Operator jalan tol asal Malaysia, Plus Expressways Berhad, akan mulai menggarap proyek jalan tol Cikampek-Palimanan pada tahun depan. Jalan tol sepanjang 116 kilometer itu direncanakan rampung pada 2014.
PLUS Expessway Berhad ini merupakan pemegang saham mayoritas PT Lintas Marga Sedaya (LMS), salah satu pemegang konsesi tol Cikampek- Palimanan. Jalan ini mulai dari Cikopo di Purwakarta hingga Palimanan di Cirebon.
PLUS Expessway Berhad ini merupakan pemegang saham mayoritas PT Lintas Marga Sedaya (LMS), salah satu pemegang konsesi tol Cikampek- Palimanan. Jalan ini mulai dari Cikopo di Purwakarta hingga Palimanan di Cirebon.
Selain PLUS Expressway, perusahaan lain yang ikut dalam konsorsium adalah PT Bhakara Utama Sedaya- perusahaan patungan antara PT Gapura Buana, PT Bukaka Teknik Utama dan PT Saratoga Sedaya Utama.
Tol Cikampek Palimanan ini merupakan bagian dari Trans Java yang sampai kini masih terkatung-katung akibat proses pengadaan lahan. Padahal Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol diteken lima tahun lalu.
Tol Cikampek Palimanan ini merupakan bagian dari Trans Java yang sampai kini masih terkatung-katung akibat proses pengadaan lahan. Padahal Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol diteken lima tahun lalu.
Direktur Pelaksana PLUS Experssways, Dato' Noorizah Hj Abd Hamid, mengatakan, pengerjaan tol ini bakal dilakukan setelah persetujuan penandatanganan amendemen konsesi diteken pada 27 Oktober lalu. "Konstruksi mulai tahun depan," katanya di Kuala Lumpur, Selasa, 22 November 2011.
Konsesi yang diberikan selama 35 tahun. Saat ini, kata Noorizah, pihaknya melakukan pembebasan lahan. Total lahan yang sudah dibebaskan sekitar 90 persen.
Perusahaan asal Negeri Jiran ini menginginkan pelatakan batu pertama proyek tol dilakukan pada tahun ini. “Tetapi peletakan batu pertama ini tergantung Menteri Pekerjaan Umum,” ujar Mohammad Fuad Khusairi Senior General Manager Operations Division PLUS Expressways Berhad.
Perusahaan asal Negeri Jiran ini menginginkan pelatakan batu pertama proyek tol dilakukan pada tahun ini. “Tetapi peletakan batu pertama ini tergantung Menteri Pekerjaan Umum,” ujar Mohammad Fuad Khusairi Senior General Manager Operations Division PLUS Expressways Berhad.
Untuk mendanai proyek senilai Rp 12,5 triliun sekitar 70 persen berasal dari pinjaman perbankan. Sisanya berasal dari dana internal.
Menurut Noorizah, amendemen perjanjian yang diteken bulan lalu, memberikan kepastian untuk mendapatkan pinjaman. Selain itu, kontrak baru melindungi investor dari risiko. “Lebih gampang dibayar bank."
Namun, dia menyampaikan berapa besar dana yang telah keluar selama lima tahun. “Yang pasti memang besar, karena kami harus membayar biaya operasional dan biaya pembebasan tanah."
Waktu lima tahun merupakan waktu yang tak sebentar. Menurut dia, pengusaha lain sudah meninggalkan proyek ini jika dalam tiga tahun tak ada kemajuan. "Tapi kami harus tetap tinggal dan mengerjakannya. Karena ini sudah merupakan perjanjian antarpemerintah. Kami membawa bendera Malaysia," Noorizah.
No comments:
Post a Comment