Peningkatan investasi itu bertepatan dengan perayaan 75 tahun PT Goodyear Indonesia Tbk di Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/4). Investasi itu untuk perluasan pabrik dan penambahan fasilitas produksi.
Peresmian perluasan pabrik dilakukan Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun didampingi Presiden Goodyear Asia Pasifik Pierre E Cohade dan Presiden Direktur Goodyear Indonesia Iriawan Ibarat. Hadir juga Duta Besar AS untuk Indonesia Cameron M Hume, Wali Kota Bogor Diani Budiarto, dan Managing Director Goodyear ASEAN Richard Fleming.
Iriawan mengatakan, Goodyear Indonesia merupakan salah satu pabrik paling kompetitif di antara pabrik Goodyear di seluruh dunia. Pihaknya akan terus fokus mendorong inovasi dan keberlanjutan industri ban ini.
Goodyear, berdiri tahun 1935, adalah produsen ban mobil pertama dan tertua di Indonesia. Luas lahan 172.000 meter persegi. Goodyear juga satu dari 10 perusahaan pertama yang mengawali terbentuknya Bursa Efek Jakarta tahun 1980.
Pierre E Cohade mengatakan, ”Komitmen kami kepada Indonesia tinggi. Ini dibuktikan dengan penambahan investasi sebesar 23 juta dollar AS dari rencana investasi awal tahun 2007.”
Tahun 2007 telah disampaikan kepada publik bahwa Goodyear Indonesia akan meningkatkan investasi 20 juta dollar AS dari investasi awal sebesar 31 juta dollar AS. Namun, penambahan investasi akhirnya diputuskan sebesar 23 juta dollar AS sehingga Goodyear telah menginvestasi sekitar 54 juta dollar AS.
Dalam laporan tahunan PT Goodyear Indonesia Tbk tahun 2009, total produksi ban tahun 2008 mencapai 2,488 juta ban. Tahun 2009, produksinya menjadi 2,633 juta ban. Dengan jumlah hari kerja 321 hari per tahun, produksi rata-rata mencapai 8.185 ban per hari.
Pencapaian produksi rata-rata itu menunjukkan kapasitas produksi 8.000 ban per hari sudah terlampaui. Oleh karena itu, dengan perluasan pabrik ini, kapasitas produksi pun ingin ditingkatkan sebesar 65 persen.
Menurut Pierre, komitmen investasi itu didasarkan pada keyakinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kerap menyebutkan bahwa Indonesia sebagai tempat yang tepat untuk berinvestasi. Karena itu, dukungan pemerintah tetap sangat dibutuhkan agar kegiatan bisnis dapat terus berkembang.
Alex SW Retraubun menjelaskan, pertumbuhan produksi kendaraan sebesar 8 persen tentu akan menjadi peluang pertumbuhan produksi ban lebih besar lagi. Produksi ban sangat potensial. Hingga saat ini, ada 13 produsen nasional yang memproduksi sekitar 50 juta ban mobil dan 28 juta ban sepeda motor. Sekitar 70 persennya diekspor, dengan nilai ekspor tahun 2009 sekitar 1 miliar dollar AS.
No comments:
Post a Comment