Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal akan melakukan pelonggaran (easing) kebijakan moneter guna menggairahkan perekonomian di paruh kedua tahun ini. Pasalnya, pada paruh pertama, perekonomian dinilai tumbuh lamban di sektor riil, meski di sisi makro tetap terjaga.
"Tidak tertutup kemungkinan BI akan easing untuk merespon dan membantu ekonomi kita supaya pertumbuhan ekonomi dan investasi terjaga," tutur Gubernur BI Agus DW Martowardojo, Jumat (4/8). Sayangnya, Agus enggan merinci rencana pelonggaran kebijakan moneter apa yang tengah dikajinya. Namun, ia memastikan, hal tersebut akan dilakukan setelah BI mengkaji data-data yang diperoleh dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada pertengahan Agustus nanti.
Kendati begitu, untuk saat ini, BI melihat memang pertumbuhan ekonomi kuartal II 2017 sedikit melemah dan terlihat akan bergeser ke kuartal III dan IV tahun ini. "Pertumbuhan ekonomi kuartal II ada sedikit lebih rendah bergeser ke kuartal III," kata Agus. Tetapi, ia meyakini, capaian pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun masih bisa mencapai target pemerintah di angka 5,2 persen atau berada di kisaran asumsi BI sebesar 5,0 persen sampai 5,4 persen.
Dari sisi inflasi, BI optimistis, tren inflasi rendah yang dicapai Indonesia dalam tiga tahun terakhir masih akan berlanjut. Sehingga, target inflasi pemerintah sebesar 4,3 persen dan target inflasi BI sebesar 4,0 persen plus minus 1,0 persen dapat dicapai.
Lalu, indikator makro lainnya, seperti nilai tukar (kurs) rupiah juga terbilang stabil dan masih dalam asumsi yang diproyeksikan pemerintah dan bank sentral. "Jadi, kelihatan bahwa indikator ekonomi menunjukkan kondisi yang baik, tetapi konsolidasi korporasi dan perbankan masih berjalan, permintaan masyarakat agak lemah. Tetapi, kami harap, di semester II 2017 akan lebih baik," terang Agus.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi sampai kuartal I 2017 sebesar 5,01 persen. Sementara, target pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar 5,1 persen, namun pada APBNP 2017 dinaikkan menjadi 5,2 persen.
No comments:
Post a Comment