Saturday, July 31, 2010

Industri Pembiayaan Mampu Serap Rp 157 Triliun

Nilai kredit yang disalurkan perusahaan pembiayaan (multifinance) selama lima bulan pertama tahun 2010 meningkat pesat. Peningkatan ini dipicu oleh pertumbuhan kredit perbankan dan lembaga keuangan kepada perusahaan pembiayaan.

Data Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menunjukkan, jumlah kredit yang disalurkan industri pembiayaan hingga 31 Mei 2010 mencapai Rp 157,8 triliun. Angka ini meningkat 20,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2009 yang tercatat Rp 130,5 triliun.

Sekretaris Jenderal APPI Roni Haslim, Rabu (14/7), mengatakan, hingga Mei 2010, kredit perbankan yang disalurkan kepada perusahaan pembiayaan tercatat Rp 129,06 triliun atau naik 14,03 persen daripada periode yang sama tahun sebelumnya Rp 113,18 triliun.

Roni menjelaskan, peningkatan jumlah kredit perbankan juga berdampak positif pada sembilan emiten pembiayaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hingga kuartal I-2010, pembiayaan yang dikucurkan sembilan emiten multifinance kepada konsumennya tercatat sebesar Rp 10,4 triliun atau naik 9,70 persen daripada periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp 9,5 triliun.

Kucuran turun

Meski pembiayaan sembilan emiten perusahaan pembiayaan meningkat, kucuran kredit perbankan dan lembaga keuangan lain kepada sembilan emiten tersebut di kuartal I-2010 turun sebesar 25,72 persen, dari Rp 4,9 triliun pada kuartal I-2009 menjadi Rp 3,6 triliun.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan kucuran dana perbankan dan lembaga keuangan ke semua perusahaan multifinance yang tumbuh 14,03 persen.

Salah satu emiten perusahaan pembiayaan yang mengalami penurunan pinjaman perbankan adalah PT BFI Finance Tbk.

Hingga kuartal I-2010, pinjaman yang diterima oleh BFI Finance hanya Rp 622,1 miliar atau turun 60,79 persen dibandingkan kuartal I-2009 sebesar Rp 1,5 triliun.

Kondisi ini berdampak pada turunnya pembiayaan BFI Finance menjadi Rp 1,9 triliun dari periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp 2,2 triliun.

Penurunan nilai pembiayaan ini menggerus pendapatan BFI Finance sebesar 10,22 persen menjadi Rp 215 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 239,5 miliar.

Direktur BFI Finance Cornellius Henry Kho mengatakan bahwa pihaknya optimistis pada semester kedua tahun ini kinerja perseroan akan meningkat sehingga akan mendongkrak pinjaman.

”Kami yakin pinjaman akan mengikuti tumbuhnya pembiayaan perseroan,” katanya menjelaskan.

Menurut Cornellius, perseroan masih membutuhkan pendanaan dari perbankan, tetapi jumlahnya tidak signifikan. Sekitar 80 persen porsi pendanaan BFI Finance berasal dari perbankan dan sisanya diperoleh dari obligasi.

No comments:

Post a Comment