Monday, July 26, 2021

Pasokan Logistik Bahan Pokok Ke Sumatera Terganggu Karena PPKM Darurat

 Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatra Utara memperkirakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali sejak 3 Juli 2021 yang diperpanjang hingga 2 Agustus 2021 mengganggu distribusi pasokan komoditas bahan makanan di Sumatra. Pasalnya, sebagian besar pasokan bahan makanan untuk di Sumatra masih berasal dari Pulau Jawa.

"Misalnya saja bawang merah, sebagian besar pasokannya untuk provinsi di Sumatra (Sumut, Sumsel, Kepri, Bengkulu, Babel, Lampung) berasal dari pulau Jawa. Jadi potensi atas tidak beroperasinya transportasi akibat PPKM dapat menghambat distribusi," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Soekowardojo, Senin (26/7).

Soekowardojo meyakini PPKM dapat mencegah loss pertumbuhan ekonomi yang lebih besar di akhir tahun 2021. Namun diperlukan penguatan upaya pengendalian inflasi dan respon TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) terhadap antisipasi dampak PPKM.

"Untuk persentase pasokan cabai merah berasal dari Jawa relatif tidak terlalu tinggi dikarenakan pasokan petani lokal yang mencukupi dan masuknya masa panen," jelasnya.

Soekowardojo menambahkan Medan menjadi salah satu kota di luar Jawa dan Bali yang menjalankan PPKM Level 4. Selama pelaksanaan PPKM di Medan, tambahnya, berdampak pada kenaikan harga bahan makanan. Namun kenaikan tersebut masih dalam batas wajar.

"Adapun kenaikan yang terjadi selama periode pelaksanaan PPKM masih dalam batas yang wajar. Stabilitas harga ini juga diperkuat dengan hasil survey aliran pasokan Bank Indonesia yang menunjukkan aliran pasokan pada pedagang besar di Kota Medan masih relatif stabil serta kecukupan stok di gudang Bulog untuk komoditas beras, minyak goreng, dan gula pasir," paparnya.

Pihaknya terus memantau keterjangkauan harga bahan makanan khususnya produksi lokal untuk cadangan pemenuhan pasokan. Soekowardojo menegaskan komunikasi yang efektif antar instansi terkait juga harus dilakukan untuk mencegah agar masyarakat tidak melakukan panic buying saat pelaksanaan PPKM Level 4.

"Kami terus melakukan pemantauan harian atas kelancaran distribusi di pintu-pintu  masuk provinsi selama PPKM. Saat ini perkembangan harga pangan strategis terpantau stabil. Secara umum tingkat harga masih berada pada range rerata harga 3 tahun terakhir," pungkasnya.


No comments:

Post a Comment