Bank Indonesia (BI) dibuat pusing akibat banyaknya orang kaya yang berinvestasi di sektor properti. Saat ini, tercatat ada ribuan orang yang mencicil 9 rumah sekaligus melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di perbankan.
Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan hal ini dipicu keinginan besar masyarakat berinvestasi di sektor properti. Hasrat ini didukung oleh suku bunga perbankan yang relatif lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Karena suku bunga selama ini rendah, mereka cari alat untuk melakukan investasi," ungkap Halim kepada wartawan di Gedung BI, Jakarta, Kamis (11/7/2013)
Halim mengatakan berdasarkan survei, 43% masyarakat Indonesia menempatkan properti pada posisi pertama jika memiliki uang, sebagai sarana investasi. Sehingga tak mengherankan sektor properti dianggap sangat tepat untuk memutar uang.
"43% dari hasil survei menyatakan, kalau ditanya kalau punya uang apa yang akan dibeli pertama? Ternyata itu properti," ujarnya.
Seperti yang diketahui, KPR yang lebih dari 2 itu ada 35,2 ribu orang dengan portofolio kredit mencapai Rp 31,8 triliun. Kemudian yang tengah mencicil 2 rumah melalui skema KPR itu sekitar 31,3 ribu orang dengan nilai Rp 29 triliun.
Sedangkan yang mencicil 2 rumah sampai 9 rumah melalui KPR terdapat 35,2 ribu orang. "Terdapat juga 3.884 debitur yang mencicil 3 bahkan sampai 9 rumah melalui skema KPR di bank. Serta ada juga yang mencicil 9 sampai 12 bahkan 12 sampai 15 rumah," kata Halim.
No comments:
Post a Comment