Wednesday, July 26, 2017

Pemerintah Klaim Kondisi Ekonomi Indonesia Semakin Membaik

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan memastikan kondisi perekonomian Indonesia masih berjalan baik dan akan terus menunjukan penguatan. Meskipun, belum lama ini beberapa pusat perbelanjaan di kawasan Ibu Kota sudah sepi pengunjung maupun penjual. Lalu beberapa sektor juga mengalami pelemahan realisasinya di kuartal II-2017. Seperti konsumsi semen, suplai properti nasional juga mengalami penurunan jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2016.

"Ya menurut saya, kondisinya bahwa pertumbuhan itukan masih cukup kuat yah, kita perkirakan semester I ini 5,1%, antisipasi kita seluruh tahun 5,2%," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara di Gedung DPR, Rabu malam. Penguatan perekonomian Indonesia, kata Suahasil, bisa dilihat dengan beberapa asumsi dasar ekonomi yakni tingkat inflasi tetap terjaga, sepanjang semester I-2017 sebesar 4,3% atau masih di bawah target APBN 2017.

"Sehingga dengan demikian daya beli tetap ter-support, terdukung, kita berharap tahun ini konsumsi bisa di 5,1%," kata pria yang kerap disapa Sua. Dia menyadari adanya beberapa kondisi yang mengalami penurunan, namun Sua meramalkan perekonomian Indonesia tetap bergerak dengan baik sesuai rambu-rambu yang ditetapkan dalam APBN 2017.

"Kemarin di periode ramadan, inflasi sangat terjaga dan rendah, dengan begitu kita yakin perekonomian bergerak dengan baik, tentu kita memperhatikan terus, kita menunggu angka resmi pertumbuhan ekonomi yang akan dikeluarkan oleh BPS awal Agustus," tutup dia.

Ia mengatakan, sepinya beberapa pusat perbelanjaan di Ibu Kota Indonesia ini dikarenakan suatu dinamika. "Saya rasa dinamika itu tetap ada, siklus puasa, lebaran yang biasanya banyak makanan, sekarang mulai masuk anak sekolah ada pengeluaran, biasanya pengeluaran yang tinggi itu di pendidikan," kata Suahasil.

Meski demikian, dia tetap meramalkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh dikisaran 5,2% atau sesuai dengan target yang ditetapkan dalam APBN Tahun Anggaran 2017. Ramalan tersebut, kata Suahasil didukung oleh beberapa indikator dasar perekonomian Indonesia, salah satunya tingkat inflasi yang hingga semester I mencapai 4,3% atau masih di bawah target APBN yang sebesar 4

Bahkan, Dia memastikan fenomena banyaknya pusat berbelanja mulai sepi tidak membuat buruk perekonomian Indonesia di sepanjang tahun ini. "Saya rasa sih kita inflasikan tetap terjaga, sekarang sekitar 4,3% YoY, kami yakin itu akan turun, sehingga daya beli akan meningkat ke depannya, di dunia saya rasa ekspor kita masih tetap positif, harga komoditas untuk oil memang tidak setinggi yang diharapkan, di APBN juga dilakukan penyesuaian," tutup dia.

Kementerian Keuangan memastikan telah menyiapkan berbagai upaya agar perekonomian Indonesia dapat tersebar secara merata di semua sektor. Belakangan ini, beberapa pusat perbelanjaan mulai sepi, baik dari penjual maupun pembelinya. "Semua kan dilakukan, artinya kebijakan pemerintah, kebijakan fiskal, moneter, sektor riil terus dikembangkan," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara di Gedung DPR, Rabu malam.

Khusus kebijakan fiskal, pemerintah baru saja mencapai kata sepakat dengan pihak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengesahkan RUU APBNP 2017 menjadi UU. "Itu tujuannya memberikan sinyal kepada dunia ekonomi bahwa APBN itu bisa dikerjakan dengan baik, estimasi rasio bisa diterima pasar, itu bagian untuk meningkatkan confident, kita berharap dengan confident itu swasta mau melakukan investasi," papar dia.

Lanjut Suahasil, sumbangsih sektor konsumsi terhadap produk domestik bruto (PDB) sekitar 55%, sedangkan investasi sekita 33%, artinya dua sektor tersebut hampir mencapai 80% lebih kontribusinya kepada PDB. Tingginya kontribusi sektor konsumsi dan investasi terhadap PDB tidak lepas dari tingkat kepercayaan orang dalam melakukan konsumsi maupun investasi di Indonesia.

"Salah satu confident itu dilihat pemerintah sebagai salah satu aktor utama, kalau angka anggaran kredibel ini bisa dikerjakan, bisa dipenuhi, belanja bisa disalurkan, defisitnya terjaga, utangnya terukur sesuai apa yang sudah direncanakan, kemudian dengan inflasi yang stabil itu akan mempengaruhi daya beli masyarakat," tutup dia

No comments:

Post a Comment