Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan merger tujuh BUMN karya menjadi tiga akan dimulai dengan penggabungan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan PT Hutama Karya (Persero).
"Kita mulai dulu dengan Waskita jadi anaknya HK (Hutama Karya). Itu dulu aja. Ini modelnya bukan merger tapi dijadikan atas dan bawah gitu," katanya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta
Pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan saat ini kondisi Hutama Karya sehat, sehingga diharapkan bisa mendukung Waskita.
"Dengan HK di atas (Waskita) otomatis HK bisa men-support dari sisi cash flow. Sehingga nanti harapannya Waskita bisa mendapatkan cash flow dan project secara lebih berkesinambungan dari project-project yang ada di HK," katanya.
Menteri BUMN Erick Thohir akan melebur BUMN karya menjadi tinggal beberapa saja. BUMN Karya yang dilebur di antaranya PT Waskita Karya Tbk dengan PT Hutama Karya (HK), PT Nindya Karya dengan PT Brantas Abipraya dan PT Adhi Karya Tbk, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
Peleburan perusahaan merupakan opsi penyehatan bisnis BUMN di bidang konstruksi. Erick menjelaskan pemegang saham mulai mengklasifikasi ketujuh perusahaan menjadi tiga kelompok dengan tujuan agar bisa fokus pada tugas masing-masing.
Misalnya, Hutama Karya dan Waskita Karya akan fokus pada pembangunan atau pengembangan jalan tol, jalan non-tol, hingga pemukiman komersial (residential commercial).
Sedangkan WIKA dan PTPP fokus pada bisnis pembangunan pelabuhan laut (seaport), bandara, hunian atau perumahan, dan engineering procurement construction (EPC).
"WIKA dan PTPP tidak masuk ke tol road, tapi dia fokus ke seaport dan airport. Tapi tetap ke residential karena masuk ke aset yang tertinggal sebelumnya," lanjut Erick.
Erick pun menambahkan PTPP akan menjadi holding atau induk perusahaan untuk penggabungan bersama WIKA.
Sementara, Adhi Karya dan Nindya Karya difokuskan pada pembangunan rel dan beberapa lini konstruksi lainnya.
No comments:
Post a Comment