Friday, May 5, 2017

Dapat Suntikan Dana 16 Triliun ... Tarif Gojek Naik Tajam dan Driver Makin Tercekik

Perusahaan transportasi berbasis aplikasi, Gojek dikabarkan baru saja mendapatkan suntikan dana sebesar US$1,2 miliar atau sekira Rp 16 triliun dari raksasa teknologi asal China, Tencent. Sumber terdekat kedua perusahaan mengatakan kepada TechCrunch bahwa kesepakatan itu sudah ditandatangani sejak minggu lalu. Hanya saja hingga kini kedua pihak masih belum memberikan pernyataan resmi terkait pendanaan tersebut.

Dengan tambahan dana segar ini, otomatis valuasi Gojek saat ini sudah menyentuh angka US$3 miliar (sekitar Rp39,98 triliun). Angka itu setara dengan kompetitornya asal Singapura, Grab, meski masih selisih jauh dari Uber dengan valuasi mencapai US$60 miliar (Rp799, triliun).

Sebelum mengantongi tambahan dana dari Tencet, pada Agustus 2016 lalu Gojek juga baru mendapatkan suntikan investasi sebesar US$550 juta atau Rp7,3 triliun. Beberapa di antaranya adalah investor lama alias existing, yakni Sequoia India, Northstar Group, DST Global, NSI Ventures, Rakuten Ventures dan Formation Group. Sementara itu sisanya merupakan investor baru, yakni KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital and Capital Group Private Markets.

Saat itu sudah berhembus kabar ketertarikan induk perusahaan WeChat ini untuk berinvestasi di Gojek. Selain Tencent, kabarnya Alibaba dan layanan keuangan Ant Financial sempat melakukan pembicaraan dengan Gojek terkait rencana investasi. Meski kemudian keduanya dikabarkan tidak mencapai kata sepakat.

Tahun lalu, Gojek sempat mengisyaratkan rencana untuk melakukan ekspansi bisnisnya ke luar Indonesia, seperti India atau Sri Lanka. Namun begitu, hinga kini rencana tersebut masih urung terlaksana. Selain Gojek, ketertarikan Tencent berinvestasi di layanan penyedia transportasi juga sudah lebih dulu dilakukan untuk perusahaan taksi online terbesar di China, Didi Chuxing.

Tencent diketahui juga membeli lima persen saham Tesla pada Maret lalu senilai US$2 miliar. Gojek memangkas promo yang mereka berikan di sejumlah layanan yang menggunakan opsi pembayaran Gopay. Terkait pemotongan diskon tersebut, sejumlah pengguna nampak kebingungan dan tidak mengetahuinya.

Gojek telah mengonfirmasi kebenaran kabar pemangkasan diskon tersebut. Hal itu terlihat dari balasan yang mereka berikan di salah satu pertanyaan di Twitter. "Hai Claudi, untuk saat ini diskon layanan Goride menggunakan Gopay sebesar 40% ya. Terima kasih," tulis mereka.

Gojek sendiri terlihat tidak mengumumkan pemangkasan diskon Gopay ini. Dari pantauan, sosialisasi pemangkasan diskon ini tidak tampak di akun media sosial mereka. Pengumuman perubahan tarif diskon ini hanya terlihat di banner digital di aplikasi dan situs Gojek.

Sebelumnya seorang pengguna Gojek bisa menikmati tarif setengah dari yang harus mereka bayarkan jika menggunakan Gopay.Untuk layanan Go-Ride misalnya, Gojek diketahui memangkas diskon 50 persen yang selama ini mereka berikan ke pelanggannya. Saat ini diskon Goride yang berlaku hanya 40 persen dengan potongan maksimal Rp10.000. Sementara pada layanan mobil Gocar yang sebelumnya mendapat potongan 40 persen melalui Gopay juga tak berlaku lagi. Gojek mengurangi diskon untuk Gocar menjadi 30 persen saja. Pada layanan pengiriman barang Gosend, potongan yang berlaku kini 25 persen.

Belum diketahui apakah pemangkasan tarif ini terkait dengan penerapkan revisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016. Aturan ini efektif berlaku per 1 April lalu. Sampai tulisan ini dibuat, pihak Gojek belum memberikan respon Keputusan untuk memangkas promo untuk opsi pembayaran Gopay tentu berimbas pada kenaikan tarif yang harus dibayarkan penumpang Gojek.

Anehnya, hal tersebut justru berimbas pada pendapatan pengemudi Gojek. Haryono, salah satu pengemudi mengaku justru mengalami penurunan pendapatan sejak Senin (3/4). "Biasanya untuk pesanan jarak 5km ke bawah pembayaran pakai Gopay, kami menerima Rp15 ribu. Tapi sejak potongan harga diturunkan dan penumpang diharuskan bayar lebih mahal, kami justru menerima lebih sedikit Rp 10.500," ucapnya.

Skema perhitungan yang diterapkan Gojek disebutnya, lagi-lagi merugikan mitra pengemudi. Bukan hanya tidak melibatkan pengemudi dalam pengubahan pola perhitungan tarif, manajemen kali ini juga memberlakukannya tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.

Lebih dari itu, Haryono juga mengaku saat ini skema pemberian bonus performa pengemudi juga mengalami perubahan. Meski masih diharuskan mengumpulkan sejumlah poin, namun kali ini besaran bonusnya kembali dipangkas.

"Memang masih diharuskan mengumpulkan poin, tapi dulu dapat bonus Rp 100 ribu sekarang malah turun jadi cuma Rp 50 ribu," ucapnya. Mengenai tidak transparannya skema perhitungan dan penurunan pendapatan, Haryono mengaku sejumlah sejumlah pengemudi akan berupaya membicarakannya dengan manajemen.

Salah satu poin yang dipertanyakan terkait dengan penurunan bonus dan tarif yang dibayarkan penumpang. "Memang rencananya pengemudi GOjek mau demo Senin (3/4) kemarin, tapi batal dan belum tahu kapan kami akan demo menyuarakan aspirasi ke manajemen," imbuhnya.

Kebingungan akibat perbedaan tarif sempat dirasakan oleh pengguna Gojek yang menggunakan opsi pembayaran Gopay. Penurunan pemotongan harga sempat membuat bingung, lantaran membuat tarif menjadi lebih mahal. Terkait hal itu, Gojek telah mengkonfirmasi kebenaran pemangkasan diskon. Dalam salah satu cuitannya, Gojek mengkonfirmasi telah mengubah skema diskon dari sebelumnya 50 persen dari total tarif menjadi 40 persen dan potongan maksimal Rp 10 ribu.

No comments:

Post a Comment