Layanan bank khususnya digital telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Namun, ada nasabah yang memanfaatkan layanan yang cenderung kuno atau produk 'dinosarus'. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, meski sudah banyak layanan yang canggih, pihaknya tak buru-buru menghapus layanan-layanan yang cenderung kuno itu seperti SMS dan phone banking. Sebab, kata dia, masih banyak nasabah yang kurang fasih menggunakan layanan digital terbaru.
Jahja menyebut, produk atau layanan tersebut sebagai produk dinosaurus. Jahja mengasosiasikan produk kuno dengan dinosaurus yang hidup di zaman purba.
"Masih ada nasabah ratusan ribu saya juga nggak ngerti, masih gunakan SMS Banking. Itu sudah jenis dinosaurus, phone banking itu semi dinosaurus. Masih banyak yang pakai itu, makanya kami pun tetap pertahankan," kata Jahja dalam webinar Hari Pelanggan Nasional, Jumat lalu (3/9/2021). Jahja mengaku pihaknya sudah melakukan edukasi besar-besaran agar menggunakan layanan perbankan digital terbaru BCA, namun tetap saja mereka tidak mau. Mereka sudah terbiasa dengan layanan tersebut.
"Mereka alasannya, 'Saya sudah biasanya pakai ini pak', kami ya ya sudah. Tapi ya sedikit-sedikit kami selalu arahkan ke feature baru dengan digitalisasi ini," kata Jahja.
Biasanya, nasabah seperti itu adalah nasabah-nasabah yang sudah tua. Meski lebih banyak nasabah BCA berada di umur 20-an alias anak muda, Jahja mengatakan fitur yang bersahabat untuk segala usia harus tetap dipertahankan. "Kita nggak bisa menyediakan produk yang friendly kepada milenialnya saja. Harus juga ke senior milenial dan colonial, banyak mereka nggak mau ikuti perkembangan," kata Jahja.
Jahja mengatakan, pemakaian produk dinosaurus itu tergantung nasabahnya. Menurutnya, ada nasabah yang sudah nyaman dengan layanan tersebut. "Tergantung nasabahnya ada orang yang istilahnya gaptek, dan nggak mau belajar atau sudah nyaman dengan itu jadi nggak mau coba produk baru," katanya. Ibarat mobil, dia mengatakan, cara kerja layanan yang diberikan berbeda. Namun, kata dia punya hasil yang sama.
"Seperti kalau punya mobil yang perseneling manual dengan mobil automatic, hasil sama, cuma yang baru lebih nggak repot," katanya. Sementara itu, Jahja mengatakan, produk yang lebih baru memiliki fitur yang lebih banyak dibanding produk tersebut.
"Kalau kaya SMS banking cuma bisa cek saldo dan transfer kalau yang my BCA bisa lihat kurs dan mutasi rekening dan lain-lain, sedangkan SMS banking kan nggak bisa," ujarnya.
No comments:
Post a Comment