PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatat kinerja yang kurang cemerlang sepanjang 2016. Laba bersih perusahaan tertekan 32,4 persen jika dibandingkan dengan perolehan laba bersih tahun 2015. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis hari ini, Jumat (17/2), laba bersih Adhi Karya tercatat sebesar Rp313,45 miliar pada 2016, lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar Rp463,68 miliar.
Menurut analis Mandiri Sekuritas Gerry Harlan, perolehan laba bersih ini memiliki porsi 108 persen dari prediksi Mandiri Sekuritas dan 89 persen dari prediksi konsensus. Laba bersih tersebut tergerus disebabkan tumbuhnya beban pokok pendapatan hingga 18,23 persen dari Rp8,41 triliun menjadi Rp9,94 triliun. Hal itu juga diikuti oleh peningkatan jumlah beban usaha menjadi Rp455,97 miliar atau naik 15,29 persen dari Rp395,49 miliar.
Bila dirinci, jumlah beban usaha ini terdiri dari kenaikan penjualan hingga menjadi Rp22,07 miliar, serta beban usaha umum dan administrasi menjadi Rp433,9 miliar. Sementara itu, pendapatan usaha meningkat pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pendapatan usaha Adhi Karya naik 17,82 persen menjadi Rp11,06 triliun dari sebelumnya Rp9,38 triliun.
"Peningkatan pendapatan usaha di bawah prediksi kami dan prediksi konsensus," ungkap Gerry dalam risetnya, dikutip Jumat (17/2). Adapun, jumlah aset Adhi Karya juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 19,89 persen menjadi Rp16,76 triliun menjadi Rp20,09 triliun. Untuk jumlah liabilitas sendiri meningkat menjadi Rp14,65 triliun atau naik 26,33 persen dari tahun 2015 sebesar Rp11,59 triliun.
Menurut Gerry, Adhi Karya mampu menjaga level utangnya sebesar Rp4,3 triliun sepanjang tahun lalu. Di mana hal tersebut mencerminkan rasio utang terhadap ekuitas atau debt equity to ratio 79 persen, sedangkan pada tahun 2015 sebesar 61 persen.
Namun, jika dilihat kondisi keuangan 2015 lalu, baik laba bersih maupun pendapatan perusahaan berhasil mencatatkan kinerja yang positif. Laba bersih perusahaan pada tahun 2015 berhasil meningkat 40,9 persen menjadi Rp463,68 miliar jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp329,07 miliar.
Selain itu, meski tipis, pendapatan usaha Adhi Karya mampu meningkat 8,5 persen menjadi Rp9,38 triliun dari Rp8,65 triliun pada tahun 2014. Kemudian, pertumbuhan jumlah aset pada tahun 2015 bahkan mencapai 60,26 persen dari Rp10,45 triliun pada 2014 menjadi Rp16,76 triliun
No comments:
Post a Comment