Di era pandemi COVID-19 kebiasaan masyarakat menghabiskan uangnya untuk berbelanja berubah 180 derajat. Dari yang biasanya datang ke toko konvensional, kini hanya tinggal menyentuh layar handphone alias online.
Namun, untuk membuat barang dagangan yang dijual secara online cepat laku tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan para pedagang online agar produknya cepat laku.
Kreator digital, Syammas P. Syarbini membagikan tips atau cara agar barang dagangan online cepat laku atau mudah dibeli oleh para customer.
"Mempercantik etalasenya di sosial media dengan membuat account, membuka di e-commerce juga, salah satu caranya," kata dia dalam program d'Mentor yang dikutip, Kamis (25/3/2021).
Setelah membuat account, para pelaku bisnis bisa memanfaatkan aplikasi untuk mempercantik beranda atau tampilan etalase lapak dagangan online.
Setelah itu, dikatakan Syammas, para pelaku bisnis juga bisa mencari referensi dari produk-produk dagangan yang hampir serupa. Tujuan mencari referensi agar bisa menciptakan karakter hingga keunggulan dari produk yang kita jual.
"Misalnya minuman, kita sudah tahu minuman kita terus pasti minuman kita ada brand yang mendekati, brand yang mendekati itu sudah top of mind masyarakat, misalnya ke yang instan kopi-kopian. Nah itu teman-teman bisa jadikan referensi kita, kita nyontek dong, bukan nyontek," katanya.
"Kita mencari referensi karena mereka sudah membuktikan dengan menggunakan feed dengan desain seperti itu mereka sudah menarik audiensnya, nah kita yang baru mulai bisa mengatasi desain mereka terus dimodifikasi dengan karakter kita, jadi tidak plagiat," tambahnya.
Tidak sampai di situ, para pelaku usaha online juga bisa menampilkan foto-foto produk yang dijual dengan berbagai angle ditambahkan dengan kata-kata yang bersifat informatif maupun edukasi.
Cara yang terakhir, dikatakan Syammas adalah konsistensi dalam menjalankan bisnis. Dia menceritakan, setelah tahap riset dan penentuan konsep sudah dilalui maka tahapan selanjutnya menjalankan dagangan dengan etalase secara konsisten.
"Nah itu yang lebih sulit. Karena kalau konsisten itu kalau tidak dari hati kita sendiri, nggak kita sendiri yang jalanin dulu itu akan sulit. Apalagi kalau kita sudah punya tim, terus kemudian minta tolong ke tim kita nah tim kita juga belum dapat feelnya, nah memang harus kita dulu," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment