Saturday, September 14, 2024

PwC Kembali Terkena Skandal Pemalsuan Laporan Audit

 Otoritas China menjatuhkan hukuman berat kepada unit audit PwC di negara itu. Sanksi tersebut buntut dari keterlibatan unit audit PwC yang membuat raksasa properti Evergrande Group bangkrut.

Dikutip dari CNN Business, unit audit PwC mendapat sanksi larangan operasi selama enam bulan dan denda sebesar 441 juta yuan atau Rp 957,95 miliar (kurs Rp 2.172). Hukuman ini merupakan yang terberat yang pernah diterima oleh firma akuntansi 'Big Four' di Tiongkok.

Komisi Pengaturan Sekuritas China (CSRC) mendapati PwC Zhong Tian LLP (unit audit PcW di China) melakukan pembiaran hingga ikut membantu menutupi penipuan yang dilakukan oleh Evergrande. Hal ini terjadi saat mengaudit hasil tahunan unit usaha utama Evergrande, yakni Hengda Real Estate, pada 2019 dan 2020.

"PwC, sampai batas tertentu telah menutupi dan bahkan membiarkan penipuan keuangan Evergrande dan penerbitan obligasi perusahaan yang curang," ujar CSRC 

Terpisah, jaringan PwC melalui situs resminya mengungkapkan kekecewaan terhadap hasil audit PwC Zhong Tian (atau "PwC ZT") atas Hengda yang jauh di bawah standar yang diharapkan firma anggota jaringan PwC. Mereka megatkan PwC ZT bekerja sama sepenuhnya dengan regulatornya, menghormati keputusan mereka, dan akan sepenuhnya mematuhi sanksi administratif.

"Pekerjaan yang dilakukan oleh tim audit Hengda PwC Zhong Tian jauh di bawah ekspektasi tinggi kami dan sama sekali tidak dapat diterima. Pekerjaan tersebut tidak mencerminkan apa yang kami perjuangkan sebagai sebuah jaringan dan tidak ada ruang untuk hal ini di PwC," Ketua Global PWC, Mohamed Kande.

"Itulah sebabnya, setelah penyelidikan menyeluruh, kami memastikan bahwa tindakan telah diambil untuk meminta pertanggungjawaban dari mereka yang bertanggung jawab dan program perbaikan yang komprehensif akan membangun perusahaan PwC China yang lebih kuat di masa mendatang. China tetap menjadi bagian penting dari jaringan PwC dan saya tetap yakin dengan mitra dan staf perusahaan China saat kita bekerja sama untuk membangun kembali kepercayaan dengan para pemangku kepentingan," sambungnya.

Kemudian, PwC China dan Dewan Tata Kelola, dengan dukungan dari jaringan PwC, telah mengambil sejumlah tindakan akuntabilitas dan perbaikan untuk mengatasi masalah ini. Antara lain pemutusan hubungan kerja dengan 6 mitra dan 5 staf yang terlibat langsung dengan proyek audit Hengda.

Lalu, jaringan PwC sudah mengambil tindakan pertanggungjawaban dan memulai proses pemberian sanksi finansial kepada pimpinan perusahaan saat ini dan sebelumnya yang bertanggung jawab atas bisnis tersebut.

Sebagai tambahan, Daniel Li setuju untuk mengundurkan diri sebagai Territory Senior Partner (TSP) PwC China. Mengingat sebelumnya ia bertanggung jawab sebagai Head of Assurance PwC China. Ia akan terus mendukung bisnis dalam perannya sebagai Chief Accountant di PwC Zhong Tian.

Global Risk & Regulatory Leader PwC, Hemione Hudson, telah ditunjuk untuk menjabat sebagai TSP sementara dan akan pindah setelah proses pemindahannya ke PwC China telah selesai. Lalu, Head of Assurance Kevin Wang akan memiliki peran yang lebih tinggi dalam memimpin bisnis audit dan assurance untuk PwC China.

Sementara Dewan Manajemen PwC China akan memanfaatkan para ahli jaringan PwC yang berpengalaman dalam memberikan peningkatan dalam manajemen kualitas dan aktivitas perbaikan. Para pemimpin ini akan memiliki prioritas tertinggi untuk menunjukkan komitmen PwC terhadap kepercayaan dan integritas di pasar modal.

PwC China memiliki sejarah panjang dalam audit berkualitas tinggi dan tidak meyakini perilaku sejumlah kecil anggota tim mencerminkan pekerjaan sebagian besar dari 18.000 profesional PwC China. Namun, mereka menyadari bahwa perlu mengambil tindakan yang terus-menerus memperkuat nilai dan harapan di seluruh jaringan PwC. Ini merupakan prioritas bagi semua pemimpin PwC.

No comments:

Post a Comment