Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menimpa karyawan startup masih belum surut. Baru-baru ini layanan pencarian indekos, Mamikos, melakukan pemutusan hubungan kerja kepada sejumlah pegawainya.
Co-founder dan CEO Mamikos, Maria Regina Anggit, mengatakan PHK dilakukan karena mempertimbangkan kondisi pasar dan ekonomi makro saat ini agar perusahaan lebih sehat dan berkelanjutan.
"Dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan ekonomi makro saat ini, Mamikos melakukan restrukturisasi untuk membuat struktur perusahaan lebih sehat dan sustain. Upaya restrukturisasi dilakukan dengan adanya perubahan fokus yang salah satu dampaknya adalah pengurangan kapasitas karyawan/layoff," kata Maria dikutip, Sabtu (23/7/2022).
Maria mengaku belum bisa memberikan informasi lebih rinci termasuk soal jumlah karyawan Mamikos yang kena PHK. Meski begitu, dipastikan bahwa pihaknya berkomitmen memenuhi hak karyawan yang terdampak.
"Mamikos berkomitmen memenuhi hak karyawan secara penuh dan memberikan tambahan support seperti severance package (pesangon) sesuai dengan undang-undang dan peraturan berlaku, benefit kesehatan yang diperpanjang, dan job assistance (bantuan pekerjaan) sampai 3 bulan ke depan," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa tidak ada layanan Mamikos yang ditutup dan mereka pastikan layanan baik ke pemilik kos dan pengguna Mamikos akan tetap berjalan seperti biasa.
Sebelumnya Mamikos mencatat kenaikan permintaan sewa kamar lebih dari 125% pada kuartal I 2022. Terdapat lebih dari 5 juta chat yang masuk melalui platform Mamikos dengan 7 juta pencari kos setiap bulannya. Startup proptech ini mengaku memiliki 200.000 mitra di 150 kota/kabupaten di seluruh Indonesia yang menawarkan hingga 3 juta kamar kos.
No comments:
Post a Comment