Thursday, October 26, 2017

8 Fakta Diskon 70 Persen Debenhams

Masa suram sedang menyelimuti bisnis ritel, terutama department store di Indonesia. Setelah Lotus Department Store tutup, giliran toko Debenhams yang akan tutup per akhir 2017.  Sempat dikenal sebagai salah satu department store terbesar di Indonesia, Debenhams akhirnya harus 'menyerah' dengan ketatnya persaingan antar pusat perbelanjaan. Berikut ini fakta-fakta Debenhams yang perlu kamu tahu.
  1. Debenhams merupakan retailer yang telah berdiri sejak 1778, dan berpusat di Brock Street, London, Inggris.
  2. Bermula dari hanya satu toko di London, Debenhams kini telah berdiri di 178 lokasi di seluruh Inggris. Debenhams juga memiliki franchise di 26 negara lainnya termasuk Indonesia. Franchise pertama Debenhams di luar Inggris dan Britania Raya berada di Bahrain, dibuka pada 1997.
  3. Pendiri Debenhams adalah William Debenham. Ia kemudian berpartner dengan pebisnis lainnya, Thomas Clark, dan menamai rantai retail tersebut dengan Clark & Debenham.
  4. Pada 1837, Thomas Clark memutuskan pensiun dan sejak itu nama department store tersebut mengalami beberapa kali pergantian nama. Mulai dari Debenham, Pooley & Smith, Debenham, Son & Freebody hingga Debenhams Limited.
  5. Pada 1980-an, Debenhams tiga kali menjadi target protes Front Pembebasan Hewan karena menjual produk-produk dari bulu hewan. Tiga tokonya di Romford, Luton dan Harrow mendapat serangan bom dari kelompok tersebut. Sejak itu Debenhams tak lagi menjual produk dengan material bulu hewan.
  6. Debenhams membuka toko terbesar pertamanya di Inggris pada 2003, tepatnya di Birmingham, dengan luas mencapai 19.230 meter per segi.
  7. Debenhams membuka franchise di Indonesia pada 2004, di bawah payung PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP). MAP telah mengoperasikan tiga outlet Debenhams di Kemang Village, Supermall Karawaci dan Senayan City, sebelum akhirnya harus menutup semua gerainya di Indonesia akhir 2017 ini.
  8. Daya beli masyarakat, khususnya generasi millennial yang makin rendah di department store menjadi salah satu penyebab tutupnya Debenhams di Indonesia. Saat ini, kalangan muda lebih memilih untuk belanja di toko-toko khusus dan e-Commerce, bukan toko serba ada.
Usai menutup seluruh gerai Lotus, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) juga akan menutup department store lainnya yakni Debenhams. Rencana penutupan tersebut akan dilakukan akhir tahun ini. Meski tahun ini masih tersisa 2 bulan lagi, Debenhams sudah menawarkan diskon besar-besaran hingga 70%. Diskon tersebut pun mulai tercium oleh para penggila belanja.

Seperti Eza misalnya, wanita ini sengaja mendatangi Debenhams, Senayan City hari ini lantaran penasaran apakah merek toko serba ada (toserba) asal Inggris ini sudah menerapkan diskon seperti Lotus. Dia mengaku tahu informasi rencana penutupan Debenhams lewat media. "Katanya habis Lotus di sini juga mau ditutup. Saya penasaran saja enggak mau ketinggalan, eh ternyata benar diskon," tuturnya di Senayan City, Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Meski masih banyak pelanggan yang datang hari ini belum mengetahui Debenhams akan ditutup, namun gimmick diskon besar-besaran yang terpampang di pintu masuk mampu menjadi magnet buat para pengunjung. "Saya lagi lewat tadi sini, tertarik lihat diskonnya," kata pelanggan lainnya, Gina.

Sebelumnya, Head of Corporate Communication MAP, Fetty Kwartati mengatakan, dari 3 outlet Debenhams yang ada di Indonesia, saat ini hanya tersisa satu yag berlokasi di Senayan City. Namun itupun akan ditutup akhir tahun ini. "Debenhams total ada 3 di Kemang Village dan Supermall Karawaci sudah ditutup. Satu lagi di Senayan City akan ditutup akhir tahun," tuturnya.

Keputusan tersebut diambil manajemen setelah mempertimbangkan perubahan tren ritel secara global. Apalagi perubahan gaya berbelanja dari offline ke online mulai merambah Indonesia. Pihaknya pun tengah melakukan konsolidasi bisnis department store dan fokus pada gerai SOGO, SEIBU dan Galeries Lafayette.

No comments:

Post a Comment