Monday, November 18, 2024

Adaro Energy Indonesia Bagi Deviden Senilai 41 Triliun

  Emiten tambang batu bara RI, Adaro Energy Indonesia (ADRO), akan membagikan dividen tambahan kepada para pemegang saham senilai US$ 2,6 miliar atau sekitar Rp 41,18 triliun dari tahun buku 2023.

Besaran dividen per saham diperkirakan akan setara dengan Rp1.359/lembar berdasarkan asumsi kurs rupiah per dolar AS di 15.898. Meski demikian, belum ditetapkan kurs yang akan digunakan sehingga belum ada pengumuman jumlah pasti pembayaran dividen tersebut.

Artinya para pemegang saham Adaro akan memperoleh cuan jumbo dari pembagian dividen tambahan ini, khususnya keluarga Garibaldi 'Boy' Thohir, Edwin Soeryadjaya, TP Rachmat, keluarga Arini Subianto hingga Sandiaga Uno lewat kongsi Saratoga.

Boy Thohir diketahui akan memperoleh dividen ADRO sejumlah Rp 2,65 triliun dari kepemilikan langsung di saham ADRO.

Kemudian ada Edwin Soeryadjaya yang secara langsung akan memperoleh Rp 1,42 triliun dari dividen jumbo Adaro terbaru dan TP Rachmat yang akan menggenggam cuan Rp 1,09 triliun. Kemudian ada Arini Subianto yang secara langsung akan memperoleh dividen Rp 107,07 miliar.

Kemudian Adaro Strategic Investment (ASI) yang dimiliki oleh kongsi dari keluarga Thohir, keluarga Subianto, keluarga TP Rachmat dan Grup Saratoga miliki Edwin dan Sandiaga Uno secara total berhak atas Rp 18,80 triliun dividen Adaro.

Secara rinci keluarga Boy Thohir memiliki porsi kepemilikan tidak langsung sebesar 18,73% di ASI lewat PT Trinugraha Thohir. Adapun pemegang saham PT Trinugraha Thohir adalah Boy Thohir (23,33%), Erick Thohir (23,33%), Hireka Vitaya (23,33%) dan Edna Thohir (29,99%).

Kemudian ada Grup Saratoga yang memiliki kepemilikan tidak langsung sebesar 26,20% di ASI. Pemegang saham terbesar Saratoga lewat kepemilikan langsung dan tidak langsung adalah Edwin (52,17%), Sandiaga Uno (21,51%), Joyce Soeryadjaya Kerr (16,36%) dan Publik (9,81%).

Selanjutnya ada PT Persada Capital Investama (PCI) milik keluarga Arini Subianto yang memiliki kepemilikan saham tidak langsung sebesar 25,07% di ASI. Pemegang saham terbesar PCI lewat kepemilikan langsung dan tidak langsung adalah Meity Subianto (51,25%), Arini Subianto (16,25%), Armelia Subianto (16,25%) dan Ardiani Subianto (16,25%).

Terakhir ada PT Triputra Investindo Arya (TIA) milik keluarga TP Rachmat yang memegang secara tidak langsung 30,01% saham ASI. Pemegang saham TIA adalah istri TP Rachmat, Like Rani Imanto (99,99%) dan Christian Ariano Rachmat (0,01%).

Apabila seluruh dividen yang diterima oleh Adaro Strategic Investment (ASI) dibagikan semua kepada pemegang saham berdasarkan porsi kepemilikan, maka Rp 18,80 triliun akan terbagi menjadi:

  • Keluarga Thohir Rp 3,52 triliun
  • Kongsi Saratoga Edwin dan Sandiaga Rp 4,93 triliun
  • Keluarga Subianto Rp 4,71 triliun
  • Keluarga TP Rachmat Rp 5,64 triliun

Sementara itu secara spesifik, apabila dividen dibagikan kepada pemegang saham sampai ke pemilik terakhir, maka sosok-sosok ini akan memperoleh dividen gabungan secara langsung dan tidak langsung dari Adaro senilai:

  1. Like Rani Imanto Rp 5,64 triliun
  2. Edwin Soeryadjaya Rp 3,99 triliun
  3. Boy Thohir Rp 3,47 triliun
  4. Meity Subianto Rp 2,41 triliun
  5. Edna Thohir Rp 1,06 triliun
  6. Sandiaga Uno Rp 1,06 triliun
  7. Arini Subianto Rp 872 miliar
  8. Erick Thohir dan Hireka Vitaya masing-masing Rp 821 miliar
  9. Joyce Soeryadjaya Kerr Rp 806 miliar
  10. Armelia, Ardiani Subianto masing-masing Rp 765 miliar

No comments:

Post a Comment