Menyambut tahun 2013, Tata Group menyiapkan investasi 450 miliar rupee atau setara Rp 79,17 triliun hingga tahun 2015. Seperti dikutip Inautonews, pimpinan baru dari Tata yakni Cyrus Mistry, menyampaikan hal ini yang kemudian bocor ke media tanpa menunjukkan pendistribusian dana secara detail.
"Dengan fokus yang berkelanjutan pada stabilitas kebijakan dan implementasi, saya percaya bahwa India akan terus menjadi tujuan investasi yang menarik. Saya berharap grup usaha kami memiliki peran dalam terus berinvestasi di tengah pertumbuhan ekonomi India," ujar Cyrus Mistry dalam surat tersebut.
Investasi tersebut berpeluang masuk ke Indonesia mengingat mereka juga sudah menegaskan untuk merambah suburnya pasar mobil murah di Tanah Air. Keinginan produsen Tata Motors Indonesia untuk merambah pasar Indonesia diawali dengan menyiapkan dealer serta infrastruktur.
Namun, mereka mengakui bahwa mewujudkan hal itu diperlukan nilai investasi yang tidak sedikit. Lebih dari itu, langkah ini pun dilakukan demi memasukkan Nano yang terkenal sebagai mobil murah dunia itu ke dalam status mobil LCGC atau murah dan ramah lingkungan.
Direktur HR & Legal Tata Motors Indonesia Achmad Djauhari di IIMS 2012 menyebutkan bahwa memiliki pabrik di Tanah Air adalah satu dari sekian hal untuk menunjang syarat mewujudkan status LCGC.
"Syarat-syarat dari Pemerintah Indonesia memungkinkan untuk kami. Konsumsi bahan bakar Nano sendiri sudah 22 km per liter, sudah bermesin 1.000 cc ke bawah. Satu syarat lagi adalah dan wajib dirakit secara lokal," ungkapnya.
Seraya memaparkan bahwa persyaratan itu harus dipenuhi pada tahun ketiga penjualan sehingga pihaknya akan mencari mitra dalam perakitan ini. "Kami bisa menumpang perakitan dulu, sambil menyiapkan pabrik sendiri," tambahnya.
Dua nama yang kemungkinan menjadi mitra dalam hal ini adalah pabrik PT Gaya Motor yang digunakan Grup Astra atau National Assemblers oleh Grup Indomobil.
No comments:
Post a Comment