Friday, June 10, 2022

Bank Dunia Pangkas Pertumbuhan Ekonomi China Jadi 4,3 Persen Akibat Lock Down Berkelanjutan

 Bank Dunia (World Bank) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China sebesar 0,8 persen menjadi 4,3 persen pada 2022. Mengutip AFP, Sabtu (11/6), ekonomi China akan memburuk karena pandemi covid-19. Pasalnya, negara itu menganut kebijakan nol covid.

China melakukan lockdown untuk membatasi mobilitas masyarakat. Dengan kebijakan itu, pemerintah berharap kasus covid-19 melandai. Namun, lockdown memberikan dampak negatif untuk China. Sebab, kegiatan ekonomi di negara itu menjadi tertahan.

"Ini sebagian besar mencerminkan kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh wabah omicron dan lockdown yang berkepanjangan di beberapa bagian China dari Maret hingga Mei," tulis Bank Dunia dalam laporannya.

Pada Maret-Mei 2022, China melakukan lockdown di beberapa kota, seperti pusat manufaktur Shenzhen dan Shanghai. "Dalam jangka pendek, China menghadapi tantangan ganda untuk menyeimbangkan mitigasi covid-19 dengan mendukung pertumbuhan ekonomi. Dilemanya adalah bagaimana membuat stimulus kebijakan efektif, selama pembatasan mobilitas tetap ada," kata Country Director Bank Dunia untuk China, Mongolia, dan Korea Martin Raiser.

Meski begitu, Raiser mengatakan aktivitas ekonomi China mulai pulih pada semester II 2022. Hal itu akan didorong stimulus fiskal dan pelonggaran aturan terkait perumahan. Bank Dunia melihat permintaan domestik akan pulih secara bertahap. Setelah itu, konsumsi akan meningkat dan mendorong ekonomi China.


No comments:

Post a Comment