Penerapan suku bunga negatif ini untuk menekan merosotnya ekonomi Jepang saat ini, yang merupakan ekonomi terbesar ketiga di dunia. Bank Sentral Eropa juga menerapkan hal yang sama untuk bisa menjaga perekonomiannya, yaitu dengan menerapkan kebijakan suku bunga negatif.
Keputusan tersebut telah disetujui oleh 5 dari 9 suara di rapat dewan gubernur BoJ. "BoJ akan memangkas suku bunga ke negatif jika dinilai perlu," tulis Bank of Japan, seperti dilansir BBC, Jumat (29/1/2016). Keputusan memangkas suku bunga akan terus berlanjut hingga target inflasi sebesar 2% bisa tercapai.
Mengapa Jepang membuat langkah ini?
- Jepang saat ini sedang menghadapi inflasi yang sangat rendah. Masyarakat Jepang kelebihan uang karena mereka lebih memilih berinvestasi dan menyimpan uangnya di bank dibandingkan untuk belanja.
- Pemotongan biaya pinjaman perbankan. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengeluaran domestik dan investasi bisnis.
- Hal ini juga bertujuan untuk mendorong kenaikan inflasi. Masyarakat Jepang didorong untuk membelanjakan uangnya ketimbang menyimpannya di bank.
Schulz memperingatkan bahwa di zona euro, suku bunga negatif dilakukan untuk mengatasi krisis keuangan, sedangkan Jepang untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi yang selama ini bejalan lambat. "Di Jepang, penyaluran kredit tidak gencar bukan karena bank tidak mau meminjamkan, tetapi karena mereka tidak melihat perspektif bisnis yang bagus ke depan, dengan suku bunga negatif sekali pun". "Mereka membutuhkan peluang investasi dan itu hanya dapat dicapai oleh reformasi struktural,bukan dengan kebijakan moneter," katanya.
No comments:
Post a Comment