Monday, March 11, 2024

The Body Shop Akhirnya Menyerah dan Bangkrut

The Body Shop telah mengajukan kebangkrutan di Amerika Serikat dan Kanada. Cabang di Jerman, Denmark, Irlandia dan Belgia lebih dulu bangkrut. Perusahaan berjuang di tengah kekurangan uang tunai setelah induk usaha di Inggris bangkrut bulan lalu. Selain itu, sedang berjuang untuk membayar pemasok di Australia. 

The Body Group menyetop perdagangan di 50 gerai di Amerika. Pada Sabtu (9/3), perusahaan mengajukan kebangkrutan Bab 7 yakni aset dijual untuk melunasi utang, sehingga membahayakan sekitar 400 pekerja termasuk mereka yang berada di pusat distribusi yang masih menyimpan saham jutaan dolar. Di Kanada, 33 dari 105 toko The Body Shop tutup. Lebih dari 200 orang kehilangan pekerjaan. 

The Body Shop mengajukan kebangkrutan di negara ini pada 1 Maret. Pengajuan kebangkrutan di Kanada mengungkapkan bahwa The Body Shop berutang US$ 3,3 juta kepada tuan tanah, logistik, penyedia layanan, agen pemasaran, perusahaan asuransi, utilitas, dan penyedia layanan pengangkutan. 

 The Body Shop Pacu Penjualan Online Cabang The Body Shop di Inggris bangkrut pada Februari. Ini terjadi beberapa bulan setelah grup ekuitas swasta Jerman, Aurelius, membeli perusahaan. Toko-toko di luar Jerman tutup, setelah dijual oleh Aurelius ke Alma24. Masa depan operasional The Body Shop di Spanyol, Swedia, Prancis dan Austria tidak jelas di tengah perselisihan mengenai kepemilikan. 

Sumber mengatakan, The Body Shop dapat menutupi pengeluaran sehari-hari dari arus kas. Akan tetapi, perusahaan memerlukan dana tambahan untuk menutupi utang kepada pemasok seperti perusahaan logistik, gudang, dan agen pemasaran yang masif digaet saat Natal. 

Sumber mengatakan, uang yang diperoleh oleh bisnis-bisnis utama di luar negeri selama periode puncak perdagangan pada November dan Desember dibayarkan ke rekening global, yang berbasis di Inggris. Praktik ini disebut ‘mengumpulkan uang tunai’, Namun dana di rekening tersebut sekarang tidak tersedia untuk menutupi utang kepada pemasok, karena akses terputus ketika induk usaha di Inggris menunjuk firma akuntansi FRP Advisory sebagai administrator.

Dengan begitu, bisnis di Amerika Utara dan Australasia kini dianggap sebagai kreditor Inggris. Maka mereka harus menunggu berbulan-bulan untuk pembayaran melalui FRP. “Pengumpulan uang tunai dihentikan setelah The Body Shop International memasuki administrasi dengan dana yang tersisa di masing-masing entitas anak,” kata juru bicara FRP dikutip dari The Guardian, Senin (11/3).

Di Australia, The Body Shop mengoperasikan hampir 100 toko dan mengelola lebih dari 20 toko lainnya di Selandia Baru. Sejak bisnis di Inggris runtuh, FRP mengumumkan penutupan lebih dari 80 dari 198 toko di Inggris. Lebih dari 300 karyawan di kantor pusat mengalami Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK. Aurelius adalah kreditur utama bisnis di Inggris dan mengendalikan hak merek. Mereka berada di posisi terdepan untuk merebut kembali The Body Shop dari para administrator. 

The Body Shop Target Kenaikan Usaha 12% Gerai Retail Terpukul, The Body Shop Pacu Penjualan Online Pihak lain yang mungkin berkepentingan untuk mengambil alih The Body Shop yakni Next dan pemilik HMV Doug Putman. 

Perusahaan mengatakan tidak lagi memiliki akses ke platform e-commerce atau kemampuan untuk mengirim produk ke mitra grosir, termasuk Amazon maupun menerima stok baru karena kesulitan membayar pemasok. Masalah muncul ketika Aurelius sejauh ini membayar kurang dari £100 juta dari harga utama £207 juta untuk The Body Shop. Sejauh ini hanya sebagian dari harga pembelian awal £117 juta yang disepakati dan diserahkan kepada mantan pemilik grup tersebut, Natura. 

Sisanya akan jatuh tempo dalam lima tahun mendatang. Tambahan £90 juta hanya akan dibayarkan jika kriteria kinerja tertentu terpenuhi selama periode tersebut, sehingga mungkin tidak akan pernah dibayarkan. Administrator diketahui sedang menyelidiki klaim bahwa lebih dari £10 juta diambil dari cabang The Body Shop di Inggris pada Desember oleh Natura. 

Uang ini diduga terkait dengan utang bekas anak usaha, yang menurut sumber telah diatur dalam perjanjian penjualan antara Natura dan Aurelius.

Perusahaan kosmetik ternama, The Body Shop, menghentikan seluruh kegiatan operasi di Amerika Serikat (AS) dan akan menutup puluhan toko lainnya yang berada di Kanada. Kebijakan ini diambil setelah perusahaan tersebut mengajukan kebangkrutan.

Lantas, apa yang menyebabkan The Body Shop bangkrut? Melansir CNN, Selasa (12/3/2024), perusahaan kosmetik yang berbasis di Inggris itu menyatakan anak perusahaannya di AS sudah mengajukan kebangkrutan dan tidak lagi beroperasi sejak 1 Maret.

Pemicu lantaran kondisi inflasi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir.

"Inflasi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir telah merugikan retail tradisional, terutama retail seperti The Body Shop yang sebagian besar beroperasi di luar mal dan ditujukan untuk kelas menengah," tulis laporan CNN, dikutip Selasa (12/3).

Sementara di wilayah Kanada 33 dari 105 toko akan ditutup. The Body Shop juga mengatakan pihaknya akan menghentikan seluruh aktivitas penjualan online melalui e-commerce, namun semua toko di negara itu yang tidak ditutup akan tetap buka untuk saat ini.

Di luar itu, sebelum menutup seluruh tokonya di AS dan puluhan toko lain di Kanada, The Body Shop juga telah menutup hampir setengah dari 198 tokonya di Inggris.

Penutupan toko di Inggris ini dilakukan sebagai upaya restrukturisasi perusahaan. Di mana saat itu brand kosmetik tersebut sempat mempekerjakan sekitar 2.200 orang di Britania Raya, termasuk 750 staf di kantor pusatnya.

Sejarah berdirinya The Body Shop

Sebagai informasi, The Body Shop didirikan pada 1976 di Inggris oleh aktivis hak asasi manusia dan aktivis lingkungan hidup Anita Roddick. Ini adalah salah satu perusahaan pertama yang melarang pengujian pada hewan untuk banyak produknya.

Pada tahun 2019, perusahaan ini mendapatkan sertifikasi sebagai "B Corp," sebuah sebutan yang diberikan kepada perusahaan yang memenuhi standar transparansi dan kesadaran lingkungan tertentu.

Pada 2023 perusahaan ini telah berhasil memiliki lebih dari 2.500 lokasi ritel di lebih dari 80 negara. Brand ini juga tercatat telah tersedia untuk dibeli secara online di lebih dari 60 pasar.

Sejak awal berdirinya, The Body Shop juga telah beberapa kali berpindah tangan. Brand ini sempat dibeli oleh raksasa kosmetik L'Oréal pada 2006 dengan harga lebih dari satu miliar dolar sebelum dijual ke perusahaan Brasil, Natura, pada tahun 2017 dengan harga yang sama.




No comments:

Post a Comment