Sunday, July 7, 2013

Summarecon Geluti Bisnis Perhotelan

Setelah Lippo Karawaci, Agung Podomoro, dan Ciputra Group yang telah lama terjun di bisnis perhotelan, Summarecon Agung menyusul kemudian. Perusahaan yang selama ini beken sebagai pengembang perumahan skala kota, mengungkapkan rencana strategisnya menggarap bisnis perhotelan.
Menurut Direktur Utama Summarecon Agung, Johannes Mardjuki, pihaknya akan membangun tiga (3) hotel. Dua hotel bintang empat berlokasi di Bekasi dan Kelapa Gading yang dikelola Tauzia Management dengan bendera Harris Hotel. Satu lainnya merupakan hotel berkualifikasi bintang lima dan akan dikembangkan di Jimbaran, Bali. Pengelolanya adalah jaringan hotel internasional Mövenpick.
"Hotel-hotel tersebut kami jadikan sebagai sumber pemasukan tetap (recurring income) perseroan. Setidaknya untuk jangka menengah lima tahun," ucap Johannes kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu (5/6/2013), usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST LB).
Ketiga hotel ini menghabiskan dana investasi sebesar Rp 1 triliun. Alokasi dana terbesar diperuntukkan bagi Hotel Mövenpick. Hotel seluas 3,8 hektar tersebut telah melalui proses pemancangan tiang pertama dan akan beroperasi pada 2015 mendatang. Sementara Kedua hotel lainnya akan beroperasi lebih dahulu, yaitu pada tahun 2014.
Dibidiknya Bali sebagai lokasi ekspansi perhotelan Summarecon, menurut Johannes, realisasi strategi bisnis memanfaatkan peluang sebagai destinasi wisata utama dunia. Selain itu, beroperasinya Bandara Ngurah Rai baru dan jalan tol baru membuka kemungkinan-kemungkinan besar terjadinya mobilitas wisatawan yang luar biasa.
Selain perhotelan, Summarecon juga tengah mempersiapkan pengembangan perumahan skala kota di Bandung. Cadangan lahan mereka di Ibu Kota Jawa Barat tersebut seluas 190 hektar. Mereka juga akan membangun proyek serupa di selatan Jakarta. Sebagian tanah tersebut didapat dari hasil akuisisi, sementara sisanya merupakan kerjasama berupa join venture.

No comments:

Post a Comment