Wednesday, November 30, 2016

Forbes : Daftar 50 Orang Terkaya Di Indonesia 2016

Kondisi ekonomi yang cukup mendukung membuat kekayaan setengah dari 50 orang terkaya di Indonesia naik. Secara total, nilai kekayaan dari 50 orang terkaya di Indonesia di tahun ini adalah US$ 99 miliar atau Rp 1.336 triliun, naik dari tahun lalu US$ 92 miliar atau Rp 1.242 triliun.

Forbes membuat pemeringkatan terbaru orang terkaya di Indonesia. Berikut daftar sepuluh besarnya, seperti dikutip :
  1. R.Budi dan Michael Hartono
    Kedua bersaudara pemiliki Grup Djarum ini kembali menjadi orang terkaya di Indonesia. Hartanya berjumlah US$ 17,1 miliar, atau sekitar Rp 230,85 triliun. Harta kedua bersaudara ini naik US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 22,9 triliun, ini karena kenaikan nilai investasi mereka pada PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Bersaudara ini dilaporkan mentransfer saham BCA senilai lebih dari US$ 13 miliar, dari perusahaan miliknya di luar negeri ke dalam negeri, dalam rangka program tax amnesty.
  2. Susilo Wonowidjojo
    Susilo Wonowidjojo dan keluarganya merupakan pemilik perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk, yang memproduksi 70 miliar batang per tahun, dan mempekerjakan 36.900 tenaga kerja. Harta kekayaan Susilo Wonowidjojo dan keluarganya tercatat US$ 7,1 miliar atau Rp 95,85 triliun, naik US$ 1,6 miliar dalam setahun. Meski aturan rokok ketat, namun laba dan penjualan Gudang Garam naik 19% dan 8% di 2015. Ini menaikkan harga saham Gudang Garam.
  3. Anthoni Salim
    Anthoni Salim saat ini memimpin Salim Group, yang di akhir tahun lalu mendapatkan uang US$ 1 miliar atau Rp 13 triliun lebih untuk ekspansi usaha. Nilai kekayaan Anthoni dan keluarganya tercatat US$ 5,7 miliar, atau sekitar Rp 76,9 triliun. Baru-baru ini, Anthoni mengakuisisi perusahaan tambang batu bara di Australia senilai US$ 224 juta, lalu membeli saham di perusahaan penjual kopi Korea Selatan, yaitu Caffebene, serta membuka pabrik mi instan di Serbia.
  4. Eka Tjipta Widjaja
    Eka Tjipta Widjaja merupakan pendatang dari negeri Tiongkok saat usianya 9 tahun. Pada usia 17 tahun, Eka menjadi penjual biskuit. Nilai kekayaan Eka saat ini adalah US$ 5,6 mliar atau sekitar Rp 75,6 triliun. Sekarang, keluarganya menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan kelapa sawit bernama Golden Agri-Resources yang dijalankan dua anaknya, Franky dan Muktar. Anak-anak Eka juga menjalankan bisnis properti lewat Sinar Mas Land.
  5. Sri Prakash Lohia
    Sri Prakash Lohia memperoleh kekayaan dari usahanya memproduksi komponen pembuat botol plastik. Dia dan ayahnya mendirikan Indorama di 1976, yang sekarang menjadi perusahaan petrokimia. Nilai kekayaan Sri Prakash Lohia adalah US$ 5 miliar, atau sekitar Rp 67,5 triliun.
  6. Chairul Tanjung
    Chairul Tanjung menjadi orang terkaya nomor enam di Indonesia. Nilai kekayaannya US$ 4,9 miliar atau sekitar Rp 66,1 triliun. Pemilik CT Corp ini memiliki bisnis ritel dengan nama Transmart Carrefour. Forbes menyatakan, pria yang akrab disapa CT ini juga mengontrol franchise Wendy's di Indonesia, dan juga Versace, Mango, serta Jimmy Choo.
  7. Boenjamin Setiawan
    Boenjamin memiliki bisnis rumah sakit Mitra keluarga, yang masuk bursa saham pada Maret 2015. Boenjamin dan keluarganya berencana membuka 6 rumah sakit lagi dalam beberapa tahun ke depan. Dia dan keluarganya juga menjalankan bisnis perusahaan obat lewat Kalbe Farma yang didirikan 1966. Jumlah kekayaan Boenjamin mencapai US$ 3,3 miliar, atau sekitar Rp 44,5 triliun.
  8. Tahir
    Jumlah kekayaan Tahir tercatat mencapai US$ 3,1 miliar, atau sekitar Rp 41,8 triliun. Pendiri Grup Mayapada ini memiliki bisnis rumah sakit, bank, hingga real estate. Dia juga tercatat sebagai filantropi yang telah mendonasikan uangnya US$ 14 juta di 2016 untuk para pengungsi di dunia.
  9. Murdaya Poo
    Murdaya Poo merupakan pemilik Jakarta International Expo, kawasan konvensi terbesar di Jakarta.  Harta kekayaan Murdaya mencapai US$ 2,1 miliar, atau sekitar Rp 28,3 triliun. Lewat Central Cipta Murdaya Group, Murdaya memiliki bisnis di sektor kelapa sawit, mekanik, dan IT.
  10. Mochtar Riady
    Mochtar tercatat memiliki harta US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 25,65 triliun. Mochtar merupakan pendiri Lippo Group yang sekarang dijalankan anaknya, James Riady. Lippo disebut tengah menggencarkan bisnis digital banking lewat Bank Nobu, yang dijalankan cucunya, John Riady. Kemudian juga e-commerce lewat MatahariMall
Ekonomi Indonesia mulai menggeliat setelah di 2015 lalu sempat melambat. Membaiknya ekonomi ini membuat harta orang-orang terkaya Indonesia rata-rata naik. Forbes baru saja merilis harta 50 orang terkaya di Indonesia. Dari daftar tersebut, sebanyak 36 orang kaya hartanya naik, termasuk 3 di antaranya yang tahun lalu sempat keluar dari daftar bergengsi itu kini kembali lagi.

Prajogo Pangestu jadi orang terkaya yang hartanya naik paling tinggi tahun ini berkat lonjakan nyaris 1.000% di saham PT Barito Pacific Tbk.  Prajogo akhirnya kembali masuk daftar 50 orang terkaya Indonesia berkat lonjakan saham ini. Selain itu, Handojo Santosa pemilik Japfa juga masuk lagi daftar bergengsi ini.

Saham Japfa melonjak 80% tahun ini setelah disuntik modal US$ 81 juta oleh perusahaan investasi KKR. Taipan lain yang hartanya naik tinggi adalah Garibaldi 'Boy' Thohir. Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO) ini hartanya melesat berkat lonjakan 165% di harga saham produsen batu bara tersebut.

Harga saham Adaro melonjak berkat permintaan batu bara dari China dan India kembali bertambah. Harta Boy juga termasuk kepemilikan saham di dua klub sepakbola asing melalui adiknya, Erick Thohir.Dua klub bola tersebut adalah Inter Milan di Italia dan D.C. United di Amerika Serikat (AS). Keuntungan klub D.C. United sudah naik 74% tahun ini.

Ekonomi Indonesia mulai menggeliat setelah di 2015 lalu sempat melambat. Prediksinya, tahun ini ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 5%. Membaiknya ekonomi ini membuat harta orang-orang terkaya Indonesia rata-rata naik. Forbes baru saja merilis harta 50 orang terkaya di Indonesia. Dari daftar tersebut, seperti dikutip dari Forbes Kamis (1/12/2016), sebanyak 36 orang kaya hartanya naik, termasuk 3 di antaranya yang tahun lalu sempat keluar dari daftar bergengsi itu kini kembali lagi.

Sedangkan hanya 12 orang kaya yang hartanya turun tahun ini. Total kekayaan 50 orang paling tajir di Indonesia ini tercatat US$ 99 miliar (Rp 1.287 triliun), naik dibandingkan posisi tahun lalu US$ 92 miliar (Rp 1.196 triliun). Dua bersaudara Grup Djarum, Budi dan Michael Hartono masih menjadi orang terkaya di Indonesia. Mereka bertahan di posisi puncak selama 8 tahun berturut-turut.

Harta mereka jumlahnya US$ 17,1 miliar, atau sekitar Rp 230,85 triliun, naik US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 22,9 triliun berkat kenaikan nilai investasi mereka pada PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Sunday, November 27, 2016

Nasib IHSG Dalam Menghadapi Kenaikan Suku Bunga The Fed Pada Desember 2016

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak stagnan pada perdagangan hari ini, Senin (28/11), melanjutkan sentimen negatif yang melanda IHSG sepanjang pekan lalu, terkait kenaikan tingkat suku bunga AS pada Desember mendatang. Analis Daewoo Securities Heldy Arifien menjelaskan, pelemahan IHSG sepanjang pekan lalu disebabkan oleh pelemahan saham emiten perbankan akibat anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, keputusan Bank Mandiri menambah cadangannya menjadi Rp22 triliun juga menjadi sentimen negatif bagi pergerakan saham perbankan.

"IHSG memang turun sepekan karena memang dari sisi perbankan sendiri ada pelemahan ya, karena kan kalau perbankan sendiri bobotnya terhadap IHSG 28 persen, itu khusus perbankan ya," ucap Heldy, Jumat (25/11). Selain itu, semakin kuatnya prediksi jika The Fed akan menaikkan suku bunganya pada Desember mendatang masih membuat IHSG tertekan sepanjang pekan lalu.

Menurut Heldy, kondisi yang hampir serupa masih akan terjadi pada perdagangan hari ini. Investor masih akan menunggu (wait and see) dengan berhati-hati melakukan transaksi sembari menunggu kenaikan Fed Rate pada bulan depan. Heldy menambahkan, IHSG diprediksi bergerak stagnan pada Senin ini. Ia memprediksi IHSG bergerak dengan rentang support 5.150 dan resisten 5.231.

Dengan penurunan IHSG beberapa perdagangan belakangan ini dan arus dana asing (capital outflow) yang terus berlanjut, menurut Heldy merupakan sebagai sebuah bentuk antisipasi dari investor. Sehingga, jika nantinya The Fed resmi menaikkan suku bunganya maka IHSG tak akan turun jauh dari posisi saat ini.

"Tetap akan turun, tetapi pasti nggak akan jatuh sekali karena penurunannya sudah dari sekarang. Dari sekarang sudah koreksi, nanti nggak mungkin lebih turun jauh lagi," papar Heldy.  Sementara itu, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya berpendapat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan harga komoditas masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada awal pekan ini. Dengan demikian, William memprediksi IHSG bergerak dengan rentang support 5.088 dan resisten 5.291.

"Investor masih dapat memanfaatkan momentum koreksi wajar untuk melakukan akumulasi pembelian, mengingat dalam rentang invesasi jangka panjang IHSG masih dalam kondisi uptrend, hari ini IHSG berpotensi menguat," ungkap William dalam risetnya. Indeks saham sektor keuangan (finansial) mengalami penurunan paling tajam sepanjang pekan ini. Penurunannya mencapai 3,12 persen menjadi 750,042 jika dibandingkan dengan pekan lalu 774,212.

Analis Daewoo Securities Heldy Arifien menyatakan, penurunan indeks sektor keuangan dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar rupiah sepanjang pekan ini. Jika dilihat, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis lalu (24/11) anjlok hingga menyentuh Rp13.558. "Sektor keuangan ini turun karena tergerus penurunan rupiah sepekan ini," ungkap Heldy, Jumat (25/11).

Tak hanya itu, penambahan cadangan yang dilakukan oleh Bank Mandiri tahun ini menjadi Rp22 triliun juga direspon negatif oleh pelaku pasar. Peningkatan cadangan ini dikemukakan oleh Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo pada Rabu lalu (23/11).Hal itu dilakukan untuk mengatasi banyak kredit bermasalah yang saat ini telah mencapai 3,9 persen. Keputusan Bank Mandiri tersebut dianggap pelaku pasar sebagai sinyal bahwa kredit bermasalah akan meningkat hingga akhir tahun.

"Bank Mandiri meningkatkan cadangannya menjadi Rp22 triliun, itu dipandang oleh pasar ada resiko kenaikan jumlah kredit bermasalah pada akhir tahun nanti," terang Heldy.Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor lainnya yang juga mengalami pelemahan yakni, aneka industri turun 2,47 persen, infrastruktur 1,87 persen, properti turun 0,55 persen, perdagangan turun 0,52 persen, manufaktur 0,49 persen, dan barang dan konsumsi turun 0,09 persen.

Adapun, sektor tambang berhasil memimpin indeks sektoral pekan ini dengan kenaikan 5,86 persen. Sementara, sektor agrikultur naik 3,57 persen dan industri dasar tumbuh tipis 0,08 persen.Menurut Heldy, kembali naiknya sektor tambang dipengaruhi oleh kembali naiknya harga komoditas seperti batu bara, timah, dan stabilnya harga minyak mentah. Namun, Heldy tak menampik jika memang pergerakan harga tambang, khususnya batu bara masih bergerak secara anomali.

"Pergerakannya memang sangat swing, tapi dari Daewoo sendiri, kami melihatnya harga batu bara masih memiliki potensi penguatan lanjutan sampai kuartal 1 2017. Jadi masih bisa dibilang primadona juga walaupun harganya juga berfluktuasi tinggi," papar Heldy.

Sehingga, untuk pekan depan, Heldy merekomendasikan untuk melakukan aksi beli terhadap saham emiten batu bara seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bukit Asam (PTBA) Tbk, dan PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) Tbk.  Sementara, pelaku pasar dapat memilih opsi lain dengan melakukan aksi beli pada saham emiten yang bergerak dalam sektor perkebunan seperti PT Astra Agro Lestari (AALI) Tbk, seiring meningkatnya harga minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).

Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat Ternyata Bukan Yang Paling Buruk Didunia

Kementerian Keuangan (Kemkeu) mengatakan, pelemahan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sepanjang bulan ini bukanlah yang terburuk di dunia. Dengan angka depresiasi nilai tukar sebesar 3,67 persen antara 8 November hingga 25 November 2016, posisi Indonesia lebih baik ketimbang Malaysia yang minus 6,32 persen, Afrika Selatan minus 7,01 persen, hingga Turki minus 9,45 persen.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemkeu, Suahasil Nazara mengaku, pergerakan rupiah beberapa hari terakhir disebabkan oleh kencangnya arus modal keluar (capital outflow), dan tercermin di dalam pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 6,5 persen pada periode yang sama. Menurutnya, hal itu terjadi akibat rencana kebijakan fiskal ekspansif yang diterapkan oleh Presiden terpilih AS, Donald Trump dan membuat investor melarikan uangnya ke negara Paman Sam.

Namun menurut Suahasil, Indonesia boleh sedikit bernapas karena tidak ada sentimen internal yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS secara signifikan. Ia mencontohkan nilai tukar mata uang real Brazil yang merosot 7,20 persen sepanjang November gara-gara konflik internal yang terjadi di negara tersebut.

“Mata uang kita di negara-negara lain itu tidak jelek-jelek amat. Bahkan, nilai tukar Euro dengan dolar AS pun lebih buruk dibanding Indonesia dengan angka minus 4,25 persen. Faktor Trump memang bermain di belakang ini, tapi tidak hanya itu. Ada juga beberapa faktor domestik yang mempengaruhi,” ujar Suahasil di Sentul, Jawa Barat, Sabtu (26/11).

Meski melemah sepanjang bulan ini, rupiah terlihat menguat sepanjang tahun 2016 (year to date). Menurut data yang dimilikinya, rupiah masih terlihat menguat sebesar 1,63 persen year-to-date hingga 25 November 2016. Posisi ini lebih baik dibandingkan Malaysia yang minus 4,03 persen dan Turki sebesar 18,41 persen.

Kendati demikian, Indonesia tetap perlu mewaspadai beberapa kejadian eksternal yang berpotensi menimbulkan gejolak nilai tukar seperti keluarnya Inggris dari Uni Eropa dan kondisi geopolitik dunia lanjutan. Di antara seluruh sentimen eksternal tersebut, Suahasil mewaspadai kebijakan negara-negara lain terkait perdagangan karena mempengaruhi permintaan dan penawaran (demand-supply) rupiah.

Pasalnya, ekspor Indonesia di tahun depan diperkirakan belum akan membaik karena harga beberapa komoditas diprediksi masih akan melemah. Oleh karenanya, pemerintah sangat mengawasi dampak kebijakan proteksionisme ala Donald Trump dan perbaikan ekonomi China, mengingat negara tirai bambu tersebut adalah mitra ekspor terbesar Indonesia.

Menurut data Kementerian Perdagangan, ekspor non-migas Indonesia ke China hingga kuartal III 2016 mencapai US$9,7 miliar. Angka ini mengambil porsi 10,25 persen dari total ekspor Indonesia sebesar US$94,7 miliar di periode tersebut.

“Kami memahami bahwa harga komoditas belum akan naik secara signifikan. Oleh karenanya, ekspor masih belum bisa berkontribusi banyak terhadap pertumbuhan ekonomi. Ke depan, kami tetap mewaspadai kebijakan ekonomi Amerika Serikat dan perlambatan ekonomi China,” tandas Suahasil.

Menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah pada tanggal 25 November 2016 tercatat Rp13.570 per dolar AS. Angka ini melemah 4,09 persen, atau Rp534 apabila dibanding posisi pada 1 November 2016 dengan angka Rp13.036 per Dollar AS

Friday, November 11, 2016

Trump Effect : Fed Rate Akan Naik 2 Kali Tahun 2017

Bank Indonesia (BI) memprediksi bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve masih memiliki rencana untuk menaikkan suku bunga acuannya dua kali pada tahun depan.  Keputusan tersebut, menurut Gubernur BI Agus Martowardjojo, tetap diambil meski hasil pemilihan umum AS cukup memberikan kejutan.

"Ketika pemilu di AS diumumkan, itu banyak pandangan yang mengarah mungkin kenaikan Fed Rate akan tertunda. Tapi setalah Trump menyampaikan statement kemenangannya, kelihatannya Fed Rate tetap akan naik satu kali tahun ini," ujar Agus dalam konfrensi pers, Kamis (10/11).

Bahkan Agus memperkirakan The Fed berencana menaikkan suku bunga acuannya dua kali pada tahun 2017 dan tiga kali pada 2018 mendatang. Namun ia meminta para pelaku pasar untuk tidak panik dengan ramalan tersebut, dan terus berkonsolidasi menyesuaikan diri dengan rencana The Fed itu.

"Ketika kami memangkas BI 7 days reverse repo dari 5 persen menjadi 4,75 persen, itu sudah kami masukan hitungan memang ada kenaikkan Fed Rate satu kali tahun ini," ujarnya.  Agus mengatakan saat ini, posisi kebijakan moneter Bank Indonesia adalah bias longgar. Artinya BI melihat kondisi makro ekonomi dan moneter dalam negeri saat ini masih stabil serta kondisi likuiditas yang masih terjaga, sehingga membuka peluang untuk melonggarkan lagi kebijakan moneternya.

"Namun pelonggaran moneter itu akan sangat tergantung dengan data. Nilai tukar yang stabil, neraca pembayaran yang sehat membuat kita bisa meneruskan pelonggaran moneter," kata Agus. Bank Indonesia (BI) menegaskan bakal terus berada di pasar dan melakukan intervensi untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, nilai tukar rupiah amblas pada perdagangan hari ini dan sempat menyentuh Rp13.865 per dolar atau melemah hingga 5,55 persen dari Rp13.138 per dolar. Pelemahan hari ini merupakan yang terparah sejak September 2011. Sementara di kawasan Asean, dolar AS juga menguat terhadap ringgit Malaysia, peso Filipina dan baht Thailand.

“Tadi dalam rangka stabilisasi di pasar, BI hadir di dua pasar sekaligus yaitu di pasar valuta asing (valas) dan Surat Berharga Negara (SBN),” tutur Deputi Gubenur Senior BI Mirza Adityaswara saat ditemui di kompleks BI, Jumat (11/11). “Setelah BI umumkan membeli SBN dan hadir di pasar valas saya lihat tadi terakhir Rp13.250, Rp13.300. Jadi pasarnya sudah membaik,” tambahnya.

Menurut Mirza, pelemahan rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini hanya bersifat sementara. Pernyataan Mirza terkonfirmasi dengan nilai tukar rupiah ditutup di level Rp13.383 per dolar AS, atau turun 245 poin (1,86 persen) setelah bergerak di kisaran Rp13.233-Rp13.873. Selain itu, pelemahan tadi siang juga tidak mencerminkan nilai rupiah sesuai dengan fundamental ekonomi domestik yang diyakininya masih baik.

“Kurs dibuka Rp13.400 terus sampai ke Rp13.800, sehingga kan sangat tidak mencerminkan fundamentalnya,” ujarnya. Membaiknya fundamental ekonomi domestik tercemin dari pertumbuhan ekonomi kuartal III 2016 yang bisa mencapai 5,02 persen, atau terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Filipina, 6 persen.

Kemudian, defisit neraca transaksi berjalan kuartal III 2016 juga turun menjadi 1,83 persen dari Produk Domestik Bruto. Tak hanya itu, surplus neraca pembayaran Indonesia juga mengalami kenaikan dari US$2,2 miliar menjadi US$5,7 miliar.

Mirza mengungkapkan, melemahnya rupiah dipicu oleh reaksi pasar atas ketidakpastian yang terus berkembang di AS pasca kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS. "Pasar itu kalau sudah naik banyak, terus ada analisis negatif supaya punya alasan untuk jual. Saya kan bekas orang pasar saya tahu analisis seperti itu. Kalau harga sudah turun banyak, baru nanti dibuat alasan bagus banget, pasar itu begitu," jelasnya.

Di luar negeri, kata Mirza, rupiah diperdagangkan dalam transaksi pasar non deliverable forward (NDF) yang dipicu oleh perkembangan nilai tukar mata uang negara lain dan tidak mencerminkan fundamentalnya. "Para trader melihat currency melemah sehingga pagi tadi rupiah dibuka Rp13.400, mengikuti apa yang terjadi di Meksiko, Brazil, dan lain-lain, semalam," ujar dia.

Selain itu, kata Mirza, pelemahan rupiah juga karena ada kekhawatiran pasar bahwa Indonesia akan melakukan kebijakan tertentu di pasar uang dengan perdagangan rupiah di pasar uang seperti yang dilakukan oleh negara lain. Namun, Mirza membantah rumor itu dengan tegas. “Saya tegaskan bahwa Indonesia tidak akan melakukan pembatasan-pembatasan perdagangan valas di pasar uang, di pasar antar bank karena yang paling terbaik adalah membiarkan pasar berjalan dengan baik,” ujarnya.
Bank Indonesia (BI) memprediksi bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve akan tetap mengerek suku bunga acuannya akhir tahun nanti, meskipun hitung cepat lembaga survei AS saat ini mengunggulkan Donald Trump sebagai presiden barunya.

"Kalau ekspektasi kami, masih akan menaikkan suku bunga. The Fed itu independen, tidak akan melihat situasi politik, lebih kepada dinamika ekonominya," terang Kepala Departemen Pendalaman Pasar Uang BI Nanang Hendarsah. Nanang menilai, sistem birokrasi negara Paman Sam sudah sangat maju, sehingga tidak akan cepat berubah meskipun posisi kepala negara mengalami pergantian. Di samping itu, ia optimistis, Indonesia masih mampu meredam dampak eksternal yang ditimbulkan The Fed.

"Jadi, menurut saya, ruang untuk menaikkan Fed ratenya masih ada, tapi berdasarkan pengalaman kami, sekarang justru tidak ada pengaruh. Tahun lalu, di Desember mereka naikan kita baik-baik saja. Jadi, jangan takut," ujarnya. BI, lanjut dia, tetap membuka ruang pelonggaran moneternya dengan menurunkan suku bunga BI 7 Days Reverse Repo rate di penghujung tahun. Namun, keputusan tersebut masih sangat bergantung dengan data-data ekonomi, seperti inflasi, proyeksi PDB, neraca pembayaran dan stabilitas keuangan dalam negeri.

"Semuanya mendukung, tapi kita juga perlu memperhatikan kestabilan eksternal, seperti The Fed dan Brexit. Hal-hal seperti itu tetap menjadi perhitungan kebijakan," imbuh dia. Reaksi negatif yang diberikan pasar terhadap kemenangan Donald Trump memang sempat terasa. Namun, pada perdagangan Rabu (10/11), bursa saham AS justru menghijau pada sesi pembukaan.

Prediksi bank sentral berbanding terbalik dengan ramalan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Ia justru menilai kemenangan Donald Trump sebagai presiden AS akan diikuti dengan keputusan The Fed menahan kenaikan suku bunga acuannya di akhir tahun.

"Saya tak yakin The Fed berani, kalau situasi atau reaksi pasar tidak bagus," ujar Darmin kemarin

Trump Effect : IHSG Rontok dan Rupiah Sentuh 13.800

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini turun tajam sejak dibuka tadi pagi. Dana asing yang keluar tercatat hingga Rp3 triliun pada penutupan hari ini, Jumat (11/11).  IHSG ditutup turun sebesar 218,33 poin (4 persen) ke level 5.231 setelah bergerak di antara 5.231-5.380.

Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah ditutup melemah ke Rp13.383 per dolar AS, atau turun 245 poin (1,86 persen) setelah bergerak di kisaran Rp13.233-Rp13.873. RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp58,38 triliun dengan volume 15,22 miliar saham.

Sebanyak 52 saham naik, 269 saham turun, dan 77 saham tidak bergerak. Sementara delapan dari 10 sektor mengalami pelemahan. Pelemahan terbesar dialami oleh sektor aneka industri yang menguat sebesar 6,57 persen. Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak melemah. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang naik sebesar 0,18 persen, indeks Kospi di Korsel turun sebesar 0,91 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun sebesar 1,35 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,58 persen, indeks DAX di Jerman naik 0,21 persen, dan indeks CAC di Perancis turun 0,02 persen. Analis OCBC Securities Budi Wibowo menyatakan, penurunan ini memang sesuai dengan prediksinya jika Donald Trump menang dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Menurutnya, IHSG masih terus bergerak volatile hingga minggu depan.

"Iya ini akan masih terus naik turun naik turun. Ini sesuai dengan prediksi jika Trump menang, pasar bergejolak," ungkap dia, Jumat (11/11). Menurutnya, IHSG berpotensi menguat pekan depan karena investor akan kembali imbas harga saham yang murah. Sehingga, banyak investor yang memanfaatkan momentum ini untuk melakukan aksi beli.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS amblas pada perdagangan hari ini dan sempat menyentuh Rp13.865 atau melemah hingga 5,55 persen dari Rp13.138 kemarin. Hal itu akibat spekulasi kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat dari perkiraan karena kebijakan Presiden AS yang baru, Donald Trump.

Penjelasannya, jika suku bunga AS naik lebih cepat dari perkiraan, maka investor berbondong-bondong untuk mengalihkan investasi ke Negeri Paman Sam tersebut. Hal itu membuat nilai tukar dolar AS menguat karena dinilai lebih menarik. Pelemahan kali ini merupakan yang terparah sejak September 2011. Sementara di kawasan Asean, dolar AS juga menguat terhadap ringgit Malaysia, peso Filipina dan baht Thailand.

Kepala Riset Daewoo Securities, Taye Shim mengatakan, Donald Trump berencana menaikkan anggaran belanja pemerintah, yang berpotensi meningkatkan inflasi AS. Hal itu membuat pasar berspekulasi bahwa The Fed mungkin harus menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.

“Mengingat tren sekular di pasar uang bergantung pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan arah suku bunga dari kedua negara, pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi di AS dapat memacu pertumbuhan. Sementara kenaikan suku bunga yang diprediksi lebih cepat akan mendorong nilai tukar dolar AS,” jelasnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa kebijakan tersebut berpotensi tak sesuai karena pendapatan yang dinilai bakal lebih rendah. Pasalnya, dalam kampanye, Trump menyatakan bakal memangkas tarif pajak, yang akan menurunkan pendapatan negara. Di sisi lain, ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan rupiah tertekan isu domestik. Ia menilai rupiah melemah pada perdagangan Kamis lalu bahkan di saat dolar AS melemah terhadap mayoritas kurs di Asia.

“Faktor domestik yang semakin negatif, termasuk kekhawatiran demonstrasi yang bisa berujung kerusuhan di Jakarta hari ini, menjadi penyebab utama tertekannya rupiah,” ujarnya dalam riset.  Tetapi, lanjutnya indeks dolar yang melemah seharusnya bisa memberikan topangan terhadap rupiah pada hari ini, walaupun kekhawatiran terhadap hasil pemilu AS bisa mengembalikan ketidakpastian dalam waktu singkat.

“Fokus domestik juga akan tertuju pada consumer confidence index yang rilis hari ini dan diperkirakan memburuk. Cadangan devisa serta pertumbuhan PDB menjadi yang berikutnya ditunggu, dijadwalkan diumumkan awal minggu depan. Rupiah diperkirakan masih diliputi sentimen pelemahan pada perdagangan hari ini,” jelasnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beranggapan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi tadi, merupakan imbas dari kekhawatiran yang muncul pasca terjadi perubahan situasi politik di Amerika Serikat (AS). "Sampai hari ini, kita melihat perkembangan rupiah bersama indeks harga saham dan surat berharga sangat dipengaruhi oleh sentimen yang terjadi secara regional maupun global karena perubahan atau perkembangan situasi politik di Amerika," ungkap Sri Mulyani di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (11/11).

Sri Mulyani meyakini, AS sebagai negara terbesar dari segi ekonomi membuat segala keputusan dan perubahan yang terjadi di AS, termasuk dari sisi politik, memberikan dampak yang luas ke berbagai negara, termasuk Indonesia. "Apapun yang dilakukan dan diputuskan di sana bahkan pernyataan sekalipun juga akan mempengaruhi," yakin Sri Mulyani.

Tak hanya pengaruh dari AS, Sri Mulyani menilai, ada pula sentimen negatif dari spekulasi yang dibuat pihak-pihak tertentu. Namun, untuk hal ini, dirinya memastikan, pemerintah akan segera menganalisa motif dibalik spekulasi tersebut. Untuk itu, bendahara negara ini memastikan bahwa dirinya akan menyisir berbagai dampak dan hal-hal yang mempengaruhi fundamental ekonomi bangsa, termasuk berbagai rumor yang mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Di samping itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut akan terus mematangkan langkah untuk membuat pasar dalam negeri tergenjot sehingga turut memberikan sentimen positif bagi ekonomi Indonesia. Lebih dari itu, pasar dalam negeri yang bergairah akan memperkuat fondasi ekonomi.  Kemudian untuk rupiah, Sri Mulyani akan memperhatikan sisi permintaan dan penawaran rupiah. Misalnya, dari sisi permintaan untuk kebutuhan impor, Sri Mulyani akan melihat kebutuhan membayar utang dan seluruh eksposur utang.

"Tapi kita lihat tidak ada alasan untuk khawatir, maka tidak perlu khawatir," katanya. Sementara itu, melihat proses perpindahan kekuasaan politik di AS, Sri Mulyani mengatakan belum melihat dampak besar sementara ini. "Amerika kan masih proses transisi. Jadi, akan terus ada perkembangan baru," tutupnya.

Untuk diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 160,98 poin (2,95 persen) ke level 5.289 hingga sesi I hari ini dari penutupan perdagangan kemarin di level 5.450,30 karena spekulasi kenaikan suku bunga AS. Sementara, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS amblas pada perdagangan hari ini dan sempat menyentuh Rp13.865 atau melemah hingga 5,55 persen dari Rp13.138 kemarin.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 160,98 poin (2,95 persen) ke level 5.289 hingga sesi I hari ini dari penutupan perdagangan kemarin di level 5.450,30 karena spekulasi kenaikan suku bunga AS. Sejak pagi ini, IHSG udah memperoleh tekanan dari aksi jual. IHSG dibuka pada level 5.273 atau turun hingga 3 persen dari penutupan perdagangan kemarin. Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah ditutup melemah ke Rp13.290 per dolar AS, atau turun 152 poin (1,16 persen) setelah bergerak di kisaran Rp13.273-Rp13.13.873.

RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp5,73 triliun dengan volume 6,66 miliar lembar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp1,4 triliun di pasar reguler. Sebanyak 41 saham naik, 260 saham turun, dan 65 saham tidak bergerak. Sementara delapan dari 10 sektor mengalami pelemahan. Pelemahan terbesar dialami oleh sektor infrastruktur yang melemah sebesar 3,81 persen.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida menyatakan, penurunan IHSG ini dipastikan akibat pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) yang secara penghitungan cepat menunjukkan Donald Trump unggul dibandingkan dengan Hillary Clinton. “Kalau seperti saya sampaikan pasar modal di seluruh dunia sifatnya sudah saling terkoneksi, apapun yang terjadi di global akan berdampak pada negara-negara lain, tidak hanya indonesia tapi negara lain,” papar Nurhaida, Jumat (11/10).

"Tapi kalau kita lihat, beberapa waktu terakhir ada sesuatu kondisi seperti di AS yang signifikan, yaitu pemilihan dalam artian pemilihan presiden yang baru, memang pada pengumuman kemarin pasar turun. Mungkin cukup signifikan, tetapi setelah itu ada rebound. Kemarin indeks naik, tapi hari ini kita lihat penurunan lagi." Selain itu, jika Donald Trump menang maka dampak lainnya yaitu, kenaikan suku bunga oleh The Fed yang semakin pasti terjadi pada Desember mendatang. Menurut Nurhaida, pasar masih melihat bagaimana kebijakan yang akan diambil oleh The Fed nantinya dengan kemenangan Trump ini.

“Tentu mengamati, dengan adanya pimpinan baru AS ini apakah kebijakan yang akan diambil? Apakah The Fed akan mengambil tindakan menaikkan suku bunga atau tidak? Kalau dilihat, mereka akan mengambil keputusan Desember, sementara pimpinan baru ini kan baru Januari, sehingga masih belum pasti,” terang Nurhaida.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menganggap penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang begitu tajam sebagai kepanikan sesaat sebagai dampak unggulnya Donald Trump dalam  penghitungan cepat pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dibandingkan dengan Donald Trump.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya menyatakan, dengan penurunan IHSG saat ini dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan aksi beli. Sehingga, tidak perlu dilihat sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan. “Pembukaan perdagangan hari ini terkoreksi itu wajar, karena memang kan sangat dipengaruhi oleh sentimen global yaitu pilpres AS kan, terpilihnya presiden baru," ungkap Alpino, Jumat (11/10).

"Ini bisa digunakan sebagai momentum untuk beli di saham, orang kalau berpikiran IHSG turun khawatir itu salah, turun kita jangan panik tapi ambil kesempatan.”  Alpino optimistis penurunan ini hanya bersikap sementara, sehingga IHSG pekan depan diprediksi sudah dapat bangkit (rebound). Ia memandang kondisi ini sebagai suatu hal yang wajar terjadi dalam perdagangan saham, di mana jika ada sentimen baik dalam dan luar negeri akan mempengaruhi perdagangan saham.

“Kita tunggu sesi kedua, kalau pun turun saya yakin minggu depan rebound kembali. Itulah stock market, ada naik turun itu wajar. Untuk beberapa pihak ada yang khawatir kebijaksanaan yang akan diterapkan oleh presiden terpilih itu wajar, jadi mereka wait and see, keluar dulu,” papar Alpino.

Namun, ia yakin Donald Trump tidak akan membuat kebijakan yang akan membuat ekonomi dunia turun. Menurut Alpino, Donald Trump tentunya akan memiliki tim yang baik dalam mengambil setiap kebijakan yang akan dilakukan. Hal ini disebabkan, perekonomian suatu negara, khususnya AS, akan mempengaruhi perekonomian negara lainnya, termasuk Indoenesia.

“Mereka tahu kok apa yang harus dilakukan untuk perkembangan ekonomi negaranya. Perkembangan ekonomi kan dampaknya ke negara lain juga, itu semua sinergi. Saya yakin ini sesaat, itu hal yang biasa,” tuturnya. Asal tahu saja, IHSG pagi ini dibuka di level 5.273 atau turun 3 persen dari penutupan perdagangan kemarin di level 5.450,30 atau naik 35,98 poin (0,66 persen).

Hingga pukul 11.14 WIB, IHSG berada ke level 5.284 atau turun 165,68 poin (3,04 persen). Sementara itu, nilai tukar rupiah sepanjang hari ini telah mencapai 13.863 pada pukul 09.10 pagi tadi, sedangkan pukul 11.17 WIB berada di level Rp13.394 atau turun 1,95 persen

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menilai terpuruknya nilai tukar rupiah merupakan efek dari rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed). "Itu karena The Federal Reserve mau naikin [suku bunga]," tanggap Bambang di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (11/11).

Namun begitu, Bambang menampik alasan penguatan dolar AS terhadap rupiah sebagai imbas hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) yang memenangkan Donald Trump dari Partai Republik. Mantan Menteri Keuangan itu menyebutkan, pelemahan rupiah murni imbas prediksi kenaikan suku bunga The Fed yang memang direncanakan usai hajatan Pilpres AS.

"The Federal Reserve memang mau menaikkan setelah pemilihan presiden selesai," imbuhnya. Sementara itu, Bambang tak menyakini bahwa kenaikan suku bunga The Fed sebagai tanda bahwa perekonomian AS telah membaik. Ia hanya menyebutkan, kenaikan suku bunga The Fed murni karena rencana dan perhitungan The Fed sendiri.

Kemudian, terhadap pelemahan rupiah pagi ini, Bambang mengingatkan agar pemerintah tetap fokus menjaga fundamental ekonomi Indonesia hingga akhir tahun. "Pokoknya jaga fundamental, jaga kepercayaan, dan dipastikan ini hanya temporer [dampak pelemahan rupiah]," jelas Bambang.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS amblas pada perdagangan hari ini dan sempat menyentuh Rp13.865 atau melemah hingga 5,55 persen dari Rp13.138 kemarin. Hal itu akibat spekulasi kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat dari perkiraan karena kebijakan Presiden AS yang baru, Donald Trump.

Pelemahan kali ini merupakan yang terparah sejak September 2011. Sementara di kawasan Asean, dolar AS juga menguat terhadap ringgit Malaysia, peso Filipina dan baht Thailand. Kepala Riset Daewoo Securities, Taye Shim mengatakan, Donald Trump berencana menaikkan anggaran belanja pemerintah, yang berpotensi meningkatkan inflasi AS. Hal itu membuat pasar berspekulasi bahwa The Fed mungkin harus menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.

“Mengingat tren sekular di pasar uang bergantung pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan arah suku bunga dari kedua negara, pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi di AS dapat memacu pertumbuhan. Sementara kenaikan suku bunga yang diprediksi lebih cepat akan mendorong nilai tukar dolar AS,” jelasnya.

Trump Effect : Bursa Dow Jones Naik Tajam

Pasar saham Wall Street kembali ditutup positif. Trump Effect kembali terasa di lantai bursa Paman Sam. Kemenangan Donald Trump atas Hillary Clinton di perebutan kursi Presiden AS membuat Dow Jones kembali cetak rekor tertinggi.  Sejak Trump jadi Presiden Terpilih, investor sudah mulai bertaruh atas janji-janji Trump di sektor keuangan. Dana investor mulai mendorong saham-saham di kesehatan dan finansial menguat.

"Wall Street akan menanti kebijakan-kebijakan Trump, apakah nanti seusai dengan janji kampanyenya," kata Alan Gayle, Analis Senior dan Direktur Alokasi Aset dari RidgeWorth Investments di Atlanta, Georgia, seperti dikutip Reuters, Sabtu (12/11/2016).

Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 0,21% ke level 18.847,66 dan Indeks Komposit Nasdaq bertambah 0,54% ke level 5.237,11. Sementara Indeks S&P 500 berkurang 0,14% ke level 2.164,45, jatuh ke zona merah terseret saham-saham energi.

Dalam sepekan, Indeks Dow Jones 5,4% penguatan tertinggi sejak 2011. Indeks S&P 500 tumbuh 3,8% tertinggi dalam 2 tahun terakhir. Dampak dari kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS atas lawannya, Hillary Clinton, cukup membuat pasar keuangan dunia goyang. Tak terkecuali Indonesia.

Hal tersebut terlihat dari banyaknya dana asing yang keluar dari pasar modal Indonesia. Hingga pukul 14.55 waktu JATS, dana asing 'kabur' dari pasar modal mencapai Rp 2,161 triliun. Hal tersebut berimbas pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (11/11/2016), IHSG anjlok 184,250 poin (3,39%) ke 5.265,736.

IHSG sempat menyentuh level terendahnya di 5.263 dan tertingginya di 5.380. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 330.532 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 9,400 miliar saham senilai Rp 8,865 triliun.

Thursday, November 3, 2016

Skema Kenaikan Kembali Tarif Listrik Oleh PLN

Mulai tahun depan, tarif listrik untuk 18,7 juta pelanggan listrik 900 VA tak lagi disubsidi, dan pelanggan harus membayar dengan tarif normal. Karena Badan Anggaran (Banggar) DPR memutuskan, jumlah pelanggan listrik yang mendapatkan subsidi dari APBN 2017 hanya 23,15 juta.

Keputusan tersebut dibuat berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), yang menyebutkan hanya 23,15 juta pelanggan listrik 450 VA dan 900 VA yang termasuk golongan tidak mampu dan layak disubsidi. Jadi 23,15 juta pelanggan itu terdiri dari 19,1 juta pelanggan 450 VA dan 4 juta pelanggan 900 VA. Ada 18,7 juta pelanggan 900 VA dan dan 3,7 juta pelanggan 450 VA yang dinilai tidak layak disubsidi.

Kementerian ESDM mengaku telah menyiapkan skema kenaikan tarif listrik secara bertahap sebanyak 3 kali dalam setahun, untuk 18,7 juta pelanggan 900 VA. Tarif listrik naik 32% di tiap tahap. "Kita naikkan secara bertahap 3 kali nanti, setiap tahap sekitar 32%," kata Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, saat ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (3/11/2016) malam.

Skema yang dibuat berdasarkan kajian dari perguruan tinggi ini, diklaim dapat meminimalkan dampak penyesuaian tarif listrik terhadap inflasi dan daya beli masyarakat. "Sesuai kajian dari universitas yang netral, pencabutan secara bertahap itu lebih disarankan. Baik dari sisi inflasi maupun kesiapan konsumen. Bertahap 3 kali," ujarnya.

Dia menambahkan, sosialisasi untuk penyesuaian tarif listrik pelanggan 900 VA dalam rangka membuat subsidi tepat sasaran telah mulai digencarkan oleh Kementerian ESDM. "Kita sekarang sudah mulai sosialisasi, talkshow di TV dan radio. Awal tahun depan diharapkan secara bertahap, masyarakat 900 VA yang mampu akan dicabut subsidinya," tutupnya.

Sementara untuk pelanggan 450 VA yang dinilai tidak layak subsidi, masih harus diverifikasi lagi datanya

Kurangnya Inovasi Industri Telekomunikasi Nasional Sebabkan Pemerintah Ingin Atur Penyelenggara OTT

Ketika semua akses telekomunikasi telah menggunakan jaringan berbasis data, maka mau tak mau Kementerian Komunikasi dan Informatika harus segera menerbitkan aturan mainnya. Khususnya, untuk penyelenggara Over the Top alias OTT. "Mudah-mudahan, aturan untuk OTT ini bisa segera kami keluarkan," kata Achmad Ramli, Dirjen Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo dalam diskusi INDEF di Hotel Intercontinental, Jakarta, Kamis (3/11/2016).

Menurutnya, geliat OTT patut diwaspadai, khususnya OTT asing seperti Google, Facebook, dan sejenisnya. Apalagi, OTT sudah ikut merambah ranah telekomunikasi berbasis data alias IP based. Misalnya, Whatsapp, Line, dan BlackBerry Messenger (BBM).

"Kalau kita sedang di luar negeri, apa kita masih ada yang menelepon rumah dengan nomor seluler? Pasti kita menggunakan Whatsapp Call atau Line untuk menelepon dengan akses Wi-Fi yang ada di hotel," kata Prof Ramli, panggilan akrabnya.

Lalu, kenapa OTT patut diwaspadai? Ramli menjelaskan, OTT itu ibarat parasit bagi industri telekomunikasi. Mereka tidak ikut membangun infrastruktur jaringan di Indonesia, tapi mereka terus meraup keuntungan besar, dari sisi iklan, misalnya. 

Seperti Industri properti yang tidak mau membangun jalan tapi terus membangun komplek perumahan, seharusnya industri properti ikut membangun jalan dari kompleks yang dibangun hingga ketujuan akhir dari masing masing penghuninya supaya tidak parasit dan mengakibatkan kemacetan.

"Ibaratnya, operator yang bangun jalan tol, dan OTT ini seperti rest area yang menikmati keuntungan dari jalan tol itu. Tapi masih lebih mending rest area yang punya izin, bayar sewa, dan bangun tempat. OTT ini kan tidak ada kontribusinya sama sekali," sesal Ramli.

Seperti juga ibarat para pengusaha yang hanya membayar tarif toll yg murah sedangkan mendapatkan keuntungan milyaran dari pengiriman barang produksinya ke konsumen dan hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja.

Menurutnya, usaha minim modal para OTT itu dikarenakan akses internet tanpa batas yang minim regulasi. Itu sebabnya, Kominfo tak mau OTT lepas tangan begitu saja. Setidaknya di masa depan, bakal ada aturan yang mengikat para OTT ini untuk memberikan kontribusi dan mempertanggungjawabkan data pelanggan yang dikuasainya.

Pasalnya bukan apa-apa, keuntungan yang sudah diraih OTT itu begitu besar. Dalam data yang dipaparkan Ramli, Facebook saja tahun ini meraih pendapatan Rp 19,8 triliun. Sementara Whatsapp yang juga dimiliki oleh Facebook, meraup Rp 88,4 triliun dari 900 juta pengguna. Dan ini menjadi tidak jelas mana yang lebih dahulu, adanya jaringan 3G atau 4G baru OTT atau karena tren OTT dan tuntutan konsumen maka industri telekomunikasi membangun jaringan guna meraup untung yang kebetulan lebih kecil dari OTT karena terlambat melakukan inovasi.

Sedangkan Google, tahun lalu memperoleh pendapatan Rp 234 triliun dengan laba bersih Rp 51,9 triliun. Ia pun membandingkan dengan Telkomsel yang hanya meraih pendapatan Rp 48,84 triliun dengan laba bersih Rp 7,45 triliun.

Sementara Line, pada 2014 dengan 150 juta pengguna bisa membukukan pendapatan Rp 86,5 triliun. Kemudian WeChat Rp 52,5 triliun, dan Yahoo yang dikunjungi 700 juta orang meraih Rp 702 triliun. "Bahkan BlackBerry yang sekarang drop saja di tahun 2013 sempat meraih pendapatan Rp 952 triliun dari 76 juta pengguna BBM," ungkap Ramli.

Industri telekomunikasi tengah diramaikan polemik revisi Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit. Pro kontra komentar terus memanaskan isu ini. Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai, kedua aturan itu memang sudah saatnya untuk direvisi guna mengantisipasi perubahan yang terjadi pada industri telekomunikasi.

"Di dunia ini industri telekomunikasi sudah sunset makanya harus sharing. Dengan sharing maka penetrasi telekomunikasi akan cepat dan pemerintah akan lebih mudah melakukan perannya melalui sarana digital," ujar Agus.

Kondisi sunset yang dimaksud Agus yakni industri telekomunikasi sudah bukan lagi menjadi industri yang padat untung seperti 10-15 tahun lalu. Sehingga kalau manajemen tidak kreatif dalam mengelola belanja modal (capex), biaya operasi (opex) dan regulasi tidak mendukung, maka korporasinya bisa bermasalah.  Efisiensi, kreatif disertai regulasi yang mendukung untuk berkembang secara fair menjadi kunci utama saat ini bagi industri telekomunikasi untuk bisa berkelanjutan.

Untuk menunjang keberlangsungan industri telekomunikasi di tengah minimnya penguasaan teknologi dan resesi ekonomi dunia yang terus berkepanjangan, pemerintah harus muncul dengan pengaturan regulasi yang tegas, cerdas dan memberikan ruang industri untuk terus tumbuh bersama konsumen secara efisien bukan monopoli.

Dalam polemik ini, operator yang dominan disebut sebagai kubu yang menolak network sharing. Lantaran pemain dominan merasa sudah mengeluarkan investasi besar untuk membangun infrastruktur jaringannya. Nah, terkait hal itu, Agus melihat sejatinya operator dominan tak perlu terlalu khawatir. Sebab perjanjian network sharing antar operator harus dilakukan secara business to business.

"Jadi tinggal dihitung saja. Yang tidak dominan harus mau berbisnis atau bayar. Di sini pemerintah tidak perlu ikut campur," lanjutnya.

Wednesday, November 2, 2016

Penjualan Barang Mewah Turun 20 Persen

Bos Pacific Place, Tan Kian, mengatakan saat ini penjualan barang mewah impor sedang lesu. Bahkan, saat ini menyebabkan turunnya penjualan hingga 20% akibat permintaan yang kurang. "Tahun 2015-2016 turun omzet ritel mewah 20%, penjualannya turun., Kalau Hermes mungkin sedikit turunnya tapi kalau yang middle turun, G-Star gitu turun, Lafayette turun," kata Tan Kian, di Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2016).

Ia menyebut hal itu karena permintaan sedang turun. Selain itu, menurutnya ada faktor karena adanya warga menahan belanja untuk membayar uang tebusan tax amnesty sehingga dia berharap usai program tax amnesty pada Agustus atau September 2017 permintaan akan meningkat.

"Karena orang Indonesia lagi malas belanja. Saya kira akan recover bulan 8 atau 9 di tahun depan, mudah-mudahan jangan terlalu lama lah, kalau mereka nggak laku kan nggak bisa bayar sewa juga," imbuh Tan. Selain itu, faktor lainnya karena ekonomi global yang sedang melemah. Ia bahkan mencontohkan penjualan barang mewah di negara seperti Hong Kong, China, dan Singapura, sedang sama sepinya, bahkan ia mengatakan lebih bagus penjualan di Indonesia.

"Singapura sepi, Hong Kong sepi, Cina sepi. Karena global economic kurang baik, tapi kita nggak mau ikut-ikut dong harus inisiatif sendiri," imbuhnya. Selain itu, kelesuan penjualan barang mewah juga dirasakan Swiss. Tan mengatakan ekspor jam tangan Swiss turun 36% saat ini, lebih rendah daripada Indonesia.

"Kalau lihat data statistik, itu Swiss punya jam tangan ekspornya turun 36%. Besar mana 20% sama 36%, besaran 36%, itu nyungsep semua," ujar Tan. Bos Pacific Place, Tan Kian, mengaku telah mengikuti tax amnesty periode pertama yang bergulir sejak Juli hingga 30 September 2016. Tan Kian mengatakan, telah merepatriasi dan mendeklarasikan semua asetnya.

"Sudah. Saya paling duluan, orang tunggu akhir September, saya tanggal 2 atau 3 September itu sudah selesai," ujar Tan Kian, di Pacific Place, SCBD, Jakarta, Rabu (2/11/2016). Ia mengikuti tax amnesty baik individu atau pun perusahaan. Ia mengatakan, saat ini seluruh asetnya telah dipindahkan ke dalam negeri sehingga tidak lagi mengikuti tax amnestyperiode dua maupun tiga karena ada aset yang lupa dilaporkan.

"Semua aset yang di luar ada di sini, dari PMA (penanaman modal asing) jadi PMDN (penanaman modal dalam negeri) semuanya sudah, nggak ada lagi yang di luar, dulu kan PMA sekarang jadi PMDN jadi dalam negeri," imbuh Tan.

Tan mengaku teman-teman ritel di dalam Pacific Place juga telah banyak yang mengikuti tax amnesty. "Sudah, sudah ikut semua yang nggak ikut ya nggak keren kalau kata Pak Ken (Dirjen Pajak) ," imbuhnya. Siang ini pusat perbelanjaan Pacific Place di Jakarta Selatan kedatangan seorang perempuan pengelola uang terbanyak di Republik Indonesia alias bendahara negara.

Namun kedatangan perempuan bernama Sri Mulyani Indrawati ke tempat belanja favorit warga kelas atas Ibu Kota, bukan untuk membeli kebutuhannya sehari-hari. Ia membawa kantong belanja sendiri, bernama tax amnesty. Sebagai Menteri Keuangan, adalah tugas Sri Mulyani untuk memastikan target penerimaan uang tebusan amnesti pajak sebesar Rp165 triliun terpenuhi. Belum lagi, masih ada target sampingan sebesar Rp1.000 triliun berupa uang repatriasi yang sampai hari ini masih berkutat di angka Rp143 triliun.

Kehadiran Sri Mulyani di Pacific Place sontak membuat banyak pengunjung melirik-lirik saat mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia blusukan ke beberapa tempat, seperti Gallery Lafayette, Hermes, hingga Kemchick. Sri Mulyani mengungkapkan, kehadirannya di mal tersebut merupakan salah satu bentuk aktivitas di lapangan agar dapat menarik Wajib Pajak (WP) secara langsung.

"Kita kembali melakukan aktivitas di lapangan dalam rangka melihat sendiri aktivitas ekonomi atau disering disebut blusukan," ungkap Sri Mulyani, Rabu (2/11). Ia menekankan, proses sosialisasi akan terus dilakukan oleh jajaran Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang memahami tax amnesty dan mematuhi kewajiban pembayaran pajak.

Sektor ritel yang mana kerap menghiasi pusat perbelanjaan, lanjut Sri Mulyani, potensi penerimaan pajaknya sangat besar. "Saya rasa masih sangat besar potensi dari partisipasi konsumen di sini, terlihat dari berbagai produk di gerai-gerai branded, seperti Hermes, Rolex, dan lainnya. Tentu mereka kelompok yang memiliki daya beli. Makanya saya harap saya ketemu yang beli," imbuh Sri Mulyani.

Pemerintah menurutnya akan terus berkomunikasi kepada para pelaku usaha sektor ritel agar aktif berkontribusi pada pembayaran pajak, terutama pada tax amnesty. "Saat bicara ritel, masing-masing punya persoalan khusus dan sebagai pembuatan kebijakan yang baik, kita bertemu untuk komunikasi, mendengarkan sendiri dan melihat denyut ekonomi ritel di Indonesia," katanya.

Ia mengharapkan, dengan blusukan ini, pemerintah dapat menjalin kerja sama yang baik pada sektor formal dalam hal perpajakan. Kemudian, para pelaku sektor informal dapat pula memenuhi kepatuhan pajak dengan kompetensi bisnis yang baik.

Daftar Kinerja Emiten Retail Pada Kuartal III Tahun 2016

Kinerja emiten sektor ritel sepanjang sembilan pertama ini terbilang cemerlang. Hal itu tercermin dari hasil positif laba bersih dan pendapatan yang dibukukan lima emiten ritel terbesar, meski terdapat satu emiten yang mencatat penurunan.

Adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih paling tinggi. Jaringan minimarket ini meraup laba bersih sebesar Rp360,13 miliar, naik 63,5 persen dari sebelumnya Rp220,25 miliar. Hal ini didorong oleh pendapatan yang juga tumbuh 17,89 persen menjadi Rp41,37 triliun dari sebelumnya Rp35,09 triliun.

Setelah Sumber Alfaria, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mengikuti di belakangnya dengan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 20,67 persen dari Rp389,54 miliar menjadi Rp470,07 miliar. Namun, pendapatan Ace Hardware hanya tumbuh tipis 2,63 persen menjadi Rp3,51 triliun dari sebelumnya Rp3,42 triliun.

Selanjutnya, ada PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Laba bersih perusahaan ini tumbuh 18,77 persen dari Rp304,48 miliar menjadi Rp361,65 miliar. Hal itu terjadi kendati pertumbuhan pendapatan tak signifikan, yaitu 7,04 persen menjadi Rp4,56 triliun dari Rp4,26 triliun.

Kemudian, emiten terakhir yang meraih kinerja cemerlang yakni, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp1,61 triliun. Angka tersebut naik 16,3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,38 triliun. Sementara, pendapatan perusahaan tumbuh 10,4 persen menjadi Rp7,52 triliun dari Rp6,81 triliun.

Adapun, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) membukukan kinerja buruk sepanjang sembilan bulan pertama ini. Laba bersih perusahaan turun signifikan hingga 87,54 persen menjadi Rp32,5 miliar dari sebelumnya Rp261 miliar. Hal tersebut disebabkan pendapatan perusahaan yang turun tipis sebesar 0,47 persen dari Rp10,44 triliun menjadi Rp10,39 triliun, sementara beban pokok membengkak menjadi Rp8,7 triliun, dari Rp8,62 triliun.

Laura Taslim, analis Mandiri Sekuritas mengatakan, laba bersih inti Ace Hardware sejalan dengan prediksi konsensus pelaku pasar, tetapi lebih tinggi daripada prediksinya.  "Perbedaan prediksi disebabkan oleh tingkat pajak efektif. Meskipun demikian, kami menilai ada potensi pelemahan laba pada kuartal IV 2016 karena permintaan masih sulit dan tingginya angka pembanding pada tahun lalu, sedangkan permasalahan persediaan masih ada," jelasnya dalam riset, belum lama ini.

Analis Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe menilai, emiten sektor ritel terbilang masih menarik karena kinerja yang sejak awal tahun hingga akhir September masih cukup baik ditengah melambatnya pertumbuhan emiten sektoral lainnya. Ia memprediksi emiten sektor ritel akan tumbuh 20 persen hingga 30 persen sampai akhir tahun ini.

“Sektor ritel masih bagus ya, yang sektor lain kan pada turun atau melambat semua pertumbuhannya. Sektor ritel masih bagus, nggak ada masalah,” ungkap Kiswoyo, Rabu (2/11). Daya beli masyarakat untuk sektor ritel juga masih cukup kuat, terlebih lagi kuartal III ini masih terkena imbas dari momen Lebaran. Sehingga, pendapatan perusahaan ritel masih melonjak. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga didominasi oleh konsumsi masyarakat. Dengan demikian, ia tak heran dengan naiknya kinerja sektor ritel.

Sementara itu, laba Sumber Alfaria yang naik hingga 63,5 persen terbilang di atas ekspektasi pertumbuhan ritel yang hanya 20 persen. Hal ini disebabkan bisnis Sumber Alfaria yang mengusung konsep mini market, ditambah dengan banyaknya ruko Sumber Alfaria di berbagai kawasan. “Sumber Alfaria di atas ekspektasi karena kan tokonya banyak ya, modelnya minimarket,jadi mudah ditemui di mana-mana, banyak di pojokan,” terangnya.

Ia memprediksi Sumber Alfaria masih akan terus memimpin pertumbuhan kinerja sektor ritel hingga akhir tahun. Kiswoyo melihat pertumbuhan sektor ritel masih akan terjadi hingga tahun depan dengan pertumbuhan yang sama, yaitu 20 persen. “Iya Sumber Alfaria menjual semua kebutuhan masyarakat, jadi masih akan tinggi. Sebenarnya Ramayana juga menjual seperti itu tapi bentuknya supermarket jadi tokonya tidak sebanyak Sumber Alfaria,” pungkasnya

Fitch Ratings Cabut Peringkat Hutang Taksi Express

Fitch Ratings Indonesia telah menarik Peringkat Nasional Jangka Panjang untuk PT Ekspres Transindo Utama Tbk (Express) di level A- (idn) dengan outlook negatif. Peringkat tersebut telah ditarik tanpa penegasan. Analis Utama Fitch, Bernard Kie mengatakan pihaknya menarik peringkat tersebut karena Express telah memilih untuk berhenti berpartisipasi dalam proses pemeringkatan.

"Oleh karena itu, Fitch tidak lagi memiliki informasi yang cukup untuk mempertahankan rating. Dengan demikian, Fitch tidak akan lagi memberikan penilaian atau cakupan analisis untuk Express," ujarnya, Rabu (19/10)

Rating 'A' dalam Peringkat Nasional menunjukkan ekspektasi risiko gagal bayar yang rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lainnya di negara yang sama. Namun, perubahan keadaan atau kondisi ekonomi dapat mempengaruhi kapasitas pembayaran tepat waktu untuk tingkat yang lebih besar daripada yang terjadi dalam komitmen keuangan yang direfleksikan dengan rating yang lebih tinggi.

Sebelumnya, operator taksi ini akan menjual lahan dengan luas total 10,48 hektare guna membayar sebagian utang ke perbankan. Lahan milik perusahaan taksi tersebut tersebar di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang.

“Rencana kami pada tahun ini adalah memangkas utang bank sebesar 30-40 persen dari total Rp600 miliar. Salah satu opsi utama adalah dengan menjual aset kami yang tidak produktif, yaitu lahan,” ujar Direktur Keuangan Express David Santoso, pertengahan tahun ini. Sejauh ini, jelas David, perseroan masih menunggu penawaran dari pembeli yang serius.

Direktur Utama Express Daniel Podiman mengatakan, lahan di Bekasi merupakan yang terbesar, yaitu seluas 9,2 hektare. Sementara lahan di Tangerang memiliki luas 1,2 hektare dan di Jakarta seluas 800 meter persegi. “Ada beberapa yang lihat-lihat. Tapi belum ada serius. Ada sekitar 3-5 pihak dari mulai perseorangan sampai pengembang properti,” ujar Daniel.

Dari sisi kinerja keuangan, Express Transindo babak belur di paruh pertama 2016. Operator taksi berwarna putih tersebut menelan rugi bersih sebesar Rp42 miliar, berbalik negatif dari laba bersih Rp32,49 miliar.

Sejak awal, pendapatan Express Transindo sudah anjlok 26,71 persen menjadi Rp374,06 miliar. Rinciannya, di bisnis utama, pendapatan perusahaan turun 22,5 persen menjadi Rp333,77 miliar. Sementara, bisnis sewa kendaraan dan suku cadang masing-masing turun 58 persen dan 42 persen.

PT Express Transindo Utama Tbk akan menjual lahan dengan luas total 10,48 hektare guna membayar sebagian utang ke perbankan. Lahan milik perusahaan taksi tersebut tersebar di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang.

“Rencana kami pada tahun ini adalah memangkas utang bank sebesar 30-40 persen dari total Rp600 miliar. Salah satu opsi utama adalah dengan menjual aset kami yang tidak produktif, yaitu lahan,” ujar Direktur Keuangan Express David Santoso, Kamis (2/6). Sejauh ini, jelas David, perseroan masih menunggu penawaran dari pembeli yang serius. Direktur Utama Express, Daniel Podiman mengatakan, lahan di Bekasi merupakan yang terbesar, yaitu seluas 9,2 hektare. Sementara lahan di Tangerang memiliki luas 1,2 hektare dan di Jakarta seluas 800 meter persegi.

“Ada beberapa yang lihat-lihat. Tapi belum ada serius. Ada sekitar 3-5 pihak dari mulai perseorangan sampai pengembang properti,” ujar Daniel.  Soal harga, Daniel masih belum bisa memberikan angka pasti karena harga pasar di ketiga daerah itu berbeda. Namun, ia memastikan lahan perseroan di Jakarta akan menjadi yang paling mahal.

“Untuk harga lahan yang di Jakarta mungkin sekitar Rp40 juta-Rp50 juta per meter persegi. Sementara kalau yang di Tangerang lebih rendah, sekitar Rp5 juta-Rp6 juta per meter persegi,” katanya. Sebagai informasi, kinerja operator taksi Express ini mengalami penurunan pada tahun lalu dengan hanya mencatatkan laba bersih sebesar Rp32,25 miliar atau turun 72,83 persen jika dibandingkan dengan perolehan 2014 yang sebesar Rp118,71 miliar.

Sementara untuk tahun ini, David Santoso memprediksi kinerja perusahaan akan stagnan. Hal ini dikarenakan pelemahan daya beli masyarakat dan maraknya transportasi berbasis aplikasi daring (online).

Kurang Inovasi, Perusahaan Taxi Tradisional Makin Terpuruk

Kinerja emiten transportasi taksi pada kuartal III 2016 makin memburuk jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Ada dua emiten taksi konvensional yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) dan PT Blue Bird Tbk (BIRD).

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2016, Express tercatat menderita rugi sebesar Rp81,8 miliar. Perolehan tersebut berbanding terbalik dengan kuartal III tahun lalu yang masih mampu menyerok laba bersih Rp11,07 miliar. Pemicunya tidak lain akibat pendapatan perusahaan yang turun 28,95 persen menjadi Rp512,57 miliar dari sebelumnya Rp721,4 miliar.

Neraca operator taksi terbesar di Indonesia, Blue Bird terbilang masih lumayan karena kerja kerasnya selama sembilan bulan di 2016 membuahkan laba bersih Rp360,86 miliar. Meskipun, realisasi itu merosot 42,3 persen dari Rp625,42 miliar laba bersih yang diperolehnya sampai kuartal III 2015.

Reza Priyambada, anggota Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) menyatakan kinerja emiten taksi yang masih buruk disebabkan oleh biaya operasional taksi yang tinggi. Sementara, emiten terus menambah jumlah armadanya. "Biaya operasional mereka kan tinggi, sehingga pendapatan mereka belum mampu mengimbangi. Jadi turun terus," ungkap Reza, Rabu (2/11).

Tak hanya itu, semakin banyaknya jumlah armada taksi berbasis teknologi daring (online) ikut memberikan dampak buruk bagi Blue Bird dan Express. Harga yang ditawarkan oleh taksi online, jauh lebih murah dan service lebih baik jika dibandingkan tarif buka pintu Blue Bird dan Express, sehingga masyarakat cenderung memilih harga yang jauh lebih murah.

"Orang kan lihat juga pada harga, daripada mahal-mahal kalau ada yang murah ambilnya yang murah," imbuhnya. Selain itu, pertambahan jumlah penumpang taksi saat ini tak sebanding dengan jumlah armada taksi yang ada. Sehingga, bertambahnya perusahaan taksi hanya membuat perusahaan tersebut mengalami penurunan laba bersih atau bahkan mengalami rugi.

"Jadi penambahan perusahaan dan armada itu nggak sebanding dengan jumlah penumpang saat ini. Kalau dilihat jumlah penumpang taksi tumbuhnya tidak secepat pertumbuhan jumlah taksi," terang Reza. Dengan kondisi tersebut, ia memprediksi kinerja Blue Bird dan Express masih akan terus mengalami penurunan hingga akhir tahun. Maka, ada baiknya bagi emiten taksi untuk mengurangi armadanya untuk menyesuaikan dengan jumlah penumpang yang ada saat ini.

"Sampai akhir tahun masih akan terus turun, tapi kalau tumbuh tiga sampai empat persen udah terbilang bagus sih. Tapi sepertinya masih akan turun," pungkasnya

Tuesday, November 1, 2016

Upah Minimum Provinsi 2017 Naik 8,25 Persen

Pemerintah menyatakan patokan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2017 adalah sebesar 8,25%. Kenaikan tersebut berdasarkan inflasi nasional yang dihitung dari September tahun lalu ke September tahun berjalan atau year on year (yoy). Namun demikian, besaran UMP tersebut nantinya akan ditetapkan oleh masing-masing gubernur sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Salah satu daerah yang sudah menetapkan UMP 2017 yakni DKI Jakarta, yang mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 3,1 juta menjadi Rp 3,3 juta.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, berujar persentase kenaikan UMP itu sudah sesuai harapan dunia usaha. Lewat ketetapan formula baru tersebut, pengusaha banyak terbantu lantaran hitungan kenaikannya sudah pasti.

"Nggak ganggu (naik). Sudah ada formulanya, pertumbuhan ekonomi plus inflasi, buat pengusaha itu jauh lebih enak. Nggak seperti dulu kenaikannya ada yang bisa-bisa 30%, ada yang 5% saja," kata Rosan ditemui di kantornya, Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Kamis (27/10/2016).

Dengan UMP baru yang sudah ditetapkan dan mulai berlaku tahun depan, ucap Rosan, pengusaha sudah punya ancang-ancang dari sekarang untuk mengalokasikan biaya untuk upah karyawan. "Kita hitung bujet kenaikan beban tenaga kerja bisa lebih mudah. Meski naik tapi kita bisa hitung, daripada pakai KHL (Kebutuhan Hidup Layak), banyak faktor yang agak susah hitungnya.Ini salah satu yang diapresiasi pengusaha lokal dan asing," ungkap Rosan.

Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2017 dan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2017 untuk buruh di DIY telah ditentukan hanya naik Rp101.950- 119.800.Minimnya kenaikan diyakini bakal menyulitkan buruh dan keluarganya dalam memenuhi kehidupan sehari-hari. Pakar Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) Sri Susilo mengatakan, kenaikan UMK/UMP DIY 2017 tidak akan terasa dampaknya bagi kehidupan para buruh. Karena kenaikan harga kebutuhan pokok pun telah terjadi sebelumnya. Meski kenaikan UMK di atas kenaikan inflasi, tetapi nilainya di bawah 10%.

“Saya rasa daya beli riil masyarakat akan tetap saja. Pengaruhnya karena kenaikan UMP/UMK ini hampir tidak signifikan. Kecuali kalau kenaikannya bisa minimal 10%, apalagi kalau lebih dari 10%. Tapi dari sisi kebijakan, keputusan Pemda DIY ini sudah baik. Tapi memang jangan mengharapkan ada pertumbuhan ekonomi DIY dari kenaikan UMK ini,” ujarnya kemarin. Menurut Sri Susilo, pertumbuhan ekonomi memang tidak bisa jika hanya mengandalkan kenaikan UMK. Untuk DIY sendiri, pemda harus mengandalkan sektor lain jika ingin meningkatkan laju perekonomian.

“Jangan berharap dari kenaikan upah kalau soal pertumbuhan ekonomi. Tapi bisa dari sektor investasi misalnya, pembelanjaan daerah atau menggenjot ekspor,” ujarnya. Berdasarkan keputusan Gubernur DIY tentang UMP dan UMK, kenaikannya tahun depan adalah 8,25%. UMK 2017 untuk Kota Yogyakarta Rp1.572.200 atau naik Rp119.800 dari UMK sebelumnya, Sleman menjadi Rp1.448.385 atau naik Rp110.385, Bantul menjadi Rp1.404.760 atau naik Rp107.060, Kulonprogo Rp1.373.600 atau naik Rp104.730, dan Gunungkidul Rp1.337.650 atau naik Rp101.950.

Sedangkan UMP 2017 ditetapkan Rp1.337.645. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disna kertrans) DIY Andung Prihadi mengakui kenaikan UMK 2017 relatif lebih kecil dibanding tahun sebelumnya. UMK besok hanya mengalami kenaikan 8,25% sedangkan pada tahun sebelumnya kenaikannya 11,6%. “Upah naik, tapi persentasenya memang lebih kecil dibanding sebelumnya,” ka tanya seusai rapat bersama penen tuan UMK di Kepatihan Yogyakarta kemarin.

Andung mengatakan, ada beberapa pertimbangan dalam penentuan UMK dan UMP 2017. Pertimbangan itu antara lain berdasarkan surat Kementerian Ketenagakerjaan RI nom or 175/MEN/PHIJSK-UPAH/ X/2016 tentang penyampaian data tingkat inflasi nasional dan pertumbuhan produk domestik bruto 2016. “Inflasi nasional sebesar 3,07% dan pertumbuhan ekonomi 5,18%,” katanya.

Mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY ini mengungkapkan, meski persentase kenaikan UMK 2017 ini lebih rendah dibanding sebelumnya, tapi besaran UMK 2017 ini tinggi dari survei kebutuhan hidup layak (KHL). “UMK (2017) kita lebih tinggi dari KHL lho ,” katanya. Disebutkan untuk KHL 2016 Kota Yogyakarta hanya Rp1.429.845, Sleman Rp1.347.180, Bantul Rp1.230.668, Kulonprogo Rp1.226.764, dan Gunungkidul Rp1.205.450. “Perbandingannya jelas, UMK 2017 lebih tinggi dari usulan KHL 2016,” katanya.

Andung mengatakan, besaran UMK dan UMP 2017 segera disosialisasikan kepada pengusaha dan tenaga kerja. Selain itu, paling lambat satu pekan ke depan sudah ada surat keputusan (SK) dan peraturan gubernur (Pergub) tentang besaran UMK dan UMP 2017 ini. “Ada sanksi bagi perusahaan jika tidak membayar sesuai UMK yang sudah diputuskan,” kata Andung. Bagaimana sikap buruh? Kalangan buruh tegas menolak be saran UMK dan UMP 2017. Kemarin ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY) menggelar unjuk rasa di depan Kepatihan Yogyakarta dan tapapepe (membisu dan berjemur) di Alun-alun Utara Yogyakarta.

ABY merupakan aliansi sejumlah serikat buruh di DIY, seperti DPD FSP LEM SPSI DIY, DPD SPN DIY, Aspek, DPD SPM Regional DIY-Jateng, DPD FSP Farkes, Ref DIY, DPD FSP Kahut SPSI DIY, DPD FSP RTMM SPSI, DPD FSP NIBA SPSIDIY, Serikat Buruh Indonesia DIY, Serikat PRT, Sekolah Buruh Yogyakarta, FPPI, dan kelompok buruh lainnya. Massa tidak diperbolehkan masuk ke Kompleks Kepatihan Yogyakarta. Satpol PP dan petugas kepolisian sudah menutup rapat-rapat gerbang utama yang berada di bilangan Jalan Malioboro itu.

Mereka terus berorasi menyuarakan aspirasinya. Mereka lalu bergerak menuju Alun-alun Utara Yogyakarta menggelar tapapepe . Sekretaris ABY, Kirnadi mengatakan, para buruh bertapa sebagai simbol protes dan prihatin mereka kepada kebijakan pemerintah yang tidak merakyat. Mereka menolak kena ikan UMK hanya 8,25% atau Rp100.000-119.800 tersebut. “Angka kenaikan itu sangat kecil. Tidak sesuai dengan standar hidup layak buruh,” katanya.

Menurut dia, berdasarkan survei yang dilakukan ABY idealnya UMK DIY 2017 sebesar Rp2,2-2,4 juta. Karena itu, UMK 2017 yang ditetapkan Gubernur DIY tidak sebanding dengan beban hidup sehari-hari. “Kalau Pemda DIY mengikuti PP No 78 terlalu kecil naiknya. Itu tidak adil bagi buruh,” kata Kirnadi. Agar kaum buruh hidup layak di DIY, lanjut dia, kenaikan minimal Rp650.000 dari UMK 2016.

“Tapi kenaikannya ternyata hanya seratusan ribu rupiah saja. Itu memberatkan hidup kaum buruh,” ujarnya. Dia mengatakan, aksi tapa pepe ini sengaja untuk mengetuk pintu hati Raja Keraton Yogyakarta. Tempo dulu aksi tapa pepe dilakukan sebagai ben tuk protes atas kebijakan raja yang tidak berpihak kepada rakyat dan berharap raja mengeluarkan kebijakan prorakyat. “Kami percaya Raja Yogyakarta punya wisdom (kebijakan) dalam menentukan kebijakan. Keputusan gubernur sering kali dipengaruhi kepenting an lain, sedangkan kebijakan raja adalah dari kebijaksanaannya,” ujarnya.

Ditanya protes buruh, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, Pemda hanya menjalankan kesepakatan dari usulan daerah yang sebelumnya sudah dibahas dalam rakor antara Dewan Pengupahan DIY dengan De wan Pengupahan Kabupaten Kota pada awal Oktober lalu.

“Jadi tidak tepat kalau protes ke gubernur, mestinya waktu pembahasan di Dewan Pengupahan yang mengeluarkan UMP dan UMK,” ucap Sri Sultan saat ditemui di Kantor Gu bernur DIY Kepatihan kemarin. Berdasar rakor ini ditetapkan bahwa UMK didapat dari hasil mengacu pada PP No 78/2015 dengan menggunakan kenaikan inflasi dan PPDB nasional sebagai acuannya.

Dua instrumen nasional ini yang membuat jumlah kena ikan UMK lebih tinggi dibanding jika menggunakan inflasi dan PPDB daerah.

Pemerintah telah memutuskan untuk menggunakan PP 78/2015 untuk mengatur upah minimum provinsi (UMP). Namun, hal ini menuai kecaman dari para buruh karena kenaikan yang ditetapkan berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi bertentangan dengan UU sebelumnya yang mengharuskan melakukan survei terdekat 60 komponen hidup layak.

Menanggapi hal ini, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menuturkan bahwa skema ini memberikan kepastian kepada buruh mengenai kenaikan upah. Sebab, dengan cara ini buruh dipastikan memperoleh kenaikan upah setiap tahunnya. Daya beli masyarakat diperkirakan akan meningkat.

"Sebenarnya kalau ditentukan oleh inflasi ya sama saja. Tapi karena ada pertumbuhan ekonomi yang juga dihitung, ya ini bagus untuk penentuan upah. Daya beli juga bisa meningkat," kata Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Selasa (1/11/2016). Menurutnya, kenaikan upah ini akan memberikan efek multiplier kepada masyakarat umum. Hanya saja, Suharyanto enggan mengungkapkan lebih detail dampak terhadap inflasi yang dicapai akibat kenaikan upah ini.

"Sebenarnya enggak ada formula yang benar-benar tepat ya. Tapi ini akan memberikan efek multiplier. Kalau ditanya dampak terhadap inflasi nanti kita lihat," tutupnya. Upah Minimum Provinsi (UMP) 2017 naik menjadi 8,25%. Kenaikan tersebut didasarkan inflasi nasional yang dihitung dari September tahun lalu ke September tahun berjalan atau year on year (yoy).

Presiden Korea Chamber Commerce Industry in Indonesia, Lee Kang Hyun, mengatakan investor Korea Selatan (Korsel) sangat senang dengan skema kenaikan upah yang mulai berlaku 1 Januari 2017 tersebut. Pasalnya sebelum diberlakukan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tersebut, upah buruh kerap dikeluhkan pengusaha Korsel lantaran kenaikannya cukup besar.

"Peningkatan dulu bisa sangat tinggi antara 20-40%. Tapi belakangan ini pekerjaan pemerintah sudah cukup baik. Jakarta pun sudah menetapkan kenaikan 8,25%, sangat terima kasih sekali Pak Jokowi," ucap Lee ditemui di kantor BKPM, Jakarta, Senin (31/10/2016). Formula penetapan UMP baru ini, ucap Lee, akan semakin membuat investor asing menanamkan modal di Indonesia. Terlebih dengan adanya upaya mempermudah perizinan yang dilakukan pemerintah.

"Jadi investor jangan menganggap Indonesia seperti tahun lalu, upah naik sampai 30%. Jadi kita memang harus cari angka yang paling cocok antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja," ujar Lee.

Laba bersih Waskita Karya Naik Tajam Sebesar 133 Persen

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berhasil mencatat kinerja yang cemerlang pada kuartal III 2016. Laba Waskita tumbuh hingga 133,45 persen menjadi Rp934,51 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp400,29 miliar.

Berdasarkan laporan keuangannya, perusahaan kontraktor pelat merah tersebut membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 88,67 persen dari Rp7,42 triliun menjadi Rp14 triliun. Seiring dengan peningkatan tersebut, beban pokok pendapatan pun otomatis naik menjadi Rp11,58 triliun atau 77,6 persen dari sebelumnya Rp6,52 triliun.

Beban lainnya yang juga ikut naik yakni, beban penjualan dari Rp20,84 miliar menjadi Rp26,79 miliar atau naik 28,55 persen. Kemudian beban umum dan administrasi naik 31,17 persen menjadi Rp331,25 miliar dari sebelumnya Rp252,52 miliar. Perusahaan juga tercatat mengalami rugi kurs sebesar Rp2,24 miliar dari sebelumnya yang memperoleh untung kurs sebesar Rp16,07 miliar. Tak hanya itu, beban keuangan ikut meningkat 180,41 persen menjadi Rp672,89 miliar dari sebelumnya Rp239,96 miliar.

Dengan pencapaian kinerjanya pada kuartal III ini, total aset perusahaan tumbuh menjadi Rp50,28 triliun atau 65,94 persen dari posisi akhir tahun 2015 sebesar Rp30,30 triliun. Nilai liabilitas tumbuh 65,43 persen menjadi Rp34,08 triliun dari Rp20,60 triliun. PT Waskita Karya (Persero) Tbk memberikan pinjaman kepada anak usahanya di bidang pembangunan jalan tol, PT Waskita Toll Road sebesar Rp179 miliar untuk setoran modal dan kegiatan operasional.

Sekretaris Perusahaan Waskita Karya, Susilo Hadi mengatakan, Waskita Toll Road merupakan perusahaan terkendali perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 99,99 persen. Transaksi ini merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana diatur di dalam Peraturan Bapepam-LK No.lX.E.1 yang keterbukaan informasinya wajib diumumkan kepada masyarakat.

“Nilai fasilitas pinjaman yang disediakan perseroan bagi Waskita Toll Road adalah sampai dengan sejumlah Rp179,09 miliar dengan besarnya bunga atas fasilitas ini adalah 9,5 persen per tahun dari jumlah utang,” ujarnya dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia.

Ia menjelaskan, fasilitas pinjaman pemegang saham tersebut tersedia untuk masa jangka waktu 12 bulan sejak tanggal perjanjian. Nilai transaksi ini adalah 1,74 persen dari ekuitas perseroan sebesar Rp10,26 triliun per Juni 2016. “Fasilitas tersebut diberikan oleh perseroan kepada Waskita Toll Road untuk kebutuhan setoran modal dan kegiatan operasional pada beberapa anak perusahaannya,” kata Susilo.

Sebelumnya, pada September lalu, Waskita Karya juga telah menggelontorkan pinjaman Rp3,09 triliun kepada Waskita Toll Road untuk melancarkan pembangunan infrastruktur jalan tol. Total pinjaman tersebut dibagi ke beberapa cucu perusahaan Waskita yang merupakan anak usaha dari Waskita Toll Road.

Sampai Juli 2016, nilai kontrak baru yang dikantongi Waskita mencapai Rp45,6 triliun. Angka tersebut mencapai 69,1 persen dari target nilai kontrak baru 2016 sebesar Rp66 triliun. Perusahaan sendiri membutuhkan pembiayaan sebesar Rp100 triliun hingga 2018 untuk membangun sejumlah proyek jalan tol di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Dengan begitu, total aset Waskita dapat mencapai Rp80 triliun hingga akhir 2018.

“Saya membutuhkan pinjaman baru Rp20 triliun, ekuitas kami baru Rp10 triliun. Lalu sisanya Rp70 triliun kami akan pinjam ke bank,” ucap Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq, belum lama ini.

Gudang Garam Bukukan Laba Bersih Rp 4,6 Triliun

Produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk mencatatkan peningkatan kinerja keuangan dalam sembilan bulan pertama 2016. Perusahaan meraup laba bersih sebesar Rp4,6 triliun, naik 12,03 persen dari Rp4,1 triliun di periode yang sama 2015. Berdasarkan laporan keuangan Gudang Garam yang dikutip Senin (31/10), perusahaan mengantongi pendapatan Rp56,21 triliun sejak awal tahun ini hingga akhir September, menanjak 10,19 persen dari Rp51,01 triliun dari periode yang sama 2015.

Peningkatan pendapatan itu juga diikuti dengan kenaikan biaya pokok penjualan menjadi sebesar Rp44,17 triliun, dari Rp40,43 triliun. Kendati biaya pokok meningkat, kenaikan pendapatan yang lebih tinggi masih membuat laba kotor tumbuh menjadi Rp12,03 triliun, dari Rp10,57 triliun.

Hal positif yang dialami produsen rokok merek Surya Pro Mild dan GG Mild itu masih ditambah dengan kenaikan pendapatan lainnya hingga 187,99 persen menjadi Rp142,48 miliar, dari Rp49,47 miliar.

Meski beban usaha dan beban lainnya meningkat, ditambah munculnya rugi bersih kurs, Gudang Garam masih mencetak pertumbuhan laba usaha. Pos tersebut menanjak 7,64 persen menjadi Rp7,08 triliun, dari Rp6,58 triliun. Beban bunga Gudang Garam untungnya juga turun menjadi Rp933,52 miliar, dari Rp1,08 triliun. Hal itu membuat laba sebelum pajak penghasilan meningkat jadi Rp6,15 triliun, dari Rp5,49 triliun.

Dari sisi total aset, Gudang Garam mencatatkan nilai Rp62,81 triliun per September 2016, turun dari Rp63,5 triliun pada akhir tahun lalu. Adapun total kewajiban atau liabilitas perusahaan mencapai Rp25,23 triliun, turun tipis dari Rp25,49 triliun di akhir tahun lalu.

Sebelumnya, baru-baru ini Gudang Garam mendirikan anak usaha di lini bisnis investasi dengan modal awal Rp100 miliar. Sekretaris Perusahaan Gudang Garam, Heru Budiman mengatakan, berdasarkan akta notaris Sudarti Budiono SH di Kediri, pada 24 Oktober 2016, perseroan mendirikan anak perusahaan dengan nama PT Surya Dhoho Investama yang bergerak dalam bidang usaha investasi.

“Modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan sebesar Rp99,99 miliar atau setara 99.999 lembar saham dengan harga nominal sebesar Rp1 juta per lembar saham,” ujarnya dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Selasa (25/10). Jumlah itu, lanjutnya, mencerminkan 99,99 persen dari total modal disetor dan ditempatkan Surya Dhoho Investama sejumlah Rp100 miliar. Heru mengklaim, pendirian anak perusahaan tersebut tidak memiliki benturan kepentingan dengan perseroan.

Laba Astra Anjlok Rp 11 Triliun Dalam 9 Bulan

Kondisi ekonomi yang lesu membuat PT Astra International Tbk mengalami penurunan kinerja dalam sembilan bulan pertama 2016. Perusahaan mengalami penurunan laba bersih sebesar 6 persen menjadi Rp11,27 triliun, dari hampir Rp12 triliun atau secara rinci Rp11,99 triliun pada periode yang sama 2015.

Pendapatan perusahaan yang didirikan William Soeryadjaya ini tercatat turun 4 persen menjadi Rp132,29 triliun sejak awal tahun hingga akhir September, dari Rp138,17 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Lini bisnis jasa keuangan, teknologi informasi, serta alat berat dan pertambangan menjadi pemberat laju kinerja keuangan Astra International.

Presiden Direktur Prijono Sugiarto menyatakan, laba bersih dari segmen jasa keuangan Grup Astra menurun sebesar 31 persen menjadi Rp2,1 triliun. Kenaikan laba bersih PT Federal International Finance (FIF) dan PT Toyota Astra Financial Services (TAFS) diimbangi oleh penurunan kontribusi dari sektor bisnis jasa keuangan lainnya. “Terutamanya Bank Permata yang mencatat kerugian akibat peningkatan signifikan pada provisi kerugian atas pinjaman yang diberikan,” ujarnya, Senin (31/10).

Sementara, laba bersih dari segmen alat berat dan pertambangan amblas sebesar 43 persen menjadi Rp1,9 triliun. PT United Tractors Tbk, yang 59,5 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan, melaporkan laba bersih sebesar Rp3,1 triliun, turun 44 persen, akibat turunnya pendapatan bersih bisnis alat berat dan kontraktor penambangan, terutamanya disebabkan oleh rendahnya harga batu bara.

“United Tractors juga merasakan dampak negatif dari apresiasi rupiah terhadap translasi aset berdenominasi dolar AS, dimana pada tahun sebelumnya terdapat pengaruh positif terhadap translasi tersebut,” jelas Prijono. Lebih lanjut, laba bersih dari segmen teknologi informasi Astra turun sebesar 15 persen menjadi Rp105 miliar. PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9 persen sahamnya dimiliki oleh Perseroan, melaporkan penurunan laba bersih sebesar 15 persen menjadi Rp137 miliar, disebabkan oleh menurunnya marjin meskipun terjadi peningkatan pendapatan.

Di sisi lain, lini bisnis Grup Astra yang baru, yaitu properti, mencatatkan kinerja yang cemerlang. Laba bersih dari segmen properti sebesar Rp84 miliar, meningkat secara siginifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 yang sebesar Rp5 miliar.

Konstruksi Anandamaya Residences, proyek residensial eksklusif berlokasi di pusat bisnis Jakarta, yang 60 persen sahamnya dimiliki oleh Astra dan telah terjual 92 persen, serta gedung perkantoran grade A dari Grup, Menara Astra, terus berlanjut dan diharapkan dapat rampung sesuai dengan rencana dan selesai pada tahun 2018.

“Kinerja Grup Astra pada tahun ini diharapkan merefleksikan terus membaiknya kinerja bisnis otomotif, bersamaan dengan beberapa peningkatan kinerja di bisnis agribisnis serta sedikit pulihnya bisnis alat berat dan pertambangan, walaupun masih ada kekhawatiran terhadap tingkat kredit bermasalah di Bank Permata,” tukas Prijono.

Matahari Departement Store Raup Untung Bersih Rp 1,38 Triliun

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatat kinerja keuangan yang positif dalam sembilan bulan pertama tahun 2016. Jaringan ritel milik Grup Lippo ini mengantongi laba bersih sebesar Rp1,61 triliun, naik 16,3 persen dari Rp1,38 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Richard Gibson, Presiden Direktur Matahari Department Store mengatakan penjualan kotor tercatat sebesar Rp13,21 triliun, 9,2 persen lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp12,1 triliun. Hal itu membuat pendapatan bersih tercatat sebesar Rp7,52 triliun, 10,4 persen lebih tinggi dibanding Rp6,81 triliun yang dicatat di periode yang sama tahun lalu.

“Saat ini Matahari memiliki 148 gerai di 68 kota di Indonesia, termasuk 5 gerai baru yang dibuka sampai dengan bulan September 2016,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (1/11). Lima gerai baru tersebut berada di Cileungsi (Jawa Barat), Jambi (Sumatera Tengah), Tanjung Pinang (Kepulauan Riau – Sumatera), Mojokerto (Jawa Timur) dan Kemang (Jakarta Selatan), dan 1 gerai lagi pada bulan Oktober 2016 di Semanggi (Jakarta Selatan).

“Kami merencanakan untuk membuka 2 gerai baru lagi sampai dengan akhir tahun ini,” jelasnya.

Gibson mengatakan, terlepas dari lingkungan ekonomi yang kurang baik, strategi utama perseroan tetap tidak berubah.  “Kami tetap fokus untuk menyediakan produk yang fashionable dengan nilai yang lebih bagi pelanggan, dan mengimplementasikan pengawasan ketat atas biaya internal di seluruh divisi kami,” jelasnya.