Saturday, July 31, 2010

Presiden Minta Dampak Kenaikan Tarif Diantisipasi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta jajaran pemerintah mengantisipasi dampak kenaikan tarif dasar listrik yang mulai berlaku 1 Juli 2010.

Diingatkan agar kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tidak lantas dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk menaikkan harga kebutuhan masyarakat hingga berlipat ganda.

Presiden menyampaikan hal itu ketika membuka rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/7). Rapat ini, antara lain, dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Perindustrian MS Hidayat, dan Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar.

”Jangan sampai ada dunia usaha yang mencari keuntungan berlipat ganda, berlindung di balik kenaikan TDL. Itu menyusahkan rakyat,” ujar Presiden.

Kenaikan TDL, menurut Presiden, untuk menyehatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah mengupayakan besaran kenaikan relatif rendah. ”Pemerintah juga telah memperhitungkan dampak kenaikan TDL terhadap industri,” tutur Presiden.

Menurut Presiden, dalam perekonomian kapitalis ekstrem, yang menyandarkan sepenuhnya pada mekanisme pasar, pelaku usaha bisa saja memanfaatkan momentum seperti kenaikan TDL untuk menaikkan harga produk lebih dari yang sewajarnya.

Namun, Presiden menegaskan, hal itu tidak dapat dibiarkan terjadi pada perekonomian Indonesia yang mengedepankan keadilan sosial. ”Cek yang betul. Antisipasikan segala sesuatunya sehingga rakyat kita tidak mendapatkan kerugian. Saya ingin, mari jangan kita biarkan, kita kelola,” ujar dia

No comments:

Post a Comment