Wednesday, November 9, 2022

Twitter PHK 70 Persen Karyawannya

Twitter Inc. memecat nyaris semua karyawannya di India atau tepatnya lebih dari 90% karyawannya yang dipekerjakan di India. Hal ini merupakan bagian dari rencana PHK di seluruh dunia yang diperintahkan oleh sang pemilik baru, Elon Musk.

Mengutip Bloomberg, Selasa (8/11/2022), perusahaan saat ini mempekerjakan lebih dari 200 orang di India sebelum dilakukan PHK. Kini jumlah karyawan diperkirakan hanya menyisakan sekitar selusin karyawan. Sekitar 70% dari PHK di India berasal dari tim barang dan teknik yang bekerja pada mandat di seluruh dunia. Posisi juga berkurang di bidang-bidang seperti pemasaran, kebijakan publik, dan komunikasi perusahaan.

Kantor pusat Twitter yang berbasis di San Francisco dan California juga mengurangi tenaga kerja globalnya sekitar setengahnya, atau sekitar 3.700 karyawan. Kantor pusat Twitter India berlokasi di New Delhi, ibu kota keuangan Mumbai dan Bengaluru (pusat teknologi selatan India).

Menurut laporan, India adalah mesin pertumbuhan penting bagi penyedia internet global seperti Twitter, Meta Platforms Inc., dan Google Alphabet Inc. yang mengandalkan kumpulan pengguna online baru yang berpotensi besar. Namun, perusahaan juga tunduk pada peraturan konten yang semakin ketat yang bertujuan membatasi perusahaan teknologi besar di negara itu. Diperkirakan perusahaan sekarang hanya memiliki sekitar 3.700 karyawan di seluruh dunia.

Twitter Inc baru-baru ini telah memecat hampir semua karyawannya di India, sekitar 90% karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Ternyata bukan hanya Twitter, perusahaan teknologi besar lainnya juga telah memecat ribuan karyawan dalam beberapa bulan terakhir.

Dikutip dari India Today, Rabu (9/11/2022) Menurut situs web inc42.com, sekitar 15.708 orang India telah kehilangan pekerjaan. Data tersebut mencakup PHK di 44 startup termasuk unicorn seperti BYJU'S, Chargebee, Cars24, LEAD, Ola, Meesho, MPL.

Sementara perusahaan teknologi besar yang melakukan PHK besar-besaran selain Twitter, Meta, Snapchat, Apple, Microsoft, Tencent, hingga Intel.

Meta

Induk perusahaan dari media sosial Facebook, Meta mencatat pendapatan yang menurun pada kuartal tahun ini. Pendapatn perusahaan tercatat US$ 44 miliar atau turun 52% dari tahun lalu. Penurunan itu membuat perusahaan memilih untuk mengurangi karyawannya, salah satunya di India. Awalnya Meta hanya menghentikan perekrutan, tetapi usaha itu tidak membuahkan hasil bagus kepada perusahaan. Hingga akhirnya terpaksa melakukan PHK besar-besaran.

Twitter

Pada 4 November, Elon Musk sebagai pemilik baru Twitter, memutuskan untuk memangkas biaya dan setengah dari 7.500 karyawannya. Hampir 3.700 karyawan dipecat di seluruh departemen. Di India sendiri, sekitar 180 dari 230 karyawannya dipecat di seluruh tim konten, kemitraan, kurasi konten, penjualan, dan pemasaran sosial.

Apple

Apple telah menghentikan pekerja kontraknya sebanyak 100 orang pada bulan Agustus lalu. Setelah itu, Apple juga berencana untuk tidak membuka lowongan kerja terlebih dahulu. Hal itu disebabkan karena melambatnya penjualan seri iPhone 14 dan iPhone 14 Pro di China. Perusahaan memprediksi penurunan penjualan masih akan berlanjut pada liburan mendatang. Akibatnya perusahaan berusaha menghemat anggaran dengan menghentikan perekrutan.

Microsoft

Microsoft juga mengkonfirmasi telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Perusahaan telah memberhentikan sekitar 1.000 karyawan di beberapa divisi baru-baru ini. Perusahaan mengatakan bahwa mereka memangkas tenaga kerja di seluruh dunia untuk menetapkan prioritas bisnis dan membuat penyesuaian struktural. Sebelumnya, Microsoft juga telah melakukan PHK pada Juli 2022. Besarannya 1% dari total karyawan saat itu 180.000 di seluruh kantornya.


No comments:

Post a Comment