Credit Suisse Research Institute memperkirakan negara-negara di dunia dapat menghasilkan sebanyak US$60 triliun dalam lima tahun ke depan. Dalam laporan yang dihasilkan unit penelitian bank terbesar kedua di Swiss itu disebutkan, laju keseluruhan penciptaan kekayaan akan menjadi relatif moderat.
"Tidak mengherankan, negara-negara emerging market akan maju lebih dinamis daripada negara-negara maju," demikian tertulis dalam laporan seperti dikutip dari Antara, Kamis(7/12), Dalam hal segmen kekayaan, hampir seperempat populasi global akan masuk kelas menengah pada 2022.
"Tiongkok, India dan zona Eropa juga memberikan kontribusi besar terhadap tingkat rekor baru kekayaan global, setara dengan US$56.540 per orang dewasa," kata laporan tersebut. Sejak 2000, kekayaan global telah meningkat lebih dari dua kali lipat. Namun, krisis keuangan global sangat mengubah laju dan pola penciptaan kekayaan sampai 2007.
Terjadi perbedaan nyata dalam dua periode pada tiap dekade, yakni krisis pra dan pasca krisis keuangan. Sebelum krisis, kekayaan global tumbuh pada laju tahunan sebesar 9,5 persen. Namun setelah mencatat penurunan yang sangat tajam sebesar 12,6 persen pada 2008, agregasi kekayaan dilanjutkan pada tingkat yang jauh lebih moderat hanya 3,8 persen per tahun. Hal itu tampaknya tidak akan bertambah cepat dalam waktu dekat.
Laporan tersebut juga memproyeksikan, pada tahun-tahun mendatang kekayaan akan terus tumbuh dengan kecepatan yang sangat mirip. Bahkan, pada 2022 dunia akan mendapatkan lebih kaya sebesar 60 triliun dolar AS. Sementara itu, tingkat kenaikan kekayaan tahunan diproyeksikan menjadi 3,3 persen untuk negara-negara maju, atau sedikit di bawah rerata global. Sedangkan, perkiraan untuk negara-negara berkembang hampir dua kali lipat sekitar 6,5 persen.
Antara tahun 2000 dan 2017, negara-negara berkembang meningkatkan pangsa kekayaan global mereka dari 11 persen menjadi 19 persen. Pertumbuhan negara berkembang diperkirakan berlanjut, yakni mampu mengumpulkan kekayaan dua kali lipar lebih cepat dari pasar negara-negara maju, hingga akhirnya memegang sebanyak 22 persen dari kekayaan global dalam lima tahun ke depan
No comments:
Post a Comment