Sampai saat ini Indonesia belum memiliki strategi stok cadangan minyak mentah. Stok cadangan minyak mentah yang dimiliki Indonesia hanya sebatas penyimpanan minyak mentah sementara sebelum terjual.
Hal tersebut ditegaskan Direktur Eksektutif Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto, Jumat (30/9). Ia menyebutkan kapasitas penampungan minyak mentah sementara tersebut hanya sebesar 7-11 juta barel yang setara dengan kebutuhan kilang nasional selama 7-11 hari.
Sebagai perbandingan AS memiliki strategi stok cadangan minyak mentah selama 35 hari. Stok cadangan minyak mentah tersebut disimpan di dalam (bawah) tanah yang sewaktu-waktu bisa digunakan.
"Itu disebut strategic petroleum reserves. Kalau Indonesia belum ada seperti itu, dananya mahal sekali. Indonesia cuma ada yang penampungan sementara," kata Pri.
Ia menambahkan bahwa sekarang CHina sedang berusaha membuat strategi stok cadangan minyak mentah terbesar di dunia atau cukup untuk 6 bulan. Pembuatan strategi stok cadangan minyak memang terbentur masalah pendanaan. Sampai saat ini kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) belum mampu mendorong pembentukan strategi stok cadangan minyak tersebut.
"Kita masih terhambat masalah dana. Jangankan menambah stok, menambah kapasitas kilang saja sudah lebih dari 10 tahun nunggu investor terus kok," ujar Pri.
No comments:
Post a Comment