Wednesday, November 2, 2016

Daftar Kinerja Emiten Retail Pada Kuartal III Tahun 2016

Kinerja emiten sektor ritel sepanjang sembilan pertama ini terbilang cemerlang. Hal itu tercermin dari hasil positif laba bersih dan pendapatan yang dibukukan lima emiten ritel terbesar, meski terdapat satu emiten yang mencatat penurunan.

Adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih paling tinggi. Jaringan minimarket ini meraup laba bersih sebesar Rp360,13 miliar, naik 63,5 persen dari sebelumnya Rp220,25 miliar. Hal ini didorong oleh pendapatan yang juga tumbuh 17,89 persen menjadi Rp41,37 triliun dari sebelumnya Rp35,09 triliun.

Setelah Sumber Alfaria, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mengikuti di belakangnya dengan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 20,67 persen dari Rp389,54 miliar menjadi Rp470,07 miliar. Namun, pendapatan Ace Hardware hanya tumbuh tipis 2,63 persen menjadi Rp3,51 triliun dari sebelumnya Rp3,42 triliun.

Selanjutnya, ada PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Laba bersih perusahaan ini tumbuh 18,77 persen dari Rp304,48 miliar menjadi Rp361,65 miliar. Hal itu terjadi kendati pertumbuhan pendapatan tak signifikan, yaitu 7,04 persen menjadi Rp4,56 triliun dari Rp4,26 triliun.

Kemudian, emiten terakhir yang meraih kinerja cemerlang yakni, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp1,61 triliun. Angka tersebut naik 16,3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,38 triliun. Sementara, pendapatan perusahaan tumbuh 10,4 persen menjadi Rp7,52 triliun dari Rp6,81 triliun.

Adapun, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) membukukan kinerja buruk sepanjang sembilan bulan pertama ini. Laba bersih perusahaan turun signifikan hingga 87,54 persen menjadi Rp32,5 miliar dari sebelumnya Rp261 miliar. Hal tersebut disebabkan pendapatan perusahaan yang turun tipis sebesar 0,47 persen dari Rp10,44 triliun menjadi Rp10,39 triliun, sementara beban pokok membengkak menjadi Rp8,7 triliun, dari Rp8,62 triliun.

Laura Taslim, analis Mandiri Sekuritas mengatakan, laba bersih inti Ace Hardware sejalan dengan prediksi konsensus pelaku pasar, tetapi lebih tinggi daripada prediksinya.  "Perbedaan prediksi disebabkan oleh tingkat pajak efektif. Meskipun demikian, kami menilai ada potensi pelemahan laba pada kuartal IV 2016 karena permintaan masih sulit dan tingginya angka pembanding pada tahun lalu, sedangkan permasalahan persediaan masih ada," jelasnya dalam riset, belum lama ini.

Analis Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe menilai, emiten sektor ritel terbilang masih menarik karena kinerja yang sejak awal tahun hingga akhir September masih cukup baik ditengah melambatnya pertumbuhan emiten sektoral lainnya. Ia memprediksi emiten sektor ritel akan tumbuh 20 persen hingga 30 persen sampai akhir tahun ini.

“Sektor ritel masih bagus ya, yang sektor lain kan pada turun atau melambat semua pertumbuhannya. Sektor ritel masih bagus, nggak ada masalah,” ungkap Kiswoyo, Rabu (2/11). Daya beli masyarakat untuk sektor ritel juga masih cukup kuat, terlebih lagi kuartal III ini masih terkena imbas dari momen Lebaran. Sehingga, pendapatan perusahaan ritel masih melonjak. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga didominasi oleh konsumsi masyarakat. Dengan demikian, ia tak heran dengan naiknya kinerja sektor ritel.

Sementara itu, laba Sumber Alfaria yang naik hingga 63,5 persen terbilang di atas ekspektasi pertumbuhan ritel yang hanya 20 persen. Hal ini disebabkan bisnis Sumber Alfaria yang mengusung konsep mini market, ditambah dengan banyaknya ruko Sumber Alfaria di berbagai kawasan. “Sumber Alfaria di atas ekspektasi karena kan tokonya banyak ya, modelnya minimarket,jadi mudah ditemui di mana-mana, banyak di pojokan,” terangnya.

Ia memprediksi Sumber Alfaria masih akan terus memimpin pertumbuhan kinerja sektor ritel hingga akhir tahun. Kiswoyo melihat pertumbuhan sektor ritel masih akan terjadi hingga tahun depan dengan pertumbuhan yang sama, yaitu 20 persen. “Iya Sumber Alfaria menjual semua kebutuhan masyarakat, jadi masih akan tinggi. Sebenarnya Ramayana juga menjual seperti itu tapi bentuknya supermarket jadi tokonya tidak sebanyak Sumber Alfaria,” pungkasnya

No comments:

Post a Comment