipula selama ini nasabah di bank syariah tidak terlalu keberatan jika selisih margin antara 1 persen sampai 2 persen," kata Hadi Purnomo, VP Corporate Investment BSM. Pada September, BSM telah menurunkan margin konsumer sebesar 0,25 persen, menjadi 12 persen.
Bank Muamalat menyatakan, sudah dua kali menurunkan margin tahun ini. Margin pembiayaan korporasi dan ritel, misalnya, turun dari 13 persen pada awal tahun menjadi sebesar 10 persen, Oktober lalu. "Sebulan terakhir, margin pembiayaan dan funding sudah diturunkan," kata Hendiarto, Direktur Keuangan dan Operasional Bank Muamalat. Saat ini, cost of fund berada di 5,7 persen dari sebelumnya 5,9 persen.


Benua Asia Tumbuh Secara Luar Biasa


 Ketua Dewan Manajemen BayerAG, Marijn Dekkers, menyebutkan, tingkat pertumbuhan negara-negara di Asia sangat berbeda. Dengan begitu tantangan yang dihadapi BayerAG, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang nutrisi, kesehatan, dan bahan berteknologi, berbeda-beda di kawasan ini. Namun demikian, Marijn tetap menganggap bahwa kawasan ini menarik bagi pertumbuhan bisnis perusahaan. "Walaupun terdapat perbedaan di beberapa negara tersebut, Asia secara keseluruhan adalah benua yang luar biasa," ungkap Marijn, melalui telekonferensi dari China, Rabu (16/11/2011).

Ia mengakui, selain Jepang, Singapura, dan Korea Selatan, negara-negara Asia lainnya masih memiliki PDB per kapita yang relatif rendah. Namun, kawasan ini memiliki potensi yang luar biasa dalam hal jumlah penduduk. Penghuni kawasan ini mencapai 60 persen dari total penduduk dunia, yakni sekitar 4 miliar penduduk. "Populasi di Asia diperkiraka akan meningkat secara signifikan sebanyak 1 miliar hingga tahun 2050," sebut dia.

Apalagi, terang dia, populasi penduduk yang berusia lebih dari 64 tahun hanya sekitar 7 persen. Berbeda dengan negara maju yang bisa mencapai 16 persen. "PDB per kapita (negara-negara Asia) juga akan meningkat secara signifikan," sebut Marijn.

Ia menyebutkan, PDB riil negara-negara Asia akan meningkat dalam rentang 4-9 persen per tahunnya sepanjang tahun 2010-2015. Dengan begitu, kata dia, hampir seluruh negara Asia akan memberikan kontribusi yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi global. Bahkan dengan laju ekspansi yang pernah dialami negara-negara maju.

Menurut dia, momentum pertumbuhan Asia terletak pada besarnya populasi dan peningkatan PDB per kapita ini. Bahkan, perhitungan pertumbuhan tersebut belum memperhitungkan peran penting yang dimiliki Asia sekarang ini. Misalnya saja, sebut dia, proporsi jumlah ilmuwan terutama insinyur di Asia lebih besar ketimbang Eropa dan Amerika. "Lebih dari setengah jumlah mahasiswa asing yang berada di dunia, khususnya di negara barat, berasal dari Asia," tambahnya.

Semua hal menarik dari Asia ini sangat berarti bagi BayerAG. Bukti nyatanya, 20 tahun yang lalu, Asia hanya berkontribusi 10 persen, atau setara dengan 2 miliar euro, bagi penjualan perusahaan ini. Pada 2010, Asia telah berkontribusi sebanyak 20 persen dari total penjualan. Oleh karena itu, tidak tanggung-tanggung, perusahaan mengeluarkan dana sebanyak 3,4 miliar euro untuk pengeluaran modal di Asia selama 10 tahun terakhir.

Ke depannya, terang Marijn, perusahaan akan mengeluarkan lebih banyak produk. Sekaligus memperluas fasilitas produksi di kawasan ini. Jaringan distribusi pun diperluas dengan tidak hanya melayani perkotaan saja. Daerah pedesaan pun akan dijangkau.

Perusahaan pun berniat untuk berperan dalam proses transisi kawasan ini menjadi pusat inovasi di dunia. "Itulah sebabnya kami tidak hanya berniat memperluas produksi, tetapi terus melakukan investasi pada penelitian dan pengembangan lokal, sehingga memberikan kontribusi keahlian kami dalam bidang penelitian dan pengembangan di sini," ujarnya. Salah satunya, perusahaan akan menginvestasikan dana senilai 100 miliar euro kepada Bayer Healthcare RD Center di Beijing, China.

Bank Dunia: Asia Timur Masih Tetap Akan Tumbuh


Bank Dunia memperkirakan PDB riil Asia Timur akan tetap tumbuh sebesar 8,2 persen pada tahun ini, meskipun pertumbuhan ekonomi negara-negara di wilayah ini mulai melambat seiring dengan melemahnya permintaan eksternal (ekspor) karena krisis Eropa. Adapun tahun 2012, kawasan ini diperkirakan tumbuh sebesar 7,8 persen.

Hal ini merupakan salah satu bagian dalam laporan Bank Dunia mengenai perkembangan terkini ekonomi Asia dan Pasifik, yang diluncurkan hari ini, Selasa ( 22/11/2011 ) . "Pertumbuhan yang lebih rendah di Eropa dengan adanya penghematan fiskal dan kebutuhan bank-bank untuk meningkatkan cakupan modal akan mempengaruhi Asia Timur," ucap Bert Hofman, Kepala Ekonomi Bank Dunia untuk wilayah Asia Timur dan Pasifik, via telekonferensi dari Singapura, Selasa.

Menurut Bert, aliran modal ke Asia Timur tersebut bisa terganggu karena penurunan kredit bank-bank Eropa. Perlambatan pertumbuhan di wilayah ini, terang Bert, terlihat jelas pada bidang produksi industri. Ekspor sejumlah perusahaan besar di bidang elektronik, mulai menurun. Ini terjadi seiring dengan menurunnya permintaan dari negara-negara maju.

Namun demikian, terang dia, ekonomi negara-negara di wilayah Asia Timur ini akan terlindungi oleh tingginya cadangan devisa dan surplus neraca berjalan. Sehingga sekalipun melambat, ekonomi Asia Timur masih tetap tumbuh.

Ke depannya, pertumbuhan Asia Timur masih akan dihambat oleh ketidakpastian global. Dampak dari bencana alam juga menjadi faktor penghambat lainnya. Kondisi ini, ungkap Bert, bisa menimbulkan kekhawatiran terhadap 38 juta jiwa penduduk di Asia Timur yang sedang bergerak keluar dari kemiskinan pada akhir tahun ini.

"Kami (Bank Dunia) memiliki kekhawatiran akan potensi dampak situasi ekonomi global terhadap mereka yang lemah di wilayah tersebut, karena upaya pengentasan kemiskinan dapat terhambat oleh peristiwa-peristiwa seperti lonjakan harga bahan pangan secara tiba-tiba, bersama dengan perlambatan pertumbuhan pendapatan," tambah Bert.

Mendengungkan Kembali Kebangkitan Asia


Bagi Prof Kishore Mahbubani, Jakarta bukan kota yang asing. Tahun 1969 ia sudah datang ke Jakarta. Selama 42 tahun terakhir ini ia telah puluhan kali Indonesia, termasuk Jakarta. Namun, kali ini Kishore datang karena bukunya ”Asia Hemisfer Baru Dunia” .

Hari Senin (21/11) Kishore mungkin tak sempat ke rumah kakak iparnya di dekat Jalan Pasar Baru, seperti 42 tahun lalu. Ayah dari Kishore jr, Jhamat, dan Shelagh, ini harus hadir di Bentara Budaya Jakarta, kawasan Palmerah. Bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Anies Baswedan, dan A Tony Prasetiantono—seluruhnya sebagai pembahas—ia tampil dalam bedah buku Asia Hemisfer Baru Dunia yang intinya mendengungkan kebangkitan Asia.

”Saat saya menerbitkan buku ini (tahun 2008), saya tidak berharap bisa bepergian ke berbagai negara. Nyatanya, kini buku ini sudah diterbitkan dalam sejumlah bahasa, yakni Arab, China, Belanda, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Vietnam, dan Indonesia,” ujar Kishore dalam wawancara, akhir pekan lalu. Dia pun terbang ke sejumlah negara tadi.

Namun, bagi pria kelahiran tahun 1948 ini, yang lebih penting adalah bukunya diterima secara positif di sebagian besar Asia. Bahkan, para intelektual Asia menjadikannya sebagai buku pegangan. ”Saya juga senang bahwa buku ini dijadikan buku teks di berbagai universitas terkemuka di Amerika, termasuk Harvard University,” ujar Kishore.

Apa sebenarnya yang hendak disampaikan? ”Saya hendak mengatakan kepada dunia bahwa Asia memasuki era baru sejarah dunia yang ditandai dengan dua poin utama. Pertama, kita akan melihat akhir dari era dominasi Barat dalam sejarah dunia. Tapi, akhir dari dominasi Barat dalam sejarah dunia tidak berarti akhir dari Barat. Kedua, melihat kembalinya Asia,” ujar suami dari Anne King Markey ini.
Dijelaskan, sejak tahun pertama Masehi hingga tahun 1820, China dan India secara konsisten merupakan dua ekonomi terbesar di dunia. Mereka akan kembali ke posisi yang sama tadi di abad ke-21 ini. ”Buku saya ini menjelaskan mengapa dua perubahan besar dalam sejarah dunia akan terjadi,” ujarnya.

Ide Kishore soal buku ini sudah terakumulasi selama beberapa tahun. Ia menjelaskan, buku ini dibuat setelah ia menyimak dan berbicangbincang dengan sejumlah pemikir di Asia. ”Saya banyak membahas kebijakan politik dan pragmatisme para pemimpin China dan Singapura, seperti Deng Xiaoping, Wen Jiabao, Zhu Rongji, dan Lee Kuan Yew,” ujarnya.

Telepon seluler
Kishore, yang juga pengajar pada Praktik Kebijakan Publik pada Kebijakan Publik Lee Kuan Yew School, Universitas Nasional Singapura, antara lain, menempatkan penggunaan telepon seluler yang melonjak tajam di Asia sebagai tolok ukur kebangkitan kembali Asia. Bagaimana korelasinya?
”Tahun 1995 ada 77.000 pengguna telepon seluler di India. Tahun 2000 jumlah itu tumbuh menjadi 3,6 juta. Tahun 2011 menjadi 851,7 juta pengguna telepon seluler. Benar-benar menakjubkan. Di Indonesia, kini diperkirakan ada 246,1 juta pengguna telepon seluler, naik dari hanya 1 juta pada tahun 1997,” ujar Kishore.

Seperti dijelaskan dalam buku, lanjut Kishore, memperoleh telepon seluler bukan hanya soal menggunakan alat. Ini adalah tentang memberdayakan kaum miskin, lebih efektif daripada mendapat dana bantuan asing. Telepon seluler mendorong langkah menuju modernitas yang melanda di seluruh Asia. Informasi soal kemajuan bisa diraih lebih awal.

Soal adanya pandangan bahwa era pertumbuhan sebagaimana dialami Asia sekarang ini suatu waktu kelak akan beralih lagi ke Barat, Kishore mengatakan, mengapa negara-negara Asia berhasil? Sekali lagi karena mereka akhirnya mengerti dan menyerap tujuh pilar kebijakan Barat. Tujuh pilar itu, yakni pasar bebas ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, meritokrasi, budaya pragmatisme, budaya perdamaian, penegakan hukum, dan pendidikan.

”Tragisnya, pada saat negara-negara Asia telah menemukan kembali kebijakan tujuh pilar, negara-negara Barat telah kehilangan kepercayaan pada beberapa pilar tadi, termasuk ekonomi pasar bebas. Karena itu, waktunya telah tiba bagi Barat untuk kembali mempelajari nilai-nilai dari tujuh pilar dari negara-negara Asia,” ujar Kishore.

Posisi Indonesia dalam kebangkitan Asia? Kishore berpendapat, sejak pertama kali ke Indonesia dan beberapa kali kemudian datang lagi ke sini, ia sungguh sangat terkesan dengan kemajuan yang dicapai Indonesia. ”Memang benar bahwa Indonesia mengalami pangsa pasang surut, tetapi kecenderungan jangka panjang cukup positif. Saya yakin bahwa Indonesia sekarang dapat bergabung dengan China dan India dan juga berhasil menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia,” ujarnya.

Kishore terlihat segar dan fit pada usia 63 tahun. Tidak heran karena pria ini selalu menjaga kebugaran dengan berjalan sejauh 8 kilometer, tiga kali seminggu, di sepanjang East Coast Park, Singapura. ”Saya juga sesekali bermain golf,” ujarnya.

Kishore sudah menulis tiga buku. Ketiganya, yaitu Can Asian Think?, Beyond the Age of Innocence: Rebuilding Trust Between America and The World, dan The New Asian Hemisphere: The Irresistible Shift of Global Power to The East.

”Saya harus berterima kasih kepada istri dan anak-anak karena sejak kerja penuh di Lew Kuan Yew School, waktu akhir pekan mereka terpaksa tersita, (saya gunakan) untuk menulis. Itu sebabnya saya dedikasikan buku ini bagi mereka.” katanya.

Wawancara Dengan Prof Kishore Mahbubani Dalam Peluncuran Buku Asia Hemisfer Baru Dunia


Buku Karya Kishore  Mahbubani, dosen dan Profesor Praktik Kebijakan Publik pada Kebijakan Publik Lee Kuan Yew School, Universitas Nasional Singapura, berjudul Asia Hemisfer Baru Dunia hari Senin (21/11/2011) diluncurkan di Bentara Budaya Jakarta, kawasan Palmerah, Jakarta.

Kishore juga hadir dalam acara yang menampilkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu sebagai pembicara utama, serta ekonom Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Tony Prasetiantono dan Rektor Universitas Paramadsina Anies Baswedan sebagai pembahas. Hadir dalam acara ini Pemimpin Umum Kompas Jakob Otama dan CEO Kelompok Kompas Gramedia, Agung Adiprasetyo.

Sebagian dari dari wawancara ini sudah dimuat dalam rubrik sosok harian Kompas edisi hari Senin pada halaman 16. Petikan lebih lengkap dari hasil wawancara dengan Prof Kishore Mahbubani disajikan berikut ini:

Prof Mahbubani, buku Anda "Asia Hemisfer Baru Dunia" sebenarnya sudah diterbitkan pada tahun 2008. Apa isu-isu kunci yang mendorong Anda untuk menulis buku ini?
Saya menulis buku ini untuk mengatakan kepada dunia bahwa kita memasuki era baru sejarah dunia yang ditandai dengan dua poin utama. Pertama, kita akan melihat akhir dari era dominasi Barat dalam sejarah dunia. Namun, akhir dari dominasi Barat dalam sejarah dunia tidak berarti akhir dari Barat. Kedua, kita melihat kembalinya Asia. Dari tahun pertama Masehi ke tahun 1820, China dan India secara konsisten dua ekonomi terbesar di dunia. Mereka akan kembali ke posisi alami di abad 21. Buku saya menjelaskan mengapa dua perubahan besar dalam sejarah dunia akan terjadi.

Buku ini awalnya menyentuh pada sejumlah ulama Tamil dan pemikir, tetapi tidak banyak pemikir lain di Asia. Mengapa?
Buku ini melibatkan dan membicarakan panjang lebar tentang beberapa pemikir dan pemimpin Asia lainnya, tidak hanya yang India. Sebagai contoh, saya telah mengabdikan banyak halaman untuk membahas kebijaksanaan politik dan pragmatisme para pemimpin China dan Singapura seperti Deng Xiaoping, Wen Jiabao, Zhu Rongji, dan Lee Kuan Yew. Anda menyebutkan revolusi ponsel sebagai bagian dari kebangkitan Asia. Bisakah Anda menjelaskan apa korelasinya? Pada tahun 1995, para pengguna telepon seluler India mencapai 77.000 telepon. Pada tahun 2000, jumlah tersebut telah tumbuh menjadi 3,6 juta pengguna ponsel. Pada tahun 2011, di India pengguna telepon seluler mencapai 851,7 juta orang. Pertumbuhan ini benar-benar menakjubkan. Demikian juga dengan Indonesia diperkirakan ada 246,1 juta pengguna telepon seluler, naik dari hanya 1 juta pengguna pada tahun 1997. Seperti saya jelaskan dalam buku saya, memperoleh ponsel bukan hanya tentang mendapatkan alat (gadget). Ini adalah tentang memberdayakan kaum miskin, lebih efektif daripada dana bantuan asing telah dilakukan. Ponsel mendorong derap dan langkah bersama Asia menuju modernitas yang melanda seluruh Asia.

Anda menyatakan bahwa saat ini adalah pertumbuhan ekonomi yang luar biasa ada di Asia. Tapi ada pandangan bahwa suatu waktu siklus ini akan bergerak lagi ke Barat atau Amerika Serikat, Apakah Anda sepakat dengan pendapat ini?
Dalam buku saya, saya menjelaskan bahwa alasan mengapa negara-negara Asia berhasil sekarang sekali lagi adalah karena mereka akhirnya mengerti dan menyerap tujuh pilar kebijaksanaan Barat.
Tujuh pilar ini adalah: pasar bebas ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, meritokrasi, budaya pragmatisme, budaya perdamaian, penegakan hukum dan pendidikan. Tragisnya, pada saat negara-negara Asia telah menemukan kembali kebajikan ini tujuh pilar, negara-negara Barat telah kehilangan kepercayaan pada beberapa pilar ini, termasuk ekonomi pasar bebas. Oleh karena itu waktunya telah tiba bagi Barat untuk kembali mempelajari nilai-nilai dari tujuh pilar ini dari negara-negara Asia.

Anda menyebutkan bahwa subsidi, proteksi, dan ketidakjujuran Barat yang membuat mereka sekarang dalam krisis. Tapi kan di Asia juga penuh dengan nepotisme kolusi dan korupsi?
Tidak ada wilayah tanpa dengan masalah. Memang benar bahwa korupsi masih menjadi masalah besar di banyak negara Asia, termasuk di China dan India yang mencatat pertumbuhan ekonomi cukup pesat. Namun, korupsi juga merupakan masalah di Amerika. Inti masalahnya adalah bahwa korupsi telah menjadi legal di Amerika, dan mungkin di Eropa juga. Setelah penghancuran yang disebabkan oleh bank-bank investasi, kekuasaan kini dikembalikan kepada regulator. Tapi di Amerika, Kongres dapat dibeli dan peraturan untuk mengendalikan bank tetap ompong. Fareed Zakaria mengutip John McCain menunjuk ke kode pajak sebagai dasar untuk korupsi politik Amerika. Kepentingan khusus membayar sejumlah politisi besar sebagai dana kampanye mereka, dan sebagai imbalannya mereka mendapatkan pembebasan menguntungkan atau keringanan pajak Di negara lain, terjadi semacam suap tentah di bawah jembatan atau berbentuk uang tunai dalam amplop coklat. Di Amerika itu dilembagakan dan hukum, tetapi uang yang sama-untuk politisi dengan imbalan perlakuan yang istimewa dari pemerintah Sistem pajak AS tidak hanya korup; itu adalah korup dengan cara menipu yang telah terdegradasi seluruh sistem pemerintah Amerika. Kongres. mampu menyalurkan sejumlah besar uang untuk yang disukai pemberi dana melalui pajak kode-tanpa ada yang menyadarinya. Oleh karena itu, dalam mempelajari korupsi, kita harus mempelajari baik legal dan ilegal bentuk korupsi.

Dalam buku Anda bilang pernah tinggal di Jakarta dan sering blak balik ke Indonesia. Dapatkah Anda cerita tentang hal ini?
Saya mengunjungi Jakarta dan Indonesia sudah banyak kali selama hidup saya. Pertama kali saya datang ke Jakarta tahun 1969, 42 tahun lalu. Saya waktu itu tinggal di rumah kakak ipar dekat Jalan Pasar Baru, Jakarta.

Bagaimana Anda melihat posisi Indonesia dalam kebangkitan Asia sekarang?
Sejak kunjungan pertama saya, dan setelah berulang kali ke Indonesia dan saya benar-benar telah terkesan dengan kemajuan yang telah dibuat oleh Indonesia dalam 42 tahun terakhir. Memang benar bahwa Indonesia mengalami pasang surut tetapi kecenderungan jangka panjang cukup positif.
Saya yakin bahwa Indonesia sekarang dapat bergabung dengan China dan India dan juga akan mencatat sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Ini menyebabkan mengapa saya berharap bahwa Indonesia akan terus mengirim pelajar yang lebih banyak, pegawai negeri dan tokoh LSM untuk belajar Kebijakan Publik di Lee Kuan Yew School di Singapura. Misi kami adalah mencoba berbagi praktik-praktik terbaik dalam pembangunan ekonomi dan tata pemerintahan yang baik dengan semua negara di Asia. Kami pasti akan senang menyambut banyak warga Indonesia untuk datang dan belajar di sekolah kami.

Orang Asia yang sangat kental dalam kehidupan keluarga, apakah ini baik untuk pertumbuhan atau halangan untuk perekonomian?
Nilai-nilai keluarga yang kuat dari negara-negara Asia bisa sangat membantu dan juga menghambat pembangunan ekonomi di Asia. Mereka telah menghambat pembangunan ekonomi Asia karena praktik nepotisme. Ketika pemerintah dan perusahaan memilih keluarga mereka apakah itu paman, bibi atau saudara saudari untuk bekerja dalam organisasi mereka, dan bukan kandidat yang terbaik, maka hal itu akan merusak perkembangan negara dan perusahananya. Bayangkan saja sebuah negara memilih tim sepak bola nasional berdasarkan nepotisme. Ini akan menjadi bencana. Lalu mengapa kita membiarkan nepotisme dalam memilih tim ekonomi nasional? Inilah sebabnya mengapa buku saya sangat merekomendasikan bahwa negara-negara Asia harus bergerak ke arah meritokrasi bukan nepotisme dalam memilih pemimpin mereka.

Berapa lama Anda ambil untuk menulis buku ini? Apa peran dari istri dan anak-anak di karir Anda sebagai penulis?
Butuh waktu satu tahun untuk menulis buku ini, meskipun saya telah memikirkan hal itu selama beberapa tahun. Istri saya dan anak-anak sangat mendukung saya menulis buku ini. Sejak saya memiliki pekerjaan penuh-waktu di Kebijakan Publik Lee Kuan Yew School , saya tidak bisa menulis setiap hari. Saya hanya bisa menulis di akhir pekan. Oleh karena itu, saya harus mengorbankan waktu yang dihabiskan dengan keluarga saya. Ini adalah mengapa saya memutuskan untuk mendedikasikan buku ini kepada ketiga anak saya, Kishore, Jhamat dan Shelagh. Apa hobi Anda, dan bagaimana Anda menjaga kebugaran agar tetap produktif menulis buku. Berapa banyak buku yang sudah ditulis?
Saya menjaga kebugaran dengan berjalan sejauh 8 km tiga kali seminggu di sepanjang East Coast Park di Singapura. Saya juga sesekali bermain golf. Saya telah menulis tiga buku: Can Asians Think? Beyond The Age of Innocence; Rebuilding Trust Between America and The World; dan The New Asian Hemisphere: The Irresistible Shift of Global Power Global ke East. 

Apakah ada pesan untuk para pembaca buku ini? Bagian apa yang menarik untuk dibaca?
Ketika saya menulis buku ini, saya tidak berharap bisa bepergian keliling duniat. Ternyata yang mengejutkan saya, sekarang ada dua belas edisi bahasa yang berbeda dari buku ini yakni Bahasa Arab, China (Sederhana dan Tradisional), Belanda, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Vietnam dan Indonesia. Memang, buku itu telah positif diterima di sebagian besar kawasan Asia . Para intelektual Asia menyebutnya sebagai buku utama di Asia. Sebagai contoh, PratapBhanu Mehta, seorang lulusan Harvard, menjelaskan dengan baik manfaat dari buku saya:. "Buku Kishore Mahbubani memiliki dua tujuan yang saling berhubungan Yang pertama adalah untuk menunjukkan bahwa Asia sedang mengalami perubahan ekonomi, sosial dan budaya yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengangkat jutaan warga Asia keluar dari kemiskinan, memperluas aspirasi, mendorong inovasi dan melahirkan kemungkinan munculnya geo-politik yang baru. Untuk pertama kalinya, warga negara Asia sangat merasa bahwa mereka benar-benar dapat menentukan nasib mereka sendiri. Tujuan kedua adalah untuk menggugat bahwa pihak Barat masih dalam banyak hal terlambat untuk memahami karakter dari perubahan ini. Mereka masih dipenjara oleh ide-ide tentang Asia yang dating dari masa lalu, yang keliru dalam interpretasi hegemonik. " Dia menambahkan, "Mahbubani yakin apa yang dialami Asia di atas semuanya, sebuah kisah improvisasi besar daripada mimikri (menyesuaikan diri atau penyamaran diri dengan lingkungan yang ada-red) . Kondisi ini jelas akan mengenakan banyak unsur dari Barat, namun mengubahnya atau menambahkan yang baru yang dibutuhkan oleh keadaan. Kedua dan lebih santun, Kishore tampaknya menunjukkan bahwa ada satu perbedaan mendasar antara Barat dan Asia. Sementara negara-negara di Asia sangat percaya diri dalam memperbaiki kehidupan masyarakat dan Negara. Mereka bukan menjadi muara dari ambisi imperialistis Barat".
Saya juga senang mengetahui bahwa buku ini digunakan sebagai buku teks di berbagai universitas Amerika terkemuka, termasuk Harvard University.

Sebuah Bank Di Solo Menolak Menerima Setoran Uang Receh Nasabah Sebesar 150 Juta


Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta menerima laporan seorang pengusaha di Surakarta. Sang pengusaha mengaku ditolak petugas ketika akan menyimpan uang di sebuah bank di Surakarta.

“Alasan bank, karena dia membawa uang receh,” jelas Wakil Ketua Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta, Bambang Ary Wibowo, kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis, 17 November 2011. Ia menolak menyebutkan nama bank itu.
Pihaknya, saat ini, masih menunggu laporan resmi dari yang bersangkutan. Untuk selanjutnya akan memanggil kedua belah pihak untuk mencari penyelesaian.

Menurut dia, pengusaha tersebut hendak menyimpan uang hasil usahanya sebesar Rp 650 juta. Rp 500 juta dalam bentuk uang pecahan kertas nominal Rp 1.000 dan Rp 2.000. Sementara Rp 150 juta berwujud uang koin dengan nominal Rp 100, Rp 200, Rp 500, dan Rp 1.000.

Karena membawa uang receh dalam jumlah banyak, bank menolak menerimanya tanpa alasan yang jelas. Ketika didesak alasannya, justru menawarkan bersedia menerima tapi dengan syarat selama tiga bulan harus diendapkan tanpa mendapat bunga. “Yang bersangkutan pengusaha makanan ringan. Sehingga wajar jika uang yang didapatkan berupa receh."

Bambang menyebut penolakan di atas melanggar Undang-Undang Perbankan. Sebab bank tidak boleh menolak setoran dari masyarakat. “Apalagi kemudian malah ditawari menyimpan tanpa diberi bunga. Ini jelas-jelas pelanggaran,” tegasnya.

Sementara itu, Pemimpin Bank Indonesia Solo, Doni Joewono, mengakui dalam UU Perbankan memang tidak ada aturan bahwa perbankan boleh menolak setoran uang dari masyarakat. “Bahkan ketika uang yang disetorkan dalam bentuk uang receh,” ujarnya.

Namun demikian, dia memahami jika akhirnya ada bank yang menolak menerima uang receh tersebut. Sebab ada keterbatasan ruang penyimpanan uang di bank dan keterbatasan teller untuk menghitung uang. “Seharusnya tidak ditolak,” kata Doni sembari menambahkan penolakan serupa sudah sering dilaporkan ke Bank Indonesia Solo.

Biasanya sebagai solusi adalah masyarakat yang ingin menabung dalam bentuk uang receh, disarankan untuk menukarkan terlebih dahulu di BI Solo. “Kami siap menerima penukaran uang receh dari masyarakat,” Doni menegaskan. 

Monday, November 7, 2011

Brazil Menolak Untuk Membantu Atasi Krisis Zona Euro

Brazil telah mengesampingkan pembelian obligasi Eropa untuk membantu menyelamatkan negara zona euro dan hanya akan memberikan bantuan melalui dana yang dikelola IMF, menteri luar negeri negara itu mengatakan.

Para pemimpin Eropa telah mempertimbangkan meminta bantuan negara-negara berkembang seperti China dan Brazil dengan membeli obligasi euro, namun Menteri Keuangan Guido Mantega mengatakan Brazil tidak akan mengambil bagian dalam upaya tersebut.

"Saya berpikir bahwa negara-negara Eropa tidak perlu dana Brazil untuk membeli obligasi tersebut," kata Mantega Selasa malam.

"Brazil tidak memiliki niat untuk melakukan itu," katanya.

Zona euro ingin memperbesar 440-miliar euro (610 miliar dolar AS) dana penyelamatan untuk meyakinkan pasar bahwa pihaknya memiliki alat untuk melindungi negara-negara yang sangat terbebani utang seperti Italia.

Beberapa negara berkembang terkemuka, termasuk Rusia, China dan sekarang Brazil, telah mengatakan mereka akan membantu negara-negara zona euro dengan berkontribusi untuk mendanai melalui Dana Moneter Internasional (IMF).

Kanselir Jerman Angela Merkel, Rabu mengatakan, kelemahan dalam euro harus ditangani sekarang atau tidak pernah, saat ia meraih dukungan parlemen yang luas sebelum KTT penting Uni Eropa untuk mengatasi krisis utang zona euro.

Ditengah Krisis Romania Semakin Maju dan Siap bergabung Dizona Euro Tahun 2015

Rumania bersungguh-sungguh untuk bergabung dengan zona euro pada 2015, tetapi mengakui bahwa hal itu akan tergantung pada perkembangan dalam blok mata uang tunggal yang saat ini sedang berjuang melalui krisis utang, pemerintah mengatakan Senin.

Sebuah komite antar kementerian termasuk Perdana Menteri Emil Boc, beberapa menteri kunci dan gubernur bank sentral Mugur Isarescu "menegaskan kembali target bergabung dengan zona euro pada 2015, sebagai sarana harmonisasi kebijakan makroekonomi dan memperkuat disiplin," kata pemerintah dalam sebuah siaran pers, lapor AFP.

Namun, "saat yang tepat akan tergantung pada perkembangan di Eropa dan tingkat internasional, seperti pada pelaksanaan reformasi struktural yang dibutuhkan."

"Rumania berada di jalur yang benar sejauh defisit, utang publik dan inflasi yang bersangkutan," kata Boc pada akhir pertemuan.

Dalam rangka untuk bergabung dengan zona euro, sebuah negara calon harus memenuhi lima kriteria, termasuk defisit anggaran di bawah 3,0 persen dan tingkat inflasi yang rendah.

Rumania telah berjanji untuk membawa defisit anggaran menjadi 4,4 persen pada 2011 dan bawah 3,0 persen pada 2012, turun dari 6,5 persen tahun lalu.

Utang publik adalah relatif rendah, berdiri pada 37 persen dari produk domestik bruto, sedangkan laju inflasi turun menjadi 3,5 persen pada September, setelah mencapai puncak 8,41 persen pada Mei.

Kepala Dana Talangan Zona Euro Kunjungi China Untuk Minta Bantuan Keuangan

Kepala dana talangan zona euro mengadakan pembicaraan di Beijing Jumat selagi Eropa mencoba membujuk China dan ekonomi emerging utama lainnya supaya membantu menyelamatkannya dari krisis utang yang melumpuhkan.

Klaus Regling, CEO Fasilitas Stabilitas Finansial Eropa (EFSF), berada di China sesudah para pemimpin Eropa mencapai kesepakatan terakhir untuk menangani krisis tersebut, yang mereka harapkan akan meningkatkan kepercayaan pasar pada negara-negara zona euro yang sedang dalam perjuangan.

Rencana tersebut, diumumkan oleh Presiden Prancis Nicolas Sarkozy sesudah 10 jam pembicaraan KTT di Brussels pada Kamis, termasuk melipatempatkan kekuatan EFSF menjadi satu triliun euro (1,4 triliun dolar).

Baik pihak berwenang UE maupun China tidak memberikan detail tentang siapa yang akan ditemui Regling di Beijing, namun para pemimpin di KTT Kamis berdiskusi meminta China dan emerging ekonomi lain supaya membantu, kemungkinan dengan investasi di dana penyelamatan.

Beberapa jam sesudah kesepakatan diambil, Sarkozy menelpon Presiden China Hu Jintao, yang kemudian memberikan wawancara televisi dimana dia membela usulan tersebut, yang detailnya tetap tidak jelas.

"Jika China, yang mempunyai 60 persen cadangan global, memutuskan investasi dalam euro bukannya dolar, mengapa menolak?" kata Presiden Prancis itu, menambahkan: "kemerdekaan kami tidak bagaimanapun juga disanksikan dengan ini."

China, ekonomi terbesar kedua dunia, telah menginvestasikan sejumlah uang dalam obligasi Eropa dan telah berulang kali meminta Eropa agar menangani krisis utangnya, dengan mengatakan kegagalan bertindak berisiko menyeret dunia kembali ke dalam resesi.

Media negara China telah melaporkan bahwa negara itu setuju akan menyumbang untuk EFSF, namun belum ada konfirmasi resmi tentang hal ini dan Beijing memberikan sedikit indikasi tentang bagaimana dirinya siap untuk menolong.

Kamis, Beijing dengan hati-hati menyambut baik kesepakatan Eropa dan mengulangi kembali "kepercayaan China kepada UE dan ekonomi Zona euro".

Namun menalangi negara-negara maju akan menjadi jualan keras bagi para pemimpin Komunis di negara yang harga rumah dan makanan yang meroket merugikan jutaan rumah tangga miskin dan banyak eksportir kecil yang berjuang membayar tagihan mereka.

"Banyak yang tidak dapat mengerti mengapa China harus memberikan bantuan kepada Eropa, karena Wenzhou kotanya sendiri dalam krisis pendanaan," kata harian Global Times dalam sebuah editorialnya Jumat, menunjuk pada himpitan kredit yang telah menghantam bisnis di kota timur itu.

Kantor berita negara China Xinhua Kamis mengatakan Eropa perlu mengambil tanggungjawab atas krisis tersebut, dan tidak menggantungkan diri pada "orang Samaria yang baik" untuk menyelamatkan benua tersebut.

Ada bebrapa kemungkinan cara dimana China dapat membantu zona euro.

China dapat secara langsung investasi di EFSF; menempatkan uang dalam wahana khusus untuk utang Eropa dalam kesulitan yang dikelola Dana Moneter Internasional; menginvestasikan secara langsung di bank, atau mudahnya membeli utang pemerintah zona euro.

Namun analis IHS Global Insight Ren Xiangfang mengatakan China kemungkinan akan menyertakan sejumlah syarat untuk investasi manapun, seperti akses pasar yang lebih besar di Eropa dan mendiamkan kekuatan yuan, yang menurut para kritikus dimurahkan.

"China ingin mendapatkan apa yang diinginkan jika dia diharuskan memainkan peranan dalam masalah ini," kata Ren kepada AFP.

Regling dijadwalkan akan memberikan keterangan media di ibukota China Jumat siang.

Dia akan menuju Jepang pada akhir pekan, kata delegasi Uni Eropa di Beijing dan Tokyo

Petani Tuntut Pemerintah Konsisten Laksanakan Program Pemulihan Kesuburan Lahan PKL

Solidaritas Petani Peduli Pemulihan Kesuburan Lahan (PKL) menuntut pemerintah dan kalangan DPR RI konsisten melaksanakanan program pemulihan kesuburan lahan sebagai tumpuan untuk meningkatkan produksi pangan.

Menurut Koordinator ormas solidaritas petani peduli PKL Henry Suryo di Jakarta, Senin, pelaksanaan program PKL tersebut merupakan salah satu upaya dan harapan petani agar dapat meningkatkan produksi dan swasembada pangan. 

Selain itu, ujarnya lagi, apabila program ini dapat berjalan secara berkelanjutan maka akan memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Di tengah ancaman krisis pangan dunia, sekitar 5 juta hektare atau 60 persen tanah sawah dari total tanah persawahan di tanah air yaitu 7,9 juta hektare, rusak akibat penggunaan pupuk kimia berlebihan" kata Henry.

Menghadapi realitas itu, menurut dia, para petani meminta pemerintah agar segera turun tangan dan secara langsung memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai dampak-dampak penggunaan pupuk kimia.

Pemerintah juga perlu memberi pemahaman alternatif terhadap penggunaan pupuk organik, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Salah satunya, masih kata Henry, dengan memanfaatkan jerami yang dibuat kompos.

Hal ini, sebagai upaya pemerintah untuk menjawab problem kerusakan lahan akibat menurunnya kesuburan tanah itu adalah melalui program pemulihan kesuburan lahan (PKL) dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI pada tahun 2010.

"Ironisnya program itu belum sepenuhnya berjalan, namun sudah ada indikasi-indikasi penggagalan oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap terpuruknya swasembada dan ketahanan pangan nasional" Henry menambahkan.

Perwakilan para petani ini juga mengecam agenda neoliberal dibalik penghambatan pemulihan lahan, agar petani kita menurun produktivitasnya sehingga Indonesia dengan penduduk 230 juta jiwa menjadi potensi pasar komoditas pangan impor.

"Program Pemulihan Kesuburan Lahan merupakan program ekonomi kerakyatan dan harus menjadi program prioritas nasional untuk disukseskan semua pihak. DPR harus mendorong pemerintah untuk menuntaskan Program Pemulihan Kesuburan Lahan. Waspadai penggagalan oleh agenda pasar bebas," demikian Henry Suryo

Daftar Langkah Langkah Yang Diambil Negara Zona Euro Dalam Melakukan Penghematan Anggaran

Berikut ini adalah langkah-langkah penghematan utama yang diambil oleh negara-negara zona euro, karena blok tersebut sedang berjuang mengatasi krisis utang yang merajalela dan telah mengancam masa depan mata uang tunggal Uni Eropa, seperti dilaporkan AFP:


Prancis:

Prancis pada Senin menargetkan penghematan 100 miliar euro (138 miliar dolar AS) pada 2016 untuk menyeimbangkan anggarannya.

Sebesar 18,6 miliar euro penghematan selama dua tahun berikutnya, datang di atas paket pemotongan defisit Agustus 12 miliar euro (16,4 miliar dolar AS) yang menaikkan pajak pada orang kaya dan menutup celah pajak.

Berdasarkan pelaksanaan penuh langkah-langkah baru Senin dari reformasi utama pemerintah adalah menaikkan usia pensiun dari 60 menjadi 62 akan membawa maju dari 2018 ke 2017 dan mengurangi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada beberapa barang dan jasa akan dinaikkan dari 5,5 persen menjadi 7,0 persen, kecuali pada barang penting seperti makanan.


Yunani:

Negara yang paling parah terkena dampak krisis utang, Yunani pada Mei 2010 menyetujui paket penghematan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam upaya untuk mengurangi defisit publik sebesar 30 miliar euro pada 2014.

Paket itu kondisi untuk menerima bantuan keuangan 110 miliar euro dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF). Langkah-langkah tersebut, termasuk reformasi pensiun, pemotongan gaji pegawai negeri sipil, peningkatan pajak nilai tambah dan pengumpulan pajak yang lebih baik.

Dalam rangka untuk terus menerima bantuan internasional, Yunani terpaksa menerima rencana penghematan baru pada Juni 2011, melibatkan penghematan anggaran 28,4 miliar euro pada 2015. Pemerintah juga berkomitmen untuk melakukan privatisasi besar-besaran.


Irlandia:

Pada November 2010, setelah tiga penghematan anggaran sejak 2008, Irlandia meluncurkan paket penghematan 15 miliar euro yang diperlukan untuk membuka blokir sebuah bailout internasional 85 miliar euro, memangkas gaji sektor publik dan pensiun.

Tujuan dari paket pemotongan anggaran dan kenaikan pajak empat tahun adalah untuk memangkas defisit publik hingga di bawah tiga persen dari PDB, sejalan dengan aturan Uni Eropa, setelah defisit tersebut menggelembung menjadi 32 persen.


Italia:

Pada Juli 2010, parlemen menyetujui rencana penghematan pertama yang ditujukan untuk menghemat 25 miliar euro pada 2011-2012, yang melibatkan pemotongan belanja, pembekuan gaji pekerja publik dan pengumpulan pajak yang lebih baik.

Pada Juli 2011, menerima rencana 48 miliar euro yang baru dalam upaya untuk mencapai keseimbangan anggaran pada 2014 dan mengurangi utang Roma, salah satu yang tertinggi di dunia pada 120 persen dari PDB.

Rencana itu dinilai tidak cukup oleh pasar, sehingga rencana itu didukung pada September untuk menghemat 54,2 miliar euro pada 2013. Rencana tersebut melibatkan peningkatan pajak nilai tambah, menaikkan usia pensiun bagi perempuan dalam sektor swasta dan pajak untuk golong berpendapatan tinggi.


Portugal:

Pada Maret 2010 pemerintah minoritas mengumumkan program penghematan bertujuan untuk membawa defisit di bawah batas tiga persen pada 2013. Program menyangkut pembekuan gaji sektor publik dan memotong kesejahteraan sosial.

Pada Maret 2011, Perdana Menteri Jose Socrates mengundurkan diri setelah rencana penghematan keempat ditolak.

Pada Oktober pemerintah tengah kanan baru mengajukan rancangan anggaran keras 2012 termasuk penangguhan pembayaran bonus tahunan untuk PNS dan pensiunan yang berpenghasilan lebih dari 1.000 euro per bulan.

Di sektor swasta, karyawan akan diminta untuk bekerja setengah jam lebih per hari.


Spanyol:

Di bawah tekanan untuk mengambil tindakan dari dari mitra Uni Eropa dan pasar, pada Mei 2010 pemerintah mengadopsi rencana penghematan 50 miliar euro yang dirancang untuk memangkas defisit publik ke batas zona euro tiga persen dari PDB pada 2013 dari 11,2 persen pada 2009.

Di antara langkah-langkah yang tidak populer itu, membekukan pensiun negara dan memotong gaji pegawai negeri 2010 lima persen.

BI Optimistis Rupiah Di Level Aman Walau Banyak Sentimen Negatif Krisis Eropa

 Bank Indonesia (BI) optimistis posisi nilai tukar rupiah masih dalam kondisi aman karena secara fundamental Indonesia memiliki ekonomi yang kuat dan kondusif.

Demikian diungkapkan Directory of Economic Research and Monetary Policy BI, Darsono, di Jakarta, Kamis.

Menurut Darsono, penurunan nilai tukar rupiah yang sempat terjadi, bila dibandingkan terhadap dolar AS merupakan dinamika jangka pendek.

"Ini dinamika jangka pendek, karena secara fundamental rupiah kita masih kuat. Untuk fiskal, defisitnya saja masih kecil jadi tidak ada alasan rupiah tertekan," tegasnya.

Ke depan, lanjut Darsono, pihaknya optimistis dapat terus menjaga nilai tukar rupiah di level aman.

Untuk diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Kamis (3/11), kembali melemah. 

Dolar sempat menembus Rp9.000 akibat sentimen ketidakpastian penyelamatan krisis utang Eropa. 

Posisi rupiah ini merupakan yang terendah dalam satu bulan terakhir, setelah sepanjang bulan lalu Bank Indonesia berhasil menjaga dolar di bawah Rp9.000.

"Melemahnya rupiah karena adanya sentimen negatif Eropa," terangnya. 


 Nilai tukar rupiah yang diperdagangkan terhadap dolar AS antarBank Jakarta pada Rabu pagi belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp8.845.

Analis pasar uang Monex Investindo Futures, Johanes Ginting di Jakarta mengatakan pembatalan pertemuan menteri keuangan Uni Eropa yang akan berlangsung hari Rabu.

Namun, kata dia, harapan investor terhadap kesepakatan yang mungkin dicapai para pemimpin Eropa dalam konferensi pertemuan menteri keuangan masih mampu membatasi penurunan rupiah.

Ia mengemukakan, Kanselir Jerman mengatakan Jerman menentang sebuah frase dalam draft pertemuan menkeu Uni Eropa yang menyerukan Bank Sentral Eropa untuk melanjutkan pembelian obligasi negara-negara seperti Italia dan Spanyol.

"Sebagian pasar masih percaya bahwa KTT akan membuahkan kesepakatan yang layak, namun sebagian lainnya mulai mempertimbangkan adanya resiko kekecewaan," kata dia.

Ia mengatakan, mata uang rupiah tidak akan memperoleh banyak momentum positif jika ternyata hasil KTT tidak mengatasi salah satu masalah yang berkembang.

"Tekanan turun akan kian bertambah seiring ketidakpastian mengenai langkah yang akan diambil petinggi Eropa untuk mengatasi krisis hutang," kata dia.

Analis Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan, nilai tukar rupiah masih tetap stabil seiring Bank Indonesia (BI) terus menerus masuk dan mengintervensi pasar.

Selain menjual dolar AS, lanjut dia, BI juga membeli surat utang negara. Tekanan rupiah relatif lebih tajam dibandingkan dengan tekanan mata uang Asia lainnya, diduga karena kegiatan spekulatif dengan menggunakan instrumen `non delivery forward` (NDF) rupiah sehingga mempengaruhi harga spot kurs rupiah terhadap dolar AS.

Ia mengatakan, BI mendeteksi kegiatan itu dan terus mengguyur pasar dengan menjual dolar AS. Keberhasilan ini memberi efek positif keyakinan investor terhadap pasar Indonesia, terlihat masih stabilnya indeks harga saham gabungan (IHSG).

Sementara, hingga pukul 10.00 WIB nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada dalam posisi Rp8.865 atau melemah 20 poin dari posisi sebelumnya Rp8.845.