Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mengungkap tidak hanya COVID-19 yang telah merugikan pedagang pasar. Salah satunya yang merugikan adalah tata bangunan pasar yang dinilai malah merugikan pedagang.
"Pasar dibangun begitu aja akhirnya desainnya kemudian layout-nya, nanti yang di lantai atasnya nggak laku akhirnya jadi kumuh dan seterusnya. Karena apa, itu dibangun berdasarkan arsitek atau desain nya itu tidak sesuai dengan pasar," Ketua Umum APPSI, Sudaryono dalam dalam Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi VI dengan APPSI, Selasa (14/9/2021).
"Banyak pasar-pasar sekarang rugi bukan hanya karena COVID-19 tapi juga karena pembangunan yang kita tidak dilibatkan sehingga secara model itu nggak masuk," tambahnya.
Untuk itu, pihaknya meminta agar pedagang pasar dilibatkan dalam perencanaan dan pembangunan pasar. Pembangunan pasar itu dilakukan dalam dua cara, pertama oleh pemerintah menggunakan APBN atau APBD dan kedua dibangun oleh pedagang pasar.
"Kami menginginkan, akan status hak kiosnya itu atau tempat usahanya menjadi hak guna bangunan strata title, jika kebijakan ini diberlakukan akan terasa adil bagi pedagang dan ada wujud kepedulian dan keberpihakan pemerintah terhadap ekonomi rakyat," tuturnya.
Selain pembangunan, pedagang juga meminta agar dilibatkan dalam pengelolaan pasar. Karena saat ini pihak pengelola pasar terus mendorong pedagang untuk memungut retribusi saja.
"Pasar dikelola secara profesional yang tidak hanya pasar itu dibangun terus pengelolanya narik-narik retribusi. Jadi kami ingin pedagang pasar itu juga diperlihatkan dalam pengelolaan pasar sehingga kalau yang mengelola ada keterlibatan pedagang di situ maka rasa, adil kalau kita ada di situ," jelasnya.
Lalu, kerugian lainnya bagi pedagang adalah adanya pedagang kaki lima (PKL). Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua APPSI, Asnawi yang menurutnya adanya PKL di depan pasar sudah meningkatkan daya saing yang tidak sehat.
"Di pasar rakyat itu langsung berhadapan dengan teman-teman pedagang PKL. Itu malah secara internal kita sudah di berdaya saing sudah nggak sehat," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment