Saturday, April 24, 2021

Shopee Bantu UMKM Kota Solo Untuk Ekspor Produk Ke Luar Negeri

 Shopee bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengadakan kerja sama mendorong UMKM bersaing di pasar global. Pada Jumat (23/4), nota kesepahaman ditandatangani oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dengan Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handhika Jahja.

Handhika mengatakan, UMKM adalah bagian penting dari Shopee. Sehingga, membantu UMKM Solo yang dinilai berpotensi besar menjadi bagian dari komitmen perusahaan. "Misi kami selalu bergerak membantu UMKM untuk membangun bisnis yang lebih besar lagi di pasar nasional dan global. Di Solo ada 40 ribu UMKM yang sudah bergabung, 5 ribu di antaranya sudah ekspor. Ini merupakan potensi besar untuk berkembang," kata Handhika.

Menurutnya, kerja sama ini direncanakan akan berlangsung dalam jangka panjang. Handhika menyatakan pihaknya telah mempersiapkan beberapa program untuk UMKM, mencakup edukasi, bantuan finansial, hingga pemasaran. "Pertama edukasi, bagaimana mengelola toko lebih baik. Kedua, kita ada pendanaan juga, membantu berinvestasi dari segi mesin dan mental agar bisa lebih baik. Kemudian ada kampanye-kampanye tertentu, seperti 'Shopee Pilih Lokal' untuk membantu memasarkan," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Gibran meminta Shopee agar terlibat dalam pembinaan UMKM. Hal itu sekaligus menjadi usaha percepatan pemulihan ekonomi Solo yang terdampak pandemi. "Saya mohon UMKM Solo dibina, dan paling nggak UMKM Solo naik kelas. Saya yakin produk UMKM di Solo berkualitas dan diminati. Saya yakin sekali bisa go national dan international," katanya.

Lebih lanjut, Gibran juga menambahkan agar Shopee segera membuka kantor di Solo. Dia ingin 40 ribu UMKM yang telah bergabung dengan Shopee dapat terjaga dengan baik, serta terus bertambah. "Saya minta agar office di Solo dipercepat. Kalau komplain dan lain-lain agar bisa ditangani dengan baik. Saya harap 40 ribu UMKM ini di-maintain dengan baik. Kita enggak ingin 40 ribu itu ada yang tidak aktif," ujar Gibran.Shopee menjalin kemitraan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dalam upaya mengembangkan potensi dan mempersiapkan UMKM menembus pasar ekspor. Untuk itu, kerja sama mencakup tentang edukasi berkesinambungan, penyaluran pendanaan, pemasaran online, sistem pembayaran dan logistik, hingga penjualan ekspor.

Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja menyebut kerja sama ini sebagai wujud nyata kehadiran Shopee dalam pengembangan UMKM Indonesia. Terlebih, hingga saat ini 5 ribu dari sekitar 40 ribu UMKM Kota Surakarta yang terdaftar di Shopee memiliki toko ekspor aktif. "Dengan kerja sama ini kita targetkan akan ada tambahan 5 ribu UMKM Solo yang memiliki toko ekspor aktif hingga akhir tahun," kata Handhika.

Selain memperluas jangkauan lewat Shopee, para pelaku UMKM juga akan memperoleh edukasi dan pelatihan untuk memaksimalkan persiapan menuju pasar ekspor. Handhika memaparkan, pada Februari lalu pihaknya mencatatkan transaksi ekspor sebesar 1,5 juta produk dengan negara tujuan Malaysia, Singapura, dan Filipina; sementara transaksi harian dengan tujuan ekspor naik signifikan sampai 6 kali lipat pada periode Juni 2020-Januari 2021.

Sebagai bagian dari program UMKM Solo Go Ekspor, Shopee pun berencana membangun tempat pelatihan yang disebut Kampus Shopee. Hal ini sejalan dengan langkah Shopee menambah jangkauan ekspor sampai Amerika Selatan.

"Konsistensi Shopee untuk terus menambahkan destinasi ekspor baru diharapkan dapat membuka jalan yang lebih luas lagi untuk para pelaku usaha mikro. Dapat dipastikan, kami akan memberikan pendampingan dan dukungan berkelanjutan untuk para pelaku UMKM di Kota Solo. Adanya Kampus Shopee ini akan menjadikan Kota Solo sebagai cetak biru (blueprint) atau kota percontohan pendidikan Ekspor UMKM pertama," tutur Handhika.

ShopeeSelain memperluas jangkauan lewat Shopee, para pelaku UMKM juga akan memperoleh edukasi dan pelatihan untuk memaksimalkan persiapan menuju pasar ekspor. Wali Kota Gibran Rakabuming pun menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang diawali dengan rangkaian kegiatan UMKM Go Ekspor tersebut.

"Kami mengapresiasi langkah nyata yang dilakukan oleh Shopee dalam memberikan wadah bagi para pelaku UMKM di Indonesia untuk dapat terus berkembang, terutama dalam menyalurkan produk keluar negeri. Dengan semakin banyaknya akses dan edukasi yang diberikan bagi para UMKM untuk dapat berjualan online bahkan mengekspor produknya, dapat membuat mereka terus optimis dalam menggiatkan bisnis terutama di masa pandemi ini," ujar Gibran.

Diawali kegiatan UMKM Solo Go Ekspor pada 23-24 April, pelaku UMKM Solo dapat mengikuti talk show dengan beragam topik yang mengakomodir berbagai skala bisnis dengan kebutuhan berbeda. Di hari pertama, diangkat tema seputar kiat ekspansi bisnis dengan menghadirkan Shandy Aulia selaku pemilik Shandy Aulia Collections. Sedangkan di hari kedua, pelaku UMKM akan mengetahui lebih dalam tentang Program Ekspor Shopee dengan menghadirkan Natasha Wilona selaku pemilik Marshwillow yang telah melakukan ekspor.

Tak hanya dengan Pemkot Solo, Shopee juga menjalin kolaborasi dengan Sekolah Ekspor demi mewujudkan 500 ribu eksportir baru hingga 2030. Program yang didukung Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ini telah berjalan sejak awal Maret 2021.

Shopee Indonesia menandatangani kesepakatan bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta sebagai upaya kolaborasi strategis mempersiapkan gelaran UMKM Solo Go Ekspor. Kolaborasi ini menguatkan lima fokus guna mendukung pengembangan UMKM di Surakarta, yaitu edukasi yang berkesinambungan, penyaluran pendanaan, pemasaran online, sistem pembayaran dan logistik, serta ekspor.

Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja menyatakan, selain manfaat perluasan jangkauan yang diberikan Shopee, rangkaian program edukasi dan pelatihan ini juga bertujuan mengoptimalkan layanan, antara lain dengan melatih kebiasaan memastikan pesanan terpenuhi dengan cepat sambil tetap menjaga kualitas produk. "Ini merupakan wujud nyata komitmen Shopee dalam mendukung perkembangan UMKM Indonesia. Kami menghadirkan rangkaian program edukasi dan pendampingan yang dapat mengasah kompetensi dan pengetahuan dalam mewujudkan ekspor," kata Handhika.

Kerja sama dengan Pemkot Surakarta itu juga disebut sejalan dengan visi meningkatkan kualitas para pelaku UMKM Indonesia. Pada periode Juni 2020 sampai Januari 2021, Shopee mencatat peningkatan transaksi harian dalam program ekspor hingga 6 kali lipat. Kemudian, 1,5 juta produk pedagang lokal berhasil diekspor ke Malaysia, Singapura, dan Filipina pada Februari 2021.

Handhika menyatakan, Program Ekspor Shopee Kreasi Nusantara 'Dari Lokal untuk Global' ini juga akan terus dikembangkan dengan menambah jangkauan ekspor. Tidak hanya di kawasan Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam yang telah berjalan sejak Maret lalu, Shopee kini membidik pasar Amerika Selatan, yaitu Brasil.

Langkah strategis Shopee selanjutnya adalah berkolaborasi dengan Sekolah Ekspor untuk mewujudkan keberadaan 500 ribu eksportir hingga 2030. Didukung Kementerian Perdagangan serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, program telah dimulai sejak awal Maret 2021. Hingga saat ini, tercatat dari sekitar 40 ribu UMKM yang terdaftar di Shopee berasal dari Kota Surakarta, 5 ribu di antaranya memiliki toko ekspor aktif. Handhika mengatakan, besarnya potensi dari pelaku UMKM itu menandai ruang tumbuh bagi mereka untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi sebagai faktor utama pengembangan bisnis menuju ekspor.

Kolaborasi antara Shopee dan Pemkot Surakarta ini diawali oleh rangkaian acara UMKM Solo Go Ekspor pada 23-24 April 2021. Beragam talk show untuk para pelaku UMKM dengan berbagai pilihan topik dihadirkan sesuai kebutuhan. Di hari pertama, talk show digelar mengangkat kiat ekspansi bisnis yang menghadirkan Shandy Aulia selaku pemilik dari Shandy Aulia Collections, serta dua pelaku usaha lokal, yaitu Adhitya Caesarico selaku pemilik Aerostreet, dan Reni Afriyanti selaku pemilik Koyuhijab.

Pada hari kedua, talk show berdiskusi mengenai serba-serbi Program Ekspor Shopee. Untuk memudahkan para pelaku UMKM untuk mendapat informasi relevan, dihadirkan tokoh yang sudah berpartisipasi menjadi eksportir di Shopee, yakni Natasha Wilona selaku pemilik dari Marshwillow.

Diharapkan, kolaborasi dengan Pemkot Surakarta dapat memberi dampak positif bagi keberlangsungan bisnis UMKM bersama Shopee, serta menjangkau pasar yang lebih luas. Handhika mengatakan, ke depannya pihaknya berencana untuk membangun tempat pelatihan UMKM.

"Selain dari pengadaan program Kampus Shopee yang telah secara rutin dilakukan di Kota Surakarta dengan ratusan penjual yang telah berpartisipasi, ke depannya kami akan membangun tempat pelatihan UMKM secara fisik. Kami berharap, kolaborasi Shopee bersama Pemerintah Kota Surakarta ini dapat mendukung keberlangsungan bisnis UMKM bersama Shopee dan menjangkau pasar yang lebih luas lagi," tuturnya. Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming menyatakan apreasiasi atas kerja sama ini. Menurutnya, akses dan edukasi yang disediakan akan mendorong para pelaku UMKM untuk giat berbisnis sampai ekspor.

"Kami mengapresiasi langkah nyata yang dilakukan oleh Shopee dalam memberikan wadah bagi para pelaku UMKM di Indonesia untuk dapat terus berkembang, terutama dalam menyalurkan produk ke luar negeri. Dengan semakin banyaknya akses dan edukasi yang diberikan bagi para UMKM untuk dapat berjualan online, bahkan mengekspor produknya, dapat membuat mereka terus optimis dalam menggiatkan bisnis terutama di masa pandemi ini," kata Gibran.

Handhika sendiri memastikan pendampingan dan dukungan akan terus diberikan Shopee sampai pelaku UMKM di Kota Surakarta benar-benar siap menembus pasar global. "Konsistensi Shopee untuk terus menambahkan destinasi ekspor baru diharapkan dapat membuka jalan yang lebih luas lagi untuk para pelaku usaha mikro. Dapat dipastikan, kami akan memberikan pendampingan dan dukungan berkelanjutan untuk para pelaku UMKM di Kota Surakarta agar mereka dapat siap menembus pasar global,"

"Dengan kerjasama ini, kami menargetkan total 10 ribu eksportir baru dari para pelaku UMKM Kota Surakarta pada akhir tahun ini, sekaligus menjadikan Kota Surakarta sebagai cetak biru (blueprint) atau kota percontohan pendidikan Ekspor UMKM pertama." ungkap Handhika.



No comments:

Post a Comment