Wednesday, March 20, 2024

Homeco Victoria Makmur Langsungkan IPO

 Homeco Victoria Makmur Tbk. (LIVE), sebuah perusahaan perdagangan besar yang mengkhususkan diri dalam alat rumah tangga hingga mainan, merilis sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan Homeco Living (LIVE) menyediakan perlengkapan dapur, peralatan masak, tas, alat tulis, dan tisu basah berkualitas tinggi. Sebagai perusahaan holding, perseroan juga mengelola satu entitas anak – PT Trisinar Indopratama (TSI), yang merupakan perusahaan bergerak di bidang industri barang dari plastik untuk pengemasan, mainan anak-anak, barang plastik lainnya, perlengkapan dan peralatan rumah tangga (tidak termasuk furnitur) berbahan dasar plastik dengan merek Technoplast.

TSI sendiri telah memiliki pengalaman bisnis selama 24 tahun dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi.

Melalui Penaaran Saham Perdana (IPO), LIVE menawarkan hingga 808.350.000 saham, setara dengan maksimum 17,6% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 25 per saham.

Menurut prospektusnya, perusahaan yang dimiliki oleh Sjamsoe Fadjar dan Ellies Kiswoto ini menetapkan kisaran harga IPO sebesar Rp 148 per saham, dengan tujuan mengumpulkan maksimum Rp 119.635.800.000 dalam dana segar.

“Sepanjang tahun 2022, Homeco mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 86,53% dengan pencapaian laba bersih sebesar 458%. Manajemen merasa pencapaian ini merupakan momen yang tepat bagi perusahaan melakukan penawaran umum (IPO). Kedepannya manajemen akan senantiasa untuk menjaga pertumbuhan perusahaan untuk meningkatkan value bagi pemegang saham.” Ucap Sjamsoe Fadjar, Komisaris Utama, PT Homeco Victoria Makmur Tbk. (LIVE).

“Antisipasi tingginya minat pasar terhadap Homeco menciptakan kesempatan emas bagi para investor untuk meraih potensi keuntungan. Manfaatkan peluang ini pada tanggal 12 Februari 2024, dan dapatkan potensi pengembalian investasi yang menguntungkan.” Lanjutnya.

Selain itu, perusahaan berencana untuk mengalokasikan Opsi Saham Karyawan, menawarkan hingga 8.350.000 saham biasa, yang mewakili 1,0330% dari IPO, kepada karyawannya melalui program Penyediaan Saham Karyawan (ESA). Untuk memfasilitasi tindakan korporasi ini, PT Binaartha Sekuritas dan PT Samuel Sekuritas Indonesia telah ditunjuk sebagai penjamin emisi efek.

Peroleh dana dari IPO setelah dikurangi biaya penerbitan, ditujukan utamanya untuk membiayai ekspansi perusahaan yang akan digunakan untuk pembelian persediaan barang dagang dan membiayai operasional perusahaan. Selain itu, dana dari IPO juga digunakan untuk melunasi sebagian utang perusahaan yang telah jatuh tempo.

Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini, akan dialokasikan sebagai berikut :

  • Sekitar Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah) akan digunakan untuk pelunasansebagian utang Perseroan kepada PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) sebesarRp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah) yang akan jatuh tempo.
  • Sekitar Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) akan digunakan untuk pelunasansebagian utang usaha Perseroan kepada Entitas Anak PT Trisinar Indopratama (”TSI”) selaku Entitas Anak Perseroan.

Dan sisanya akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk modal kerja yang tidak terbatas pada pembelian persediaan (merupakan produk yang Hak Atas Kekayaan Intelektual (“HAKI”) terdaftar atas nama Perseroan), persediaan bahan penunjang (berupa bahan yang akan digunakan untuk pengemasan produk Perseroan), persediaan barang dagang (merupakan produk barang dari pihak ketiga yang langsung dibeli oleh Perseroan untuk dijual kembali), pengiriman barang dagang dan biaya pemasaran serta biaya operasional lainnya (biaya-biaya yang termasuk dalam biaya umum dan administratif termasuk namun tidak terbatas kepada beban gaji pegawai, biaya pengangkutan persediaan, dan lainnya).

Setelah IPO, kepemilikan Homeco Global Investasi akan terdilusi menjadi 78,69% dan porsi publik dengan kepemilikan dibawah 5% adalah sebesar 21,30%. Homeco Living (LIVE) Sukses Payungi Puluhan Brand Skala Nasional – Internasional!

Lebih dari sekedar “toko retail” Homeco Living (LIVE) adalah destinasi gaya hidup bagi parakonsumen yang mencari kualitas dan gaya dalam produk-produk rumah tangga. Dikenal sebagai pionir dalam industri ini, Homeco Living telah berhasil menghadirkan puluhan merek terkemuka dalam skala nasional maupun internasional. Dengan beragam produk yang mencakup furnitur, peralatan rumah tangga, dekorasi, serta berbagai aksesoris, Homeco Living menjadi tempat yang menyediakan solusi lengkap untuk memenuhi kebutuhan dan selera konsumen modern.

Keberhasilan Homeco Living dalam menjangkau puluhan merek skala nasional dan internasional menandai dedikasi mereka terhadap standar kualitas yang tinggi dan inovasi dalam desain.

Dengan menggabungkan elemen -elemen fungsionalitas, keindahan, dan keberlanjutan, produk -produk yang ditawarkan oleh Homeco Living tidak hanya memenuhi kebutuhan praktis, tetapi juga menginspirasi gaya hidup yang elegan dan berkelanjutan bagi pelanggan mereka.

Dukungan terhadap berbagai merek yang memiliki reputasi baik dalam industri ini menegaskan komitmen Homeco Living untuk memberikan pengalaman belanja yang tak tertandingi bagi pelanggan mereka. Dengan fokus pada kepuasan pelanggan dan kualitas produk yang konsisten, Homeco Living telah menjadi destinasi pilihan bagi mereka yang menginginkan gaya hidup yang unik, berkelas, dan berkelanjutan dalam menghias dan mengisi rumah mereka.

Jadwal IPO Homeco Living (LIVE) adalah rangkaian acara yang memperkenalkan penawaran saham perdana dari perusahaan Homeco secara langsung. Dalam acara ini, para investor dan pemangku kepentingan dapat mengikuti proses IPO secara real-time, termasuk informasi tentang harga penawaran saham, jumlah saham yang ditawarkan, dan detail penting lainnya terkait dengan IPO.

Acara ini akan mencakup presentasi dari manajemen perusahaan Homeco Living (LIVE), di mana mereka menjelaskan visi, strategi bisnis, kinerja keuangan, dan rencana pertumbuhan perusahaan kepada para calon investor. Selain itu, analis keuangan dan pakar pasar sering memberikan pandangan mereka tentang prospek perusahaan dan potensi investasi yang terkait dengan IPO Homeco Living (LIVE).

Jadwal IPO Homeco Living (LIVE) akan menjadi momen yang sangat dinantikan oleh komunitas investasi, oleh sebab itu catat tanggalnya dan jangan lewatkan kesempatan ini!

Agenda Periode :

  • Masa Penawaran awal (Bookbuilidng): 19-24 Januari 2024Tanggal efektif 31 Januari 2024
  • Masa Penawaran Umum Perdana Saham 2-6 Februari 2024Tanggal penjatahan 6 Februari 2024
  • Tanggal distribusi secara elektronik 7 Februari 2024Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia 12 Februari 2024

“Menurut saya prospek Homeco Living (LIVE) sangat bagus mengingat PE (Price to Earning)yang tidak terlalu tinggi di 9,8x yaitu 30% lebih murah dibandingkan perusahaan sejenis dengan ROE (Return on Equity) yang lebih tinggi 20%, dibanding perusahaan sejenis lainnya: 17,6%dengan B/S kas bersih perusahaan sejenis 0,94x-2,62x. Maka, dengan asumsi PE (Price to Earning) 16x, nilai wajar adalah Rp260/saham,mengimplikasikan kenaikan 76% dari harga IPO,” ucap Rudy Salim, Pengusaha dan Investor Nasional Indonesia.

Tentang Homeco Living (LIVE)

PT Homeco Victoria Makmur Tbk, dikenal juga dengan nama Homeco Living, didirikan padatahun 2012, adalah pemimpin pasar di Indonesia yang menjual berbagai kategori produk.

Kegiatan usaha utama kami adalah perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga, perdagangan besar alat tulis dan gambar, perdagangan besar alat permainan dan mainan anak-anak, dan perdagangan besar tekstil. Kami menyediakan perlengkapan dapur, peralatan masak, tas, alat tulis, dan tisu basah berkualitas tinggi.

Sebagai perusahaan holding, kami juga mengelola satu entitas anak – PT Trisinar Indopratama (“TSI”), yang merupakan perusahaan bergerak di bidang industri barang dari plastik untuk pengemasan, mainan anak-anak, barang plastik lainnya, perlengkapan dan peralatan rumah tangga (tidak termasuk furniture) berbahan dasar plastik dengan merk ”Technoplast”.

PT GoTo Gojek Tokopedia Catat Rugi Bersih 90 Triliun Rupiah

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatat rugi bersih Rp90,5 triliun sepanjang tahun lalu.  Sementara rugi operasional tembus Rp10,3 triliun. Rugi operasional itu turun 66 persen (yoy) selama 2023 dibanding 2022 yang Rp30,3 triliun.

"Efisiensi operasional mendorong tercapainya perbaikan rugi operasional untuk tahun buku 2023 sebesar 66 persen atau senilai minus Rp10,3 triliun, dari minus Rp30,3 triliun pada tahun sebelumnya (2022)," jelas GoTo dalam keterbukaan informasi, Selasa (19/3).

"Sedangkan rugi operasional untuk kuartal IV 2023 adalah senilai minus Rp1,5 triliun, membaik hingga 80 persen dari periode yang sama di 2022," lanjut mereka.

Direktur Utama GoTo Patrick Walujo lantas menyoroti Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) yang disesuaikan positif Rp77 miliar pada kuartal IV 2023. Padahal, pada periode sama 2022 masih tercatat minus Rp3,1 triliun.

Ia mengatakan capaian ini ditopang dengan adanya kemitraan antara Tokopedia dan TikTok. Patrick menyebut perseroan akan fokus memperkuat fondasi tersebut demi mencapai pertumbuhan yang lebih cepat dan profitabel ke depan.

"Perseroan berkomitmen untuk melanjutkan strategi yang telah berjalan dengan implementasi yang lebih kuat, seiring langkah menjajaki peluang bisnis inovatif baru, serta menghentikan berbagai inisiatif yang tidak dapat diperluas skalanya," tuturnya.

Per 31 Desember 2023, posisi keuangan GoTo dalam bentuk kas, setara kas, dan deposito jangka pendek berada di level Rp27,4 triliun. Mereka mengklaim ini merupakan catatan yang solid.

Pendiri PT Tokopedia Leontinus Alpha Edison resmi menjadi co-captain 7 Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) untuk Pilpres 2024.

Nama Leontinus diumumkan langsung oleh Anies Baswedan di Jalan Diponegoro Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat. Ia dan 11 co-captain lainnya akan membantu kerja Ketua Timnas AMIN Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus.

Ada juga nama pengusaha ternama Thomas Trikasih Lembong. Menteri Perdagangan 2015-2016 sekaligus Juru Bicara Anies itu didapuk sebagai co-captain 2. Selain kapten dan co-captain, Timnas AMIN diisi sekretaris jenderal, bendahara, dan tim hukum nasional.

Anies menyebut tim suksesnya sengaja dibentuk seperti tim sepakbola. Ia berharap timnya bisa mengisi peran satu sama lain untuk memenangkan Anies- Cak Imin di Pilpres 2024 mendatang. "Ini sebagaimana sebuah tim sepakbola. Ada line up, tapi ketika sudah bertanding siapa saja bisa tendang bola itu. Ini adalah line up yang harapannya memperluas gerakan," jelasnya dalam konferensi pers, Selasa (14/11).

Monday, March 11, 2024

The Body Shop Akhirnya Menyerah dan Bangkrut

The Body Shop telah mengajukan kebangkrutan di Amerika Serikat dan Kanada. Cabang di Jerman, Denmark, Irlandia dan Belgia lebih dulu bangkrut. Perusahaan berjuang di tengah kekurangan uang tunai setelah induk usaha di Inggris bangkrut bulan lalu. Selain itu, sedang berjuang untuk membayar pemasok di Australia. 

The Body Group menyetop perdagangan di 50 gerai di Amerika. Pada Sabtu (9/3), perusahaan mengajukan kebangkrutan Bab 7 yakni aset dijual untuk melunasi utang, sehingga membahayakan sekitar 400 pekerja termasuk mereka yang berada di pusat distribusi yang masih menyimpan saham jutaan dolar. Di Kanada, 33 dari 105 toko The Body Shop tutup. Lebih dari 200 orang kehilangan pekerjaan. 

The Body Shop mengajukan kebangkrutan di negara ini pada 1 Maret. Pengajuan kebangkrutan di Kanada mengungkapkan bahwa The Body Shop berutang US$ 3,3 juta kepada tuan tanah, logistik, penyedia layanan, agen pemasaran, perusahaan asuransi, utilitas, dan penyedia layanan pengangkutan. 

 The Body Shop Pacu Penjualan Online Cabang The Body Shop di Inggris bangkrut pada Februari. Ini terjadi beberapa bulan setelah grup ekuitas swasta Jerman, Aurelius, membeli perusahaan. Toko-toko di luar Jerman tutup, setelah dijual oleh Aurelius ke Alma24. Masa depan operasional The Body Shop di Spanyol, Swedia, Prancis dan Austria tidak jelas di tengah perselisihan mengenai kepemilikan. 

Sumber mengatakan, The Body Shop dapat menutupi pengeluaran sehari-hari dari arus kas. Akan tetapi, perusahaan memerlukan dana tambahan untuk menutupi utang kepada pemasok seperti perusahaan logistik, gudang, dan agen pemasaran yang masif digaet saat Natal. 

Sumber mengatakan, uang yang diperoleh oleh bisnis-bisnis utama di luar negeri selama periode puncak perdagangan pada November dan Desember dibayarkan ke rekening global, yang berbasis di Inggris. Praktik ini disebut ‘mengumpulkan uang tunai’, Namun dana di rekening tersebut sekarang tidak tersedia untuk menutupi utang kepada pemasok, karena akses terputus ketika induk usaha di Inggris menunjuk firma akuntansi FRP Advisory sebagai administrator.

Dengan begitu, bisnis di Amerika Utara dan Australasia kini dianggap sebagai kreditor Inggris. Maka mereka harus menunggu berbulan-bulan untuk pembayaran melalui FRP. “Pengumpulan uang tunai dihentikan setelah The Body Shop International memasuki administrasi dengan dana yang tersisa di masing-masing entitas anak,” kata juru bicara FRP dikutip dari The Guardian, Senin (11/3).

Di Australia, The Body Shop mengoperasikan hampir 100 toko dan mengelola lebih dari 20 toko lainnya di Selandia Baru. Sejak bisnis di Inggris runtuh, FRP mengumumkan penutupan lebih dari 80 dari 198 toko di Inggris. Lebih dari 300 karyawan di kantor pusat mengalami Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK. Aurelius adalah kreditur utama bisnis di Inggris dan mengendalikan hak merek. Mereka berada di posisi terdepan untuk merebut kembali The Body Shop dari para administrator. 

The Body Shop Target Kenaikan Usaha 12% Gerai Retail Terpukul, The Body Shop Pacu Penjualan Online Pihak lain yang mungkin berkepentingan untuk mengambil alih The Body Shop yakni Next dan pemilik HMV Doug Putman. 

Perusahaan mengatakan tidak lagi memiliki akses ke platform e-commerce atau kemampuan untuk mengirim produk ke mitra grosir, termasuk Amazon maupun menerima stok baru karena kesulitan membayar pemasok. Masalah muncul ketika Aurelius sejauh ini membayar kurang dari £100 juta dari harga utama £207 juta untuk The Body Shop. Sejauh ini hanya sebagian dari harga pembelian awal £117 juta yang disepakati dan diserahkan kepada mantan pemilik grup tersebut, Natura. 

Sisanya akan jatuh tempo dalam lima tahun mendatang. Tambahan £90 juta hanya akan dibayarkan jika kriteria kinerja tertentu terpenuhi selama periode tersebut, sehingga mungkin tidak akan pernah dibayarkan. Administrator diketahui sedang menyelidiki klaim bahwa lebih dari £10 juta diambil dari cabang The Body Shop di Inggris pada Desember oleh Natura. 

Uang ini diduga terkait dengan utang bekas anak usaha, yang menurut sumber telah diatur dalam perjanjian penjualan antara Natura dan Aurelius.

Perusahaan kosmetik ternama, The Body Shop, menghentikan seluruh kegiatan operasi di Amerika Serikat (AS) dan akan menutup puluhan toko lainnya yang berada di Kanada. Kebijakan ini diambil setelah perusahaan tersebut mengajukan kebangkrutan.

Lantas, apa yang menyebabkan The Body Shop bangkrut? Melansir CNN, Selasa (12/3/2024), perusahaan kosmetik yang berbasis di Inggris itu menyatakan anak perusahaannya di AS sudah mengajukan kebangkrutan dan tidak lagi beroperasi sejak 1 Maret.

Pemicu lantaran kondisi inflasi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir.

"Inflasi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir telah merugikan retail tradisional, terutama retail seperti The Body Shop yang sebagian besar beroperasi di luar mal dan ditujukan untuk kelas menengah," tulis laporan CNN, dikutip Selasa (12/3).

Sementara di wilayah Kanada 33 dari 105 toko akan ditutup. The Body Shop juga mengatakan pihaknya akan menghentikan seluruh aktivitas penjualan online melalui e-commerce, namun semua toko di negara itu yang tidak ditutup akan tetap buka untuk saat ini.

Di luar itu, sebelum menutup seluruh tokonya di AS dan puluhan toko lain di Kanada, The Body Shop juga telah menutup hampir setengah dari 198 tokonya di Inggris.

Penutupan toko di Inggris ini dilakukan sebagai upaya restrukturisasi perusahaan. Di mana saat itu brand kosmetik tersebut sempat mempekerjakan sekitar 2.200 orang di Britania Raya, termasuk 750 staf di kantor pusatnya.

Sejarah berdirinya The Body Shop

Sebagai informasi, The Body Shop didirikan pada 1976 di Inggris oleh aktivis hak asasi manusia dan aktivis lingkungan hidup Anita Roddick. Ini adalah salah satu perusahaan pertama yang melarang pengujian pada hewan untuk banyak produknya.

Pada tahun 2019, perusahaan ini mendapatkan sertifikasi sebagai "B Corp," sebuah sebutan yang diberikan kepada perusahaan yang memenuhi standar transparansi dan kesadaran lingkungan tertentu.

Pada 2023 perusahaan ini telah berhasil memiliki lebih dari 2.500 lokasi ritel di lebih dari 80 negara. Brand ini juga tercatat telah tersedia untuk dibeli secara online di lebih dari 60 pasar.

Sejak awal berdirinya, The Body Shop juga telah beberapa kali berpindah tangan. Brand ini sempat dibeli oleh raksasa kosmetik L'Oréal pada 2006 dengan harga lebih dari satu miliar dolar sebelum dijual ke perusahaan Brasil, Natura, pada tahun 2017 dengan harga yang sama.