PT Bank CIMB Niaga Tbk berhasil menjual seluruh jatah Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI 010 yang diberikan pemerintah senilai Rp 247 miliar. Head of Preferred, Private, & Wealth Management & Consumer Liabilities Business CIMB Niaga, Budiman Tanjung, mengatakan jumlah pendaftar serta nilai pemesanan yang diterima sudah lebih dari setengah jatah penawaran pada hari pertama.
“Minat masyarakat cukup tinggi selama masa penawaran berlangsung,” kata Budiman melalui siaran pers resmi, Senin, 7 Oktober 2013.
Budiman menuturkan, penawaran yang berlangsung sejak 20 September hingga 4 Oktober 2013 tersebut menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap jenis investasi ORI010 ini terus meningkat lantaran imbal hasilnya menarik. Dengan imbal hasil yang mencapai 8,5 persen per tahun, kata dia, ORI010 mampu menarik minat investor retail.
Obligasi Negara Retail atau Obligasi Retail Indonesia (ORI) merupakan obligasi negara yang diterbitkan pemerintah untuk dijual kepada individu atau perorangan warga negara Indonesia melalui agen penjual di pasar perdana.
Budiman menjelaskan, keuntungan yang diperoleh para pembeli ORI010, di antaranya pembayaran kupon dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin oleh Undang-Undang Surat Utang Negara. Dengan demikian, investor tak perlu khawatir dananya hilang. Keuntungan lainnya, ia mengatakan, tingkat bunga ORI010 tetap sampai jatuh tempo, kupon dibayar setiap bulan, dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Pembelian ORI010, ujar Budiman, merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam mendukung pembiayaan pembangunan nasional. Selain itu, penjualan yang dilakukan perbankan sebagai agen yang ditunjuk pemerintah juga menjadi bukti kesungguhan dan partisipasi aktif perbankan Indonesia dalam mendukung program pembangunan pemerintah. “Selain itu, CIMB Niaga telah menjadi agen penjual sejak ORI diluncurkan.”
Pemerintah menargetkan pendapatan penjualan Obligasi Retail Indonesia seri 010 (ORI010) mencapai Rp 20 triliun. “Ini target indikatif terbesar dalam sejarah penerbitan obligasi retail di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan, usai meresmikan masa penawaran ORI010 di Kawasan Ekowisata Mangrove, Pantai Indah Kapuk, Jumat, 20 September 2013.
Masa penawaran obligasi dengan tingkat kupon (yield) sebesar 8,5 persen per tahun dan tenor 3 tahun ini akan berakhir pada 4 Oktober mendatang. ORI010 dijual dengan harga pe runit sebesar Rp 1 juta dengan pemesanan minimun senilai Rp 5 juta dan maksimum Rp 3 miliar. Dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi ini nantinya digunakan untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Target investor ORI010 ini, kata Robert, adalah para investor pemula seperti ibu rumah tangga, pegawai muda, ataupun masyarakat umum yang ingin berinvestasi tanpa risiko. “Syaratnya hanyalah warga negara Indonesia yang dibuktikan lewat Kartu Tanda Penduduk.”
Ada 20 agen penjualan yang telah ditunjuk pemerintah untuk memasarkan ORI010 yang terdiri dari 17 bank nasional dan tiga perusahaan sekuritas, yakni: Citibank, Bank ANZ Indonesia, Bank Bukopin, Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, Bank Internasional Indonesia, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank BJB, Bank Permata, Bank BRI, Bank UOB Indonesia, Standard Chartered Bank, Bank HSBC, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, serta PT Trimegah Sekuritas.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Loto Srinaita Ginting optimisitis penetapan yield ORI010 sebesar 8,5 persen akan maksimal mendatangkan pendapatan untuk negara. “Kami sudah menghitung, tingkat kupon 8,5 persen cukup besar dan menarik bagi investor, tapi pembayaran bunganya tidak akan membebani kas negara,” ujarnya.
Loto menambahkan kondisi perekonomian global yang tidak menentu disusul keputusan bank sentral Amerika untuk tetap melanjutkan program stimulus merupakan momen tepat untuk meluncurkan obligasi retail ini. “Yield ORI010 ini memang terlihat tinggi, tapi untuk jangka waktu yang lama tingkat kuponnya akan stabil, apalagi di tengah kondisi likuiditas yang ketat.”
Adapun Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati dalam kesempatan yang sama mengajak masyarakat Indonesia untuk berinvestasi melalui surat utang negara, terutama obligasi retail. Pasalnya, kata dia, investasi ini sangat minim resiko. “Kan, negara yang menerbitkan, jadi aman. Jadi, masyarakat kalau mau investasi tidak harus selalu dalam bentuk deposito,” katanya.
Anny juga optimistis penjualan ORI010 akan mencapai target. Bahkan, bukan tidak mungkinover subscribe (melebihi permintaan). Dia berkaca pada penjualan surat berharga negara sebelumnya yang dinilai bagus. “Target Rp 20 triliun bisa tercapai, apalagi kondisi perekonomian diprediksi akan kembali membaik.”
No comments:
Post a Comment