Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto mengatakan,kerja sama tersebut memang dinilai sangat baik oleh para pelaku pasar. Pasalnya, Astra dinilai mampu mengikuti perkembangan ekonomi dengan berinvestasi di Gojek yang kini merupakan 'unicorn', atau perusahaan rintisan yang bernilai di atas US$1 miliar.
"Kerja sama itu merupakan langkah yang sangat strategis ya bagi Grup Astra. Mereka bisa mengikuti perkembangan dan perubahan dalam ekonomi dan bisnis," kata David. Ia menambahkan, saat ini pelaku pasar masih menanti bentuk kerja sama antara Astra dan Gojek secara lebih rinci. Apalagi, saat ini muncul beberapa prediksi yang berkembang usai pengumuman kerja sama tersebut.
"Saat ini yang masih ditunggu investor adalah soal rincian kerja sama usai mereka melakukan investasi. Ada juga prediksi soal kerja sama pemeliharaan motor yang memakai Astra Otoparts, tapi itu masih perkiraan panjang ya," ungkapnya.
Atas dasar hal tersebut, menurut David dalam pekan ini harga saham Astra International dan Astra Otoparts berpeluang untuk mengalami kenaikan. "Perkiraan saya, harga saham ASII bisa ke Rp8.500 per lembar minggu ini. Sementara kalau untuk AUTI bisa di atas Rp2.000 per lembar di pekan ini," jelasnya. Seperti diketahui, Grup Astra mengumumkan telah menyuntikkan investasi sebesar US$150 juta atau sekitar Rp2 triliun untuk Gojek hari ini. Bergabungnya Astra menambah panjang daftar perusahaan raksasa yang menyuntikkan dana segarnya ke Gojek.
Terkait dana segar yang digelontorkan, Presiden Direktur Astra Internasional Prijono menyebut kegigihan menjadi salah satu alasan pihaknya bersedia menanamkan modal. "Kenapa Astra mau kolaborasi dengan Gojek, ini ada historinya. Melihat kegigihan tinggi untuk memajukan Gojek dan paling penting akan mengubah dunia," pungkasnya di sela konferensi media di Jakarta.
CEO dan pendiri Gojek Nadiem Makarim, mengatakan investasi yang diterima pihaknya kali ini merupakan salah satu yang terbesar sepanjang sejarah. Dengan dana yang diperolehnya kali ini, Nadiem mengklaim akan melahirkan inovasi dan menjadikan Indonesia sebagai negara super power di Asia Tenggara dan dunia.
"Ada beberapa fakta menarik investasi ini, pertama ini menjadi investasi terbesar sepanjang sejarah. Ini merupakan hal yang membanggakan pemain besar berpartisipasi dalam ekosistem digital di Indonesia," jelas Nadiem di kesempatan yang sama. PT Astra International (Astra) mengumumkan telah menyuntikkan investasi sebesar US$150 juta atau sekitar RP2 triliun untuk Gojek.
Bergabungnya Astra menambah panjang daftar perusahaan raksasa yang menyuntikkan dana segarnya ke Gojek. Terkait dana segar yang digelontorkan, Presiden direktur PT Astra Internasional Prjono menyebut kegigihan menjadi salah satu alasan pihaknya bersedia menanamkan modal.
"Kenapa Astra mau kolaborasi dengan Gojek, ini ada historinya. Melihat kegigihan tinggi untuk memajukan Gojek dan paling penting akan mengubah dunia," pungkasnya disela konferensi media di Jakarta, Senin (12/2). CEO dan pendiri Gojek Nadiem Makarim, mengatakan investasi yang diterima pihaknya kali ini merupakan salah satu yang terbesar sepanjang sejarah.
Dengan dana yang diperolehnya kali ini, Nadiem mengklaim akan melahirkan inovasi dan menjadikan Indonesia sebagai negara super power di Asia Tenggara dan dunia. "Ada beberapa fakta menarik investasi ini, pertama ini menjadi investasi terbesar sepanjang sejarah. Ini merupakan hal yang membanggakan pemain besar berpartisipasi dalam ekosistem digital di Indonesia," jelas Nadiem di kesempatan yang sama
No comments:
Post a Comment