Tuesday, January 26, 2016

Karyawan Ford Indonesia Mulai Di PHK Terkait Dengan Tutupnya Ford Di Indonesia

Setelah pabrik satu-satunya General Motors (GM) Indonesia di Bekasi diputuskan berhenti beroperasi pada akhir Juni 2015, kini wakil Amerika Serikat yang lain, Ford Motor Indonesia (FMI), mengumumkan pernyataan resmi, Senin (25/1/2016), akan angkat kaki dari Tanah Air mulai paruh kedua 2016.

Keputusan FMI berdasarkan strategi bisnis perusahaan induk Ford Motor Company (FMC). Menurut keterangan dari Reuters, berdasarkan surat elektronik President Ford Asia Pasific Dace Schoch kepada semua karyawan di regional, Ford keluar dari semua area bisnis, termasuk menutup diler, menghentikan penjualan, dan impor di Indonesia dan Jepang.

“Sayang, ini juga berarti anggota tim kami di Jepang dan Indonesia tidak lagi bekerja untuk Ford Jepang dan Ford Indonesia karena penutupan,” tulis Schoch. Ford telah hadir di Indonesia sejak 1989, tetapi masih di bawah komando Indonesia Republick Motor Company. FMI diresmikan sebagai agen tunggal pemegang merek pada Juli 2000.

Reuters menyebut total pekerja Ford di Indonesia mencapai 35 orang. Jumlah rekanan diler FMI mencapai puluhan unit yang menjangkau 20 provinsi. Kenyataannya jelas, semua karyawan FMI akan terkena PHK, pertanyaan berikutnya bagaimana nasib konsumen. Dari data wholesale asosiasi kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo), selama 2015 FMI menjual 4.986 unit. Jumlah itu turun lebih dari 50 persen dibanding 2014 yang berhasil mencapai 12.008 unit.

“Di Indonesia, tanpa pabrik lokal ... tidak ada sama sekali yang bisa membuat perusahaan otomotif dapat berkompetisi di pasar itu, dan kami tidak punya pabrik lokal,” kata juru bicara Ford berbasis di Shanghai yang mengonfirmasi kebenaran surat elektronik dari Schoch. Keputusan PT Ford Motor Indonesia (FMI) untuk menutup bisnisnya di Indonesia cukup mengejutkan. Merek asal Amerika Serikat (AS) ini menjadi korban atas ketatnya persaingan di pasar otomotif nasional.

Dalam keterangan resminya berjudul "Pengumuman Operasi Bisnis Ford Motor Indonesia", Senin (25/1/2016), pihak perusahaan menyampaikan alasan opsi penutupan dilakukan. Berikut pernyataan resminya, dikutip langsung dari situs resminya:

"Ford tetap berkomitmen untuk melayani pasar global sekaligus merestrukturisasi secara agresif bagian-bagian bisnis kami yang tidak memiliki jalur beralasan dalam mencapai pertumbuhan penjualan dan keuntungan yang berkesinambungan, khususnya di negara-negara di mana dinamika pasar yang ada tidak memungkinkan kami untuk dapat bersaing secara efektif. Setelah mempelajari secara seksama setiap opsi yang memungkinkan, jelas bagi kami bahwa tidak ada jalur menuju keuntungan yang bersinambungan bagi kami di Indonesia. Oleh karena itu, kami akan menghentikan seluruh operasi di Indonesia sebelum akhir tahun 2016 dan mengkonsentrasikan sumber daya yang ada di tempat lain.

Keputusan ini baru saja kami ambil dan kami sudah mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan dan dealer kami. Sejalan kami melaksanakan proses penutupan ini, prioritas kami adalah untuk memastikan bahwa kami memperlakukan karyawan dan mitra dealer kami dengan hormat dan mendukung mereka di dalam transisi ini. Selain itu, kami juga akan menghubungi para pelanggan kami untuk menjelaskan komitmen kami dalam memfasilitasi kesinambungan dukungan servis, suku cadang, dan garansi kendaraan mereka sehubungan dengan rencana penutupan ini."


Kabar mengejutkan datang dari dunia otomotif Tanah Air. PT Ford Motor Indonesia (FMI) tiba-tiba mengumumkan penutupan kegiatan di Indonesia, Senin (25/1/2016). Tak hanya proses penjualan, semua aktivitas diler juga dihentikan. Konfirmasi pun meluncur dari suara Lea Kartika Indra, Direktur Komunikasi FMI. Lea mengutarakan alasan di balik keputusan berat ini.

"Ford Motor Global berkomitmen melayani pasar global dan restrukturisasi bisnis di berbagai kawasan, termasuk Indonesia. Negara-negara dengan dinamika seperti Indonesia dianggap tidak dapat bersaing secara efektif," ucap Lea via sambungan telepon. Menurut Lea, selama ini, FMI yang juga menjadi bagian dari Ford Motor Global sudah mempelajari berbagai opsi secara saksama. Namun, akhirnya opsi pamungkas dan terburuklah yang diambil.

"Kami tidak melihat jalur keuntungan berkesinambungan. Tidak adanya fasilitas produksi lokal, ditambah tidak adanya kendaraan di segmen utama, membuat Ford sulit bersaing secara bisnis di Indonesia," ujar Lea. Tahun lalu, mobil Ford terjual 6.013 unit (ritel). Angka itu hanya mencicipi 0,6 pangsa pasar mobil di Indonesia. Melihat hal ini, Ford Motor Global menilai bahwa FMI tidak cukup dikatakan sebagai perusahaan yang menguntungkan, dan membulatkan keputusan untuk menutup usaha di Indonesia.

PT Ford Motor Indonesia (FMI) resmi menutup operasinya di Indonesia. Keputusan yang kabarnya perintah langsung dari Ford global terbilang mengejutkan. Pasalnya, penjualan FMI pada tahun lalu juga tidak terlalu jeblok. Berdasarkan data Gaikindo, secara wholesales FMI mampu menjual sebanyak 4.986 unit. Model yang paling laris adalah Ecosport 1.5 Titanium A/T yang terserap pasar sebanyak 2.046. Sisanya model seperti Focus, Fiesta, Everest atau Ranger terjual biasa-biasa saja dengan rata-rata puluhan unit.

Sementara rata-rata penjualan per bulan ada di angka 300-an unit. Penjualan tertinggi terjadi pada bulan September yang mencapai 889 unit. Sedangkan berdasarkan data penjualan secara retail, FMI melepas 6.103 unit. Rata-rata per bulan ada di angka 400-an unit, dan penjualan tertinggi ada di bulan April, yakni 759 unit. Semua produk Ford yang beredar di Indonesia berstatus CBU, kiriman dari Thailand dan Filipina.

Sebenarnya, bila dibandingkan dengan brand lain yang juga mengandalkan produknya secara impor, penjualan FMI bisa dibilang lumayan. Sebut saja duo Korea, Hyundai dan Kia yang hanya menjual di bawah 3.000 unit.

No comments:

Post a Comment