Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan Super Air Jet secara hukum dimiliki oleh PT Kabin Kita Top. Saat ini, perusahaan sedang mengurus izin untuk beroperasi sebagai maskapai pendatang baru untuk layanan angkutan penumpang. "Sedang proses untuk air operation certificate atau izin untuk komersial. Secara hukum, pemilik Super Air Jet adalah PT Kabin Kita Top," terang Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati
Adita enggan berkomentar lebih lanjut terkait dengan pendatang baru di industri penerbangan dalam negeri, Super Air Jet. Ia tak menjelaskan detail perusahaan anyar ini terafiliasi dengan salah satu grup maskapai yang sudah eksis sekarang atau tidak. Adita juga tak menjawab pertanyaan redaksi mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam proses perizinan dan rute mana saja yang nantinya akan ditawarkan oleh Super Air Jet. "Semua masih proses," katanya.
Senada, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan Super Air Jet kini sedang dalam proses perizinan. Ia mengaku tak bisa memprediksi kapan perusahaan itu dinyatakan layak terbang.
"Tergantung berapa lama, perusahaan harus buktikan dulu, pesawatnya bagaimana, kru bagaimana. Kalau bisa melengkapi bukti, perusahaan harus berikan bukti, punya ini, punya itu," ujar Novie. Selain itu, Novie menyatakan penentuan rute penerbangan juga belum dilakukan. Perusahaan sekarang fokus dengan proses perizinan terlebih dahulu.
"(Rute) ini juga belum, belum semua diizinkan, perizinan yang menilai inspektur, harus cek ke inspektur," jelasnya. Sebelumnya, Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari mengakui saat ini maskapainya tengah dalam fase bersiap untuk lepas landas dengan mengikuti tahapan dan prosedur yang dibutuhkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
"Super Air Jet didirikan atas dasar optimisme bahwa peluang pasar khususnya penerbangan dalam negeri masih ada dan terbuka luas, ada permintaan yang sangat kuat dari masyarakat untuk perjalanan udara saat ini, terutama para milenial," ujarnya dalam keterangan resmi. Super Air Jet didesain dan dipersiapkan agar memungkinkan banyak orang (penumpang) bisa bepergian menggunakan pesawat udara untuk tujuan wisata, pendidikan hingga pebisnis muda.
Pada tahap awal, Super Air Jet akan mengoperasikan armada generasi terbaru, yaitu Airbus 320-200 yang berkapasitas 180 kursi kelas ekonomi. "Fokus utama Super Air Jet menawarkan konsep antar kota secara point to point di pasar berbiaya rendah dengan penerbangan langsung domestik dan nantinya dapat merambah ke rute-rute internasional," pungkas Ari.
Super Air Jet akan meramaikan bisnis penerbangan di Indonesia. Maskapai swasta tersebut yang diklaim sepenuhnya berasal dari penyertaan modal di dalam negeri. Maskapai ini akan masuk dalam kategori layanan angkutan penumpang dengan harga terjangkau (low cost carrier/LCC), serta berjadwal harian yang menyasar segmen milenial.
Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari mengakui saat ini maskapainya tengah dalam fase bersiap untuk lepas landas dengan mengikuti tahapan dan prosedur yang dibutuhkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Rencananya, maskapai tersebut bakal memulai penerbangan perdana dalam waktu dekat.
"Super Air Jet didirikan atas dasar optimisme bahwa peluang pasar khususnya penerbangan dalam negeri masih ada dan terbuka luas, ada permintaan yang sangat kuat dari masyarakat untuk perjalanan udara saat ini, terutama para milenial," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (3/5).
Ari melanjutkan Super Air Jet didesain dan dipersiapkan agar memungkinkan banyak orang (penumpang) bisa bepergian menggunakan pesawat udara untuk tujuan wisata, pendidikan hingga pebisnis muda. Pada tahap awal, Super Air Jet akan mengoperasikan armada generasi terbaru, yaitu Airbus 320-200 yang berkapasitas 180 kursi kelas ekonomi.
"Fokus utama Super Air Jet menawarkan konsep antar kota secara point to point di pasar berbiaya rendah dengan penerbangan langsung domestik dan nantinya dapat merambah ke rute-rute internasional," jelasnya. Super Air Jet, lanjut Ari, juga melihat peluang bahwa loyalitas generasi lebih muda hanya akan didapatkan melalui pengalaman (experience).
Pertama, kecenderungan dan pertimbangan dari perkembangan teknologi yang pesat. Dengan demikian, anak-anak muda lebih mementingkan pengalaman langsung. Kedua, keinginan generasi muda untuk mengunjungi langsung ke kota-kota yang menawarkan pengalaman tersendiri. Ketiga, ketertarikan generasi muda untuk menggali berbagai atraksi atau mengeksplor keindahan suatu tempat, khususnya objek wisata dan sangat berkesan pada hal unik.
Keempat, anak-anak muda mayoritas telah memiliki penghasilan sendiri dan dapat mengelola keuangannya, sehingga mampu menyisihkan banyak bujet (anggaran) untuk perjalanan. "Terakhir, setiap pilihan untuk terbang pasti sudah dipertimbangkan. Oleh karena itu, Super Air Jet akan menjadi rekomendasi bagi wisatawan dan pebisnis generasi muda," pungkasnya.
Super Air Jet, maskapai baru yang digadang-gadang akan mewarnai industri penerbangan Indonesia, belum mengantongi izin laik terbang. Saat ini, izin tersebut masih diproses oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto membenarkan bila maskapai tengah mengurus izin terbang. Namun, ia belum bisa memperkirakan kapan sekiranya izin tersebut bisa diterbitkan.
"Tergantung berapa lama, perusahaan harus buktikan dulu, pesawatnya bagaimana, kru bagaimana. Kalau bisa melengkapi bukti, perusahaan harus berikan bukti, punya ini, punya itu," ujar Novie. Selain itu, Novie juga mengungkapkan penentuan rute penerbangan belum dilakukan. "(Rute) ini juga belum, belum semua diizinkan, perizinan yang menilai inspektur, harus cek ke inspektur," katanya.
Senada, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati juga mengatakan izin tengah diproses. Kendati begitu, ia belum bisa membagi informasi lebih lanjut mengenai afiliasi grup di maskapai anyar ini.
"Semua masih proses. Secara hukum, pemilik Super Air Jet adalah PT Kabin Kita Top," ucap Adita.
Sebelumnya, Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari juga belum bisa membagi soal kapan dan ke mana maskapai akan mengudara. Ia hanya menyebut akan memiliki rute domestik, baru setelah itu disusul rute internasional. Nantinya, Super Air Jet akan menjadi maskapai kelas harga rendah alias Low Cost Carrier (LCC). Perusahaan terbentuk dengan modal asli dari dalam negeri.
"Super Air Jet didirikan atas dasar optimisme bahwa peluang pasar khususnya penerbangan dalam negeri masih ada dan terbuka luas, ada permintaan yang sangat kuat dari masyarakat untuk perjalanan udara saat ini, terutama para milenial," tutur Ari.
Saat beroperasi nanti, maskapai bakal menggunakan pesawat Airbus 320-200 dengan kapasitas 180 penumpang. Awalnya, rute yang disasar merupakan domestik, tapi jika berkembang akan merambah rute internasional. Sementara segmen pasar yang dibidik adalah milenial.
No comments:
Post a Comment