Investor dapat berinvestasi pada SR-009 dengan melakukan pemesanan minimum Rp5 juta sampai maksimal Rp5 miliar,รข kata Sri Mulyani, dikutip dari laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Selasa (28/2). Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia menuturkan, Surat Utang Negara (SUN) syariah ini diterbitkan dengan akad Ijarah Asset to be Leased, di mana underlying asset sukuk seri SR-009 adalah Proyek/Kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, serta Barang Milik Negara (BMN) berupa tanah maupun bangunan.
Hasil penerbitan Sukuk Negara Ritel akan digunakan untuk membiayai pembangunan berbagai proyek dan kegiatan dalam APBN,imbuhnya. Bagi masyarakat yang ingin berinvestasi, Kemenkeu menunjuk 22 agen penjual sebagai jembatan bagi investor dan pemerintah untuk menawarkan serta memesan sukuk.
Agen-agen tersebut yaitu Citibank, Bank ANZ Indonesia, Bank BRISyariah, Bank Central Asia, Bank CIMB Niaga, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, Bank DBS Indonesia, Bank Mandiri (Persero), Bank Maybank Indonesia, Bank Mega, Bank Muamalat Indonesia, Bank Negara Indonesia (Persero), Bank OCBC NISP, Bank Pan Indonesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia (Persero), Bank Syariah Mandiri, Bank Tabungan Negara (Persero), Trimegah Sekuritas Indonesia, Standard Chartered Bank, dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation.
Untuk memesan sukuk ritel, investor dapat membuka rekening dana bank umum dan rekening surat berharga bila belum memiliki rekening. Setelah mengisi dan menandatangani formulir pemesanan dan menyediakan dana pembelian, agen penjual akan memroses pesanan tersebut. Selanjutnya, investor tinggal menunggu hasil penjatahan sukuk ritel seri SR-009 oleh Pemerintah, yaitu pada 20 Maret 2017
Pemerintah secara resmi menjual sukuk negara ritel seri SR-009 dengan masa penawaran 27 Februari-dengan 17 Maret 2017. Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, sukuk ritel seri SR-009 mempunyai tingkat imbalan 6,9 persen per tahun dengan tenor tiga tahun.
"Setiap individu WNI yang telah memiliki Kartu Tanda Penduduk dapat berinvestasi pada SR-009," demikian tertulis dalam keterangan tersebut.
Seri obligasi syariah ini mempunyai tanggal jatuh tempo pada 10 Maret 2020. Pembayaran imbalan dilakukan secara bulanan setiap tanggal 10 dalam jumlah tetap (fixed), dengan jadwal pembayaran pertama kali pada 10 April 2017. Sukuk ritel ini diterbitkan dengan akad Ijarah Asset to be Leased yang mencerminkan penyertaan kepemilikan investor SR-009 terhadap aset Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang disewakan maupun akan disewakan.
Sedangkan, underlying asset dari sukuk ritel ini adalah proyek maupun kegiatan APBN 2017 serta Barang Milik Negara berupa tanah maupun bangunan. Pemerintah mengharapkan kehadiran sukuk ritel yang akan digunakan untuk membiayai pembangunan berbagai proyek APBN ini dapat memberikan alternatif investasi berbasis syariah kepada masyarakat Indonesia.
Untuk itu, melalui investasi minimum mulai dari Rp 5 juta dan maksimum sebesar Rp 5 miliar, masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam upaya membangun negeri. Masyarakat yang berminat untuk membeli sukuk ritel seri SR-009 dapat menghubungi 22 agen penjual yang ditunjuk oleh pemerintah.
Sebelumnya, pemerintah telah menerbitkan delapan seri sukuk negara ritel yang diikuti dengan peningkatan jumlah nominal penerbitan obligasi syariah ini yaitu dari Rp 5,5 triliun pada 2009 menjadi Rp 31,5 triliun pada 2016. Total akumulasi penerbitan sukuk ritel negara ini mencapai Rp 122,3 triliun. Jumlah investor juga meningkat dari sebanyak 14.295 investor pada SR-001 menjadi 48.444 investor pada SR-008.
Rata-rata pembelian sukuk negara ritel oleh investor berada pada kisaran Rp 389 juta-Rp 650 juta per investor.
Pemerintah secara resmi menjual sukuk negara ritel seri SR-009 dengan masa penawaran 27 Februari-dengan 17 Maret 2017. Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, sukuk ritel seri SR-009 mempunyai tingkat imbalan 6,9 persen per tahun dengan tenor tiga tahun.
"Setiap individu WNI yang telah memiliki Kartu Tanda Penduduk dapat berinvestasi pada SR-009," demikian tertulis dalam keterangan tersebut.
Seri obligasi syariah ini mempunyai tanggal jatuh tempo pada 10 Maret 2020. Pembayaran imbalan dilakukan secara bulanan setiap tanggal 10 dalam jumlah tetap (fixed), dengan jadwal pembayaran pertama kali pada 10 April 2017. Sukuk ritel ini diterbitkan dengan akad Ijarah Asset to be Leased yang mencerminkan penyertaan kepemilikan investor SR-009 terhadap aset Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang disewakan maupun akan disewakan.
Sedangkan, underlying asset dari sukuk ritel ini adalah proyek maupun kegiatan APBN 2017 serta Barang Milik Negara berupa tanah maupun bangunan. Pemerintah mengharapkan kehadiran sukuk ritel yang akan digunakan untuk membiayai pembangunan berbagai proyek APBN ini dapat memberikan alternatif investasi berbasis syariah kepada masyarakat Indonesia.
Untuk itu, melalui investasi minimum mulai dari Rp 5 juta dan maksimum sebesar Rp 5 miliar, masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam upaya membangun negeri. Masyarakat yang berminat untuk membeli sukuk ritel seri SR-009 dapat menghubungi 22 agen penjual yang ditunjuk oleh pemerintah.
Sebelumnya, pemerintah telah menerbitkan delapan seri sukuk negara ritel yang diikuti dengan peningkatan jumlah nominal penerbitan obligasi syariah ini yaitu dari Rp 5,5 triliun pada 2009 menjadi Rp 31,5 triliun pada 2016. Total akumulasi penerbitan sukuk ritel negara ini mencapai Rp 122,3 triliun. Jumlah investor juga meningkat dari sebanyak 14.295 investor pada SR-001 menjadi 48.444 investor pada SR-008.
Rata-rata pembelian sukuk negara ritel oleh investor berada pada kisaran Rp 389 juta-Rp 650 juta per investor.