PT BTN (Persero) Tbk mencatat laba bersih sebesar Rp1,52 triliun pada kuartal III 2021. Laba bank BUMN itu naik 35,32 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp1,12 triliun.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan kenaikan laba bersih ditopang oleh penyaluran kredit dan pembiayaan yang naik 6,03 persen pada kuartal III 2021. Walhasil, total penyaluran kredit yang pada periode sebelumnya Rp254,91 triliun, kini mencapai Rp270,27 triliun.
"Ini sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional yang berhasil dan transformasi BTN," ucap Haru dalam konferensi pers, Kamis (21/10). Kenaikan kredit ini, sambung dia, khususnya ditopang oleh kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi yang mencapai 11,74 persen. Jika ditotal, penyaluran kredit perumahan tumbuh 4,91 persen dari Rp231,34 triliun menjadi Rp242,69 triliun.
Di luar segmen perumahan, penyaluran kredit konsumer tercatat naik 21,28 persen menjadi Rp5,79 triliun. Lalu, kredit korporasi naik 89,77 persen menjadi Rp12,15 triliun. "Pertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN berada di atas rata-rata penyaluran kredit yang disalurkan perbankan nasional yang hanya naik 2,21 persen per September 2021," jelasnya.
Sementara, Haru menyebut rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross BTN turun dari 4,56 persen menjadi 3,94 persen. Meskipun NPL turun, tetapi manajemen tetap menaikkan rasio pencadangan sebesar 1.410 bps menjadi 125,46 persen.
Selanjutnya, Haru memaparkan dana pihak ketiga (DPK) naik 6,56 persen dari Rp273,3 triliun menjadi Rp291,26 triliun. Seluruh kinerja ini membuat aset perusahaan naik 3,1 persen menjadi Rp368,05 triliun.
"Kinerja positif yang diraih BTN ini tidak terlepas dari dukungan semua stakeholder, terutama pemerintah melalui Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, OJK, dan BI," terang Haru.
Ia menambahkan bahwa perusahaan menyalurkan dana program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang ditempatkan sebesar Rp35 triliun. Hal ini disalurkan dalam bentuk KPR subsidi, non subsidi, hingga kredit BUMN.
"Dari dana PEN yang ditempatkan pemerintah sebesar Rp35 triliun, BTN sudah menyalurkan dalam bentuk kredit termasuk KPR subsidi, KPR non subsidi, kredit ke UMKM, kredit konstruksi, kredit BUMN, dan kredit lainnya senilai total 93,44 triliun," tandas Haru.
No comments:
Post a Comment