Wednesday, November 20, 2024

Negara Dianggap Gagal Ketika Kekayaan Dinikmati Oleh Mereka Yang Dekat Dengan Kekuasaan

 residen Prabowo Subianto menyebut salah satu ciri negara gagal. Ia mengatakan negara gagal adalah jika kekayaan bangsa itu hanya dimiliki segelintir orang saja.

Pernyataan ia sampaikan dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil. Ia juga berpendapat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam suatu negara tak akan berguna jika ujungnya mayoritas rakyat tak bisa menikmati 'berkah' tersebut melainkan hanya mereka yang dekat dengan kekuasaan seperti pegawai pemerintah, PNS, ASN dan para pejabat

"Kemakmuran adalah tujuan kita, tetapi tidak ada gunanya pertumbuhan yang tinggi jika mayoritas rakyat tidak dapat menikmati pertumbuhan itu. Jika kekayaan hanya dimiliki oleh sangat sedikit orang, menurut pendapat saya itu adalah resep untuk negara yang gagal," ujar Prabowo di hadapan para pemimpin negara.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyebut kebijakan ekonomi tidak boleh dirancang untuk membuat mayoritas rakyat tetap miskin dan kelaparan. Negara harus memberikan rakyatnya makan karena kebutuhan itu sangat mendasar.

"Keyakinan saya selama bertahun-tahun suatu negara harus dapat memberi makan rakyatnya sendiri. Oleh karena itu, ketahanan pangan adalah yang terpenting dalam strategi saya. Dan ini sejalan dengan tema KTT G20 untuk melawan kemiskinan dan kelaparan," imbuhnya.

Lantas, apakah Indonesia termasuk negara yang dicirikan oleh Prabowo?

Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo pernah mengungkap kondisi miris ketimpangan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Ketimpangan ini, kata dia, bisa dilihat dari jumlah kekayaan 10 orang terkaya di Indonesia yang ternyata lebih banyak dari harta dari 114 juta penduduk nusantara.

"Sebanyak 10 keluarga terkaya di Indonesia, lebih kaya dari 114 juta orang Indonesia. Itu ada waktu di Hambalang. 50 keluarga kaya di Indonesia, mungkin termasuk keluarga saya dan Prabowo, kita akui," katanya dalam Dialog Ekonomi di Menara Kadin, Jakarta Selatan.

Namun, Hashim meyakinkan sang kakak bertekad mengatasi masalah itu dan ingin menyejahterakan rakyat Indonesia.

"Karena kalau mereka berdaya, lebih kaya, lebih makmur, mereka income-nya besar, kita yang beruntung. Rakyat kita sudah sejahtera mereka tidak akan bawa uang ke Hong Kong, Shanghai, Jenewa. Nanti uangnya berputar di sini, spending dan benefit kita semua (merasakan)," tuturnya.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan Indonesia memang menunjukkan sejumlah indikator yang mengarah pada ketimpangan ekonomi yang signifikan.

Ia melihat rasio gini yang berkisar antara 0,38-0,41 dalam beberapa tahun terakhir secara jelas mencerminkan ketimpangan pendapatan yang cukup serius.

Ia merujuk pada data kepemilikan aset yang menunjukkan bahwa 1 persen populasi terkaya menguasai lebih dari 45 persen kekayaan nasional.

Selain itu, Yusuf menyebut ketimpangan di Indonesia juga terlihat dari akses terhadap sumber daya ekonomi seperti lahan, modal, dan kesempatan usaha yang masih terkonsentrasi pada kelompok tertentu.

Yusuf pun setuju dengan pernyataan Hashim yang menyoroti bahwa kekayaan 10 keluarga terkaya melebihi kekayaan 114 juta penduduk Indonesia.

"Fakta ini, yang didukung data Credit Suisse dan berbagai lembaga riset internasional, menurut saya mencerminkan konsentrasi kekayaan yang sangat tinggi di kalangan elit ekonomi," tutur dia 

"Sementara itu, sebagian besar masyarakat masih berjuang dengan keterbatasan ekonomi, yang semakin diperparah oleh masalah struktural seperti akses pendidikan yang tidak merata, infrastruktur yang belum memadai, dan sistem perpajakan yang belum efektif dalam mendistribusikan kekayaan," jelas Yusuf lebih lanjut.

Senada, Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyampaikan jika indikator mayoritas adalah 50 persen plus 1, Indonesia belum termasuk negara gagal.

Namun, jika mengacu pada penguasaan sumber daya ekonomi seperti kekayaan, alam, dan lain nya, ia menilai Indonesia sudah sangat timpang.

"Kekayaan 10 orang terkaya di Indonesia kekayaan ratusan juta masyarakat Indonesia. Kalau seperti itu, artinya Indonesia gagal menjadi sebuah negara yang memakmurkan rakyatnya, menipiskan ketimpangan," kata Nailul.

Apa yang harus dilakukan pemerintah untuk memberantas ketimpangan ini?

Yusuf percaya untuk mengatasi masalah ini pemerintah harus mengambil langkah strategis dan sistematis. Menurutnya, reformasi perpajakan yang lebih progresif, seperti pajak kekayaan (wealth tax) dan optimalisasi pajak properti, menjadi salah satu langkah yang perlu diambil.

Di samping itu, pemerataan pembangunan melalui industrialisasi di luar Pulau Jawa dan pengembangan sentra ekonomi baru juga dinilai sangat penting.

Selain itu, Yusuf menyebut reformasi sistem pendidikan perlu dilakukan untuk memastikan akses pendidikan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat, ditambah memperkuat UMKM dengan memberikan akses yang lebih mudah terhadap permodalan dan teknologi.

"Ada beberapa kebijakan konkret yang menurut saya dapat segera diterapkan, seperti meningkatkan anggaran pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan industri, memberikan insentif pajak untuk industri padat karya di daerah tertinggal, mengembangkan sistem jaminan sosial yang lebih komprehensif," jelasnya.

Ia menjelaskan dalam jangka pendek hingga menengah, reformasi perpajakan dan penguatan UMKM bisa dilakukan dalam 1-2 tahun ke depan.

Sementara itu, kata dia, kebijakan struktural seperti pemerataan pembangunan dan reformasi pendidikan membutuhkan waktu lebih lama, seperti lebih dari 5 tahun, untuk menunjukkan hasil yang signifikan.

Selain itu, Yusuf menilai pengurangan ketimpangan memerlukan pendekatan multi pihak yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil.

Menurutnya, sektor swasta bisa berkontribusi melalui penciptaan lapangan kerja berkualitas dan transfer teknologi, yang bisa didorong dengan berbagai insentif.

"Di sisi lain, masyarakat sipil berperan penting dalam mengawasi implementasi kebijakan dan mendorong pemberdayaan ekonomi di tingkat akar rumput. Bagi saya, kolaborasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan adalah kunci untuk mewujudkan solusi yang berkelanjutan," jelasnya.

Senada, Nailul juga menuturkan pemerintah perlu melakukan redistribusi pendapatan melalui berbagai instrumen kebijakan negara untuk mengatasi ketimpangan di Indonesia.

Pertama, bisa melalui kebijakan pajak berupa wealth tax dan kedua melalui program bantuan sosial yang dananya dari pajak orang kaya.

"Saat ini, saya rasa bantuan sosial memang ada namun tidak dapat membuat masyarakat jadi berdaya sehingga bisa bersaing dengan orang kaya. Dari kecil, sudah timpang secara modal, ya hingga dewasa akan tetap kalah modal," ucapnya.

Di sisi lain, Analis senior Indonesia Strategic and Economic Action (ISEAI) Ronny P Sasmita berpendapat kegagalan suatu negara tidak dikerucutkan dari masalah ekonominya seperti aglomerasi kekayaan atau keekonomian negara di tangah segelintir orang.

Ia mengartikan negara gagal secara politik atau ekonomi politik adalah negara yang lemah, tidak bisa menjalankan fungsinya, termasuk dalam menjaga kedaulatan sebuah bangsa.

"Seperti Suriah. Misalkan itu negaranya sudah tinggal tersisa sepertiga sekarang, karena tidak bisa menjalankan kekuatan, kewenangan pemerintahan ke seluruh geografi negaranya. Ia juga lemah dalam menjalankan dan mengimplementasikan kebijakan untuk mencapai tujuan negara itu, termasuk menjajarkan masyarakatnya, meningkatkan SDM masyarakatnya, enggak bisa menjalankan itu lagi karena lemah," jelas Ronny.

Karena itu, ia melihat jika aglomerasi keekonomian negara dan kekayaan hanya di tangan segelintir orang, itu tidak membuat Indonesia negara gagal, tapi hanya membuatnya menjadi negara yang semakin nondemokratis.

Pasalnya, penguasaan itu membuat para elit atau orang kaya yang memiliki sumber daya banyak mengendalikan proses ekonomi dan politik yang hanya untuk menguntungkan segelintir orang.

"Jadi justru berkembangnya oligarki ini, bukan membuat negara Indonesia menjadi negara gagal, tapi membuat negara Indonesia semakin gagal mewujudkan tatanan yang demokratis," tegasnya.

Ia mencontohkan bagaimana AS memiliki ketimpangan yang sangat tinggi, namun tak ada yang menyebut Negeri Paman Sam itu negara gagal. Hal itu dikarenakan mereka memiliki institusi ekonomi dan politik yang mapan.

Menurut Ronny, di sana kesepakatan antara ideologi politik terhadap satu hal sudah sangat matang.Mereka juga sepakat demokrasi harus dipertahankan.

"Jadi saya pikir ketimpangan pendapatan ini, ketimpangan kepemilikan keekonomian ini, seperti yang dikatakan Hashim, seperti yang dikatakan Prabowo, justru membuat potensi pemerintah itu untuk mementingkan diri sendiri lebih besar," imbuhnya.

"Justru lupa dengan kepentingan masyarakat, jadi semua anggaran negara, semua proyek-proyek negara pada akhirnya dibagi-bagi di kalangan elit, mereka punya resources yang besar, orang kaya semakin kaya, orang miskin justru semakin tertekan," ucap Ronny lebih lanjut.

Namun untuk mengatakan hal itu sebagai prakondisi sebagai negara gagal, ia tidak sepakat. Menurutnya, sebuah negara bisa dikatakan gagal jika kemampuan negara hilang untuk menjalankan fungsinya sebagai sebuah negara dan pemerintahan.

"Sementara kalau ketimpangan aja sih belum cukup untuk itu," ucapnya.

Ia menilai ketimpangan memang bahaya dan harus segera diselesaikan. Pada faktanya, gini rasio di Indonesia sudah cukup tinggi di kisaran 0,388. Kemudian distribusi keekonomian negara semakin besar ke atas ketimbang ke bawah.

Hal itu, menurut Ronny, bisa dilihat dengan jatuhnya kelas menengah, di mana 10 juta lebih masyarakat turun kelas.

"Itu udah bisa kelihatan bahwa keekonomian itu tersedot ke atas lebih banyak ketimbang terdistribusi ke bawah. Ini sinyal berbahaya, tapi untuk mengatakan itu sebagai sinyal fail state saya pikir enggak. Ini sinyal untuk melemahnya kedaulatan rakyat," ujarnya.

Bank Indonesia : Rupiah Anjlok Karena Perekonomian Amerika Naik Setelah Kemenangan Trump

 Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan nilai tukar rupiah pada November 2024 melemah 0,84 persen point to point (ptp) terhadap dolar AS dari bulan sebelumnya.

Perry menyampaikan melemahnya nilai tukar rupiah ini disebabkan oleh menguatnya mata uang dolar AS secara luas.

"Serta berbaliknya preferensi investor global dengan memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS pasca hasil pemilihan umum di AS," jelasnya dalam konferensi pers RDG BI.

Kendati, depresiasi nilai tukar rupiah diklaim masih lebih baik dibandingkan sejumlah mata uang negara tetangga.

Perry mencatat pelemahan rupiah setidaknya lebih baik daripada dolar Taiwan, peso Filipina dan won Korea Selatan yang masing-masing terdepresiasi sebesar 5,26 persen, 5,83 persen, dan 7,53 persen.

"Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen BI menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik," tutur dia lebih lanjut.

Selain itu, pemanfaatan seluruh instrumen moneter juga dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).

Menurutnya, kebijakan tersebut juga dimaksudkan untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung penguatan nilai tukar rupiah.

Tercatat hingga 18 November 2024, posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat sebesar Rp968,82 triliun, US$3,39 miliar, dan US$387 juta.

"Penerbitan SRBI telah mendukung upaya peningkatan aliran masuk portofolio asing ke dalam negeri dan penguatan nilai tukar rupiah. Kepemilikan non residen dalam SRBI mencapai Rp250,18 triliun atau 25,8 persen dari total outstanding," ucap Perru.

Tak hanya itu, implementasi Primary Dealer (PD) sejak Mei 2024 juga memperkuat efektivitas SRBI sebagai instrumen moneter dalam mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan pengendalian inflasi.

Spirit Airlines Bangkrut Akibat Tidak Bisa Bayar Hutang

 Maskapai Amerika Serikat (AS) Spirit Airlines mengajukan kebangkrutan karena mengalami kerugian dan utang yang menumpuk.

Spirit Airlines mengatakan bahwa mereka telah mengajukan perlindungan kebangkrutan dan akan mencoba untuk bangkit kembali karena berjuang untuk pulih dari kemerosotan akibat pandemi, persaingan yang lebih ketat dengan maskapai yang lebih besar, dan upaya yang gagal untuk menjual maskapai tersebut ke JetBlue.

Melansir, Spirit Airlines yang merupakan maskapai berbiaya rendah terbesar di AS, mengajukan petisi kebangkrutan Bab 11 setelah menyelesaikan persyaratan dengan pemegang obligasi.

Maskapai tersebut telah merugi lebih dari U$2,5 miliar atau Rp39,6 triliun (kurs 15.853 per dolar AS) sejak awal 2020 dan memiliki utang lebih dari US$1 miliar atau Rp15,8 triliun pada 2025 dan 2026.

Maskapai berharap mereka dapat terus beroperasi secara normal selama proses kebangkrutan. Spirit memberi tahu pelanggan pada hari Senin bahwa mereka dapat memesan penerbangan dan menggunakan poin frequent-flyer seperti biasa, dan mengatakan bahwa karyawan dan vendor akan terus menerima pembayaran.

Spirit Airlines sendiri telah menerima komitmen investasi ekuitas sebesar US$350 juta dari pemegang obligasi yang ada dan akan mengonversi US$795 juta dari utang mereka menjadi saham di perusahaan yang direstrukturisasi.

Pemegang obligasi juga akan memberikan pinjaman sebesar US$300 juta yang jika digabungkan dengan sisa uang tunai Spirit Airlines akan membantu maskapai melewati restrukturisasi.

CEO Spirit Airlines Ted Christie mengonfirmasi pada Agustus lalu bahwa pihaknya sedang berbicara dengan para penasihat pemegang obligasinya tentang jatuh tempo utang yang akan datang. Pada Senin kemarin, ia menyebut kesepakatan dengan para pemegang obligasi itu sebagai "suara kepercayaan yang kuat terhadap Spirit dan rencana jangka panjang kami."

Sementara itu, saham Spirit Airlines anjlok 25 persen pada Jumat llau setelah The Wall Street Journal melaporkan bahwa maskapai itu sedang mendiskusikan persyaratan pengajuan kebangkrutan.

Spirit, yang berkantor pusat di Dania Beach, Florida, melewatkan tenggat waktu untuk mengajukan hasil keuangan kuartal ketiganya tetapi mengumumkan bahwa margin operasinya akan menunjukkan kerugian yang lebih besar daripada yang dialami perusahaan pada kuartal yang sama tahun lalu.

137 Bank Di Indonesia Bangkrut

 Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat 137 bank di Indonesia tutup dalam 19 tahun terakhir.

Bank-bank tersebut mayoritas merupakan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) yang telah menyelesaikan proses likuidasi.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan data tersebut merupakan rangkuman dari jumlah BPR-BPRS yang ditutup sejak LPS mulai beroperasi pada 2005 sampai dengan September 2024.

"Sejak LPS beroperasi 2005 sampai dengan 30 September 2024, jumlah BPR-BPRS yang telah dilikuidasi adalah 137 bank, yang terdiri dari satu bank umum dan 123 BPR serta 13 BPRS," kata Purbaya, dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi XI DPR RI, Rabu (20/11) seperti dikutip dari detik.com.

Sedangkan sepanjang tahun 2024 atau hingga triwulan III 2024, lanjut Purbaya, LPS mencatat ada sebanyak 15 BPR-BPRS yang dicabut izin usahanya (CIU) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Lalu ada sebanyak 17 BPR-BPRS yang masih berlangsung proses likuidasinya, di mana ada tambahan dua dari tahun lalu.

"Pada 2024 LPS berhasil melakukan penyehatan terhadap satu BPR Indramayu yang sebelumnya ditampilkan oleh OJK sebagai bank dalam resolusi dan telah kembali menjadi bank normal pada bulan Mei 2024. Ini kasus pertama. Ini juga bisa terjadi karena kerjasama erat antara LPS dengan OJK," ujarnya.

LPS juga telah menyelesaikan proses likuidasi dari dua BPR yakni BPR Pasar Umum dan BPR Persada Guna pada 2024 ini. Menurutnya, proses likuidasi atas kedua BPR tersebut menunjukkan efisiensi yang baik dengan rata-rata waktu penyelesaian selama 15 bulan.

Di samping itu, Purbaya juga melaporkan bahwa LPS berhasil meningkatkan efisiensi pembayaran klaim kepada nasabah penyimpan bank yang dicabut izin usahanya. Sampai dengan triwulan III 2024, realisasi pembayaran pertama kali dan sebagian besar atas simpanan layak bayar rata-rata membutuhkan 5 hari kerja sejak pencabutan izin usaha BPR atau BPRS.

"Ini lebih cepat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Percepatan pembayaran klaim ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan masyarakat tidak panik ketika terdapat bank yang bermasalah," kata Purbaya.

"Jadi kami senang berusaha merubah citra kami. Kalau dulu kami dikenal sebagai malaikat maut, kalau LPS datang, bank akan jatuh. Sekarang kita jadi sahabat nasabah, Pak. Kalau LPS datang, uang nasabah aman," sambungnya.



Tuesday, November 19, 2024

Maraknya Import Ilegal Bikin Industri Manufaktur Mati Suri

 Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengatakan maraknya impor ilegal, khususnya tekstil produk tekstil (TPT), membuat investor enggan membangun pabrik di Indonesia.

Hal itu disampaikan Ketua Komite Perdagangan Luar Negeri/Pengembangan Ekspor Bidang Perdagangan Apindo Budihardjo Iduansjah dalam Gambir Trade Talks "Outlook Perdagangan Luar Negeri Indonesia Tahun 2025 di Jakarta.

"Memang PR kita bagaimana impor ilegal bisa kita tekan, kalau bisa sampai tidak ada, karena investasi orang membuat pabrik akan takut. Baik pengusaha lokal maupun luar negeri kalau mau datang ke Indonesia melihat nanti investasi di sini tapi melihat impor dengan jalur khusus, itu enggak akan mau," katanya.

Berdasarkan data yang ia miliki, Budi mengatakan nilai impor TPT dari China yang tercatat resmi sebesar US$3,5 miliar yang dipersyaratkan dengan Persetujuan Impor. Namun, dalam pelaksanaannya beberapa importir nakal memperjualbelikan kuota impor.

Sementara, impor TPT yang tidak tercatat atau ilegal senilai US$2,9 miliar dengan modus importir memberitahu harga di bawah nilai transaksi atau under invoicing, dan pemindahan barang dari satu moda transportasi ke transportasi lain dalam perjalanan impor atau transhipment.

Dengan nilai barang impor US$2,9 miliar, Budi memperkirakan negara kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp25,6 triliun dari pajak pertambahan nilai (PPN) 11 persen, pajak penghasilan 25 persen, bea masuk 20 persen, dan bea masuk tindakan pengamanan 25 persen.

Karena itu, Budi mengatakan impor ilegal harus diberantas.

"Ini penegakan hukum harus dilaksanakan. Apalagi sektor perdagangan dalam negeri berkontribusi 52 persen menghidupi ekonomi kita. Kalau terganggu, bisa terjadi ekonomi yang tak bagus bagi negara kita," katanya.

Syarat Tercapainya Pertumbuhan Ekonomi 9 Persen Di Indonesia

 Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan pertumbuhan ekspor Indonesia perlu digenjot 7 persen hingga 9 persen untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Fajarini Puntodewi dalam acara Gambir Trade Talks "Outlook Perdagangan Luar Negeri Indonesia Tahun 2025 di Jakarta

"Mendukung pertumbuhan ekonomi 5 persen sampai akhir periode 8 persen dengan target pertumbuhan ekspor 9,6 persen , jadi antara 7-9,6 persen," katanya.

Dalam paparannya, Fajarini mengatakan pertumbuhan ekspor tahun depan ditargetkan mencapai 7,1 persen atau US$ 294,45 miliar demi mengejar target pertumbuhan ekonomi 5,6 persen.

Lalu pada 2026, ekspor ditargetkan tumbuh 7,09 persen atau US$315,31 miliar dengan pertumbuhan ekonomi 5,79 persen.

Kemudian ada 2027, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan mencapai 6,53 persen dengan kinerja ekspor perlu mencapai 7,89 persen atau US$340,20 miliar. Pada 2028, pertumbuhan ekonomi ditargetkan 7,26 persen dengan ekspor ditargetkan tumbuh 8,77 persen atau US$370,04 miliar.

Selanjutnya pada 2029, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 8 persen dengan target ekspor perlu 9,64 persen atau US$405,69 miliar.

Sementara itu, kinerja ekspor Januari sampai Oktober 2024 telah mencapai 1,333 persen atau US$217,24 miliar.

"Kita optimis bahwa di akhir 2024 target neraca perdagangan surplus tetap tercapai, dan terjadi peningkatan ekspor," pungkasnya.

Pertamina Temukan Cadangan Migas Baru di MNK

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru yakni sumur Migas Non Konvensional (MNK) Gulamo Det-1 di di Blok Rokan.

EVP Upstream Business PHR Andre Wijanarko mengatakan dengan dinyatakan sebagai discovery, Sumur Gulamo DET-1 menjadi sumur MNK pertama di Indonesia yang berhasil membuktikan adanya aliran hidrokarbon ke permukaan dari MNK.

"Pencapaian ini merupakan tonggak sejarah baru bagi PHR dan industri migas nasional. Dengan berhasil menemukan sumberdaya migas baru di Sumur Gulamo DET-1, kami semakin yakin akan potensi besar pengembangan MNK di Blok Rokan. Ini adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk terus berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan energi nasional," katanya dalam keterangan tertulis.

Penemuan ini disampaikan setelah PHR mengevaluasi hasil data fracturing dan uji rekahan (flowback test) serta hasil pengeboran dan well testing Sumur Gulamo DET-1. Proses main fracturing atau perekahan utama pada lapisan Formasi Brownshale telah selesai dilakukan dan hasil awal dari uji alir didapatkan sampel hidrokarbon.

Rangkaian kegiatan yang dilakukan setelah proses pengeboran selesai (post drill) bertujuan untuk menganalisis kegiatan operasi pengeboran dan well testing serta mengevaluasi potensi hidrokarbon pada suatu sumur.

Tahapan berikutnya, sambung Andre, adalah melakukan evaluasi potensi sumberdaya yang ditemukan, serta langkah-langkah eksplorasi tahap lanjut dan pengembangan lapangan yang lebih detail, termasuk pengeboran sumur appraisal untuk membuktikan konsep sumur MNK (long horizontal well dan multi-stage hydraulic fracturing) bekerja dengan baik dalam mengkonfirmasi potensi sumberdaya yang lebih luas.

Senada dengan Andre, Kepala Divisi Eksplorasi SKK Migas, Sunjaya Eka Saputra menyambut gembira ditemukannya Sumur Gulamo DET-1. Penemuan ini, sambungnya, membuktikan bahwa upaya Pertamina dalam mengembangkan sumber daya migas non-konvensional telah membuahkan hasil.

"Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan-lapangan MNK lainnya di Indonesia," ujar Sunjaya.

Adapun Minyak dan Gas Bumi Non-Konvensional (MNK) adalah minyak dan gas bumi yang terbentuk dan terkekang pada batuan reservoir berbutir halus dan berpermeabilitas rendah di dalam zona kematangan.

MNK akan ekonomis apabila diproduksi melalui pengeboran horizontal dengan menggunakan teknik stimulasi hydraulic fracturing, antara lain shale oil, shale gas, tight sand oil, tight sand gas, gas metana batubara dan methane-hydrate.