Sekitar 6000-an kendaraan roda empat keluaran terbaru di Aceh yang ingin mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar, rela diberi tanda stiker BBM bersubsidi.
Program stickering (pemasangan stiker) BBM bersubsidi ini merupakan program Pemprov Aceh yang bertujuan untuk mencegah konsumsi BBM berlebihan. Dalam program ini rata-rata mobil yang ditempel stiker yaitu merek Toyota Kijang Innova Reborn, Honda Jazz hingga Pajero Sport.
Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo menyebutkan, selama sepekan terakhir jumlah kendaraan pengguna BBM bersubsidi yang ditempel stiker di Aceh mencapai 74.049 unit.
Untuk yang khusus premium terpasang di 29.359 unit, sedangkan untuk pengguna BBM jenis solar sebanyak 44.690 unit. Namun, dari jumlah itu, ada sekitar 2 ribuan pemilik kendaraan mewah keluaran terbaru yang turut mencicipi premium dan 4 ribu unit lainnya yang menggunakan solar bersubsidi.
"Sekitar 2 ribuan pemilik kendaraan mewah tetap rela memasang stiker yang bertuliskan 'Bukan Untuk Masyarakat Yang Pura-Pura Tidak Mampu' itu. Diantaranya mobil jenis Toyota Innova dan Honda Jazz. Sedangkan stiker solar, sekitar 4 ribuan terpasang di kendaraan modern masa kini seperti Mitsubishi Pajero dan Toyota Innova," kata Roby Hervindo kepada wartawan, Jumat (28/8).
Pun, kata dia, berkat program stiker ini adapula sebagian pengguna kendaraan mewah yang dulu menggunakan BBM bersubsidi, kini urung dipasangi stiker. Mereka beralih pakai Pertalite, Pertamax, Dex atau Dexlite.
Ia menilai program ini berdampak pada konsumsi BBM. Dalam sepekan masa sosialisasi dan pemasangan stiker, tercatat penyaluran premium dan solar subsidi mengalami penurunan.
Konsumsi rata-rata harian premium pada tanggal 19 hingga 25 Agustus mencapai 454 ribu liter, turun dibanding rata-rata harian normal bulan Juli sejumlah 456 ribu liter.
Sebaliknya, konsumsi BBM berkualitas menunjukkan peningkatan. Konsumsi rata-rata harian Pertalite mencapai 1.083.000 liter per hari. Meningkat dibanding rata-rata harian normal bulan Juli sejumlah 1.039.000 liter. Pertamax juga naik, sebanyak 264 ribu liter per hari dibanding harian normal bulan Juli yang mencapai 234 ribu liter.
Kenaikan konsumsi ikut terjadi pada Dexlite. Pada sepekan pelaksanaan sosialisasi, konsumsinya mencapai 30 ribu liter per hari. Naik dibanding rata-rata harian normal bulan Juli sejumlah 15 ribu liter. Untuk Dex, konsumsi sebanyak 4 ribu liter per hari, sedangkan harian normal bulan Juli sebanyak 3 ribu liter.
Program pemasangan stiker BBM subsidi di Aceh menargetkan bisa memasang stiker pada 156 ribu kendaraan roda empat di Provinsi Aceh.
Pemerintah Daerah Aceh memberikan tanda pada 156 ribu kendaraan roda empat di Provinsi Aceh yang menggunakan BBM bersubsidi seperti biosolar dan premium. Tanda berbentuk stiker bertuliskan 'kendaraan pengguna premium' yang ditempel pada kendaraan.
Stikering ini bertujuan untuk menghindari konsumsi BBM yang melebihi kuota.
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan bahwa pihaknya turut mengawasi dan menjaga kuota BBM Premium dan BBM Subsidi Biosolar yang telah ditetapkan oleh BPH Migas.
"Selanjutnya Pemerintah Aceh bersama Pertamina menerapkan program 'Stiker BBM Bersubsidi'. Melalui program ini, kendaraan roda empat yang mengkonsumsi Biosolar dan Premium wajib ditempeli stiker sebagai alat kontrol," ujar Nova, Rabu (19/8).
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Aceh menerbitkan Surat Edaran Gubernur Provinsi Aceh nomor 540/9186 tahun 2020 tentang Program Stikering pada kenderaan sebagai strategi untuk penyaluran jenis bahan bakar minyak tertentu dan jenis bahan bakar minyak khusus penugasan (JBKP) yang tepat sasaran.
Program 'Stiker BBM Bersubsidi' ini, kata Nova, tidak menambah aturan baru. Program ini memperkuat Perpres Nomor 43 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
Unit Manager Comm, Rel dan SCR Mor I Pertamina, Roby Hervindo menyebutkan ada sekitar 156 ribu stiker yang bakal ditempel di kendaraan roda empat, yang khusus menggunakan BBM bersubsidi.
"Total sekitar 156 ribu stiker, itu selama sosialisasi selama 7 hari ke depan. Jadi hanya yang tertempel stiker bbm bersubsidi yang akan dilayani," ujar Roby.
Selain itu, penempelan stiker itu tidak terlepas dari konsumsi biosolar dan premium di Aceh melebihi kuota yang telah ditetapkan pemerintah. Ia merinci, pada 2018 konsumsi biosolar mencapai 359 juta liter, melebihi kuota 351 juta liter.
Di tahun yang sama, konsumsi premium menembus 377 juta liter sedangkan kuotanya hanya 337 juta liter. Sementara untuk Juli tahun 2020, sudah sebanyak 97 juta liter penggunaan biosolar dan 198 juta liter untuk premium.
"Atau sebesar 51 persen untuk premium dan 55 persen untuk biosolar dari kuota 2020. Sehingga aturan ini dapat menjadi salah satu cara untuk menghindar konsumsi yang melebihi kuota," ucapnya.
No comments:
Post a Comment