Sunday, September 12, 2021

Perubahan Iklim Global Zaman Milenial Akan Jadi Bencana Baru Untuk Gen Z

 Ada ancaman baru untuk dunia yang lebih besar di masa depan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan perubahan iklim atau climate change ini akan menjadi ancaman nyata dan berdampak untuk seluruh negara termasuk Indonesia. Ancaman climate change ini akan membayangi Indonesia pada 2045 mendatang atau di rentang 2030 - 2050. Sri Mulyani menyebut memang dampaknya sekarang sudah mulai terasa.

"Ada satu hal yang sekarang ini sedang dibahas dan menjadi persoalan pelik di dunia yaitu climate change. Ini akan jadi risiko yang nyata karena kebetulan waktu kita bicara tentang Indonesia 2045, kita akan bicara tentang timeline dari climate change," ujar dia beberapa waktu lalu.

Sri Mulyani menyebutkan pada rentang 2040-2050 tapi dunia tidak mampu menciptakan pembangunan dengan net zero emission maka akan terjadi kenaikan suhu.

Hal ini menyebabkan dampak yang buruk. Misalnya banjir besar yang disebabkan oleh naiknya permukaan air laut. Apalagi Indonesia adalah negara kepulauan. Kemudian ada ancaman kebakaran hutan karena suhu bumi yang naik dan membuat kondisi lebih panas.

Dalam laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) mengenai dampak climate change di south east Asia, Indonesia jadi salah satu negara yang dilihat akan mengalami dampak luar biasa dari mulai pemanasan yang bisa menjadi kebakaran hutan, hingga banjir yang bisa melanda kota-kota di Indonesia termasuk dalam hal ini kenaikan permukaan laut.

Untuk itu, Sri Mulyani meminta generasi milenial khususnya dari Universitas Indonesia (UI) ikut membantu pemerintah memikirkan dari sekarang terkait kebijakan yang tepat untuk mempersiapkan dampak dari climate change.

"Ini akan jadi masalah yang sangat relevan, dimensi sosial, ekonomi dan tentu saja dari dimensi politik. Saya berharap milenial di FEB UI akan mencurahkan perhatian ke isu yang akan jadi salah satu tantangan besar pada generasi Anda dan ini harus dimulai dari sekarang dari sisi policy untuk penciptaan persiapan," ujar dia.

No comments:

Post a Comment