Wakil Presiden Boediono membuka secara resmi perhelatan Trade Expo Indonesia ke-28 di Jakarta International EXPO, Kemayoran, Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2013. Acara pembukaan dimulai pukul 10.00 WIB di Hall D JIExpo Kemayoran.
"Trade Expo Indonesia merupakan event yang penting. Jika Presiden tidak bisa hadir, Wapres yang hadir," kata Boediono dalam sambutannya. "Jadi, ini begitu pentingnya."
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan Trade Expo akan berlangsung mulai hari ini hingga Ahad, 20 Oktober nanti. "Jumlah peserta sekitar 2.000 pengusaha nasional," ujar dia. Pengusaha ini terdiri dari sektor usaha kecil menengah, koperasi, badan usaha milik negara, dan lainnya.
Menurut Gita, jumlah buyer dalam perhelatan ini diperkirakan sekitar 9.300 buyers yang berasal dari 106 negara. Adapun transaksi dagang ditargetkan senilai US$ 2 miliar. "Ini memang target yang ambisius. Tapi kami tetap optimistis target ini akan tercapai," kata dia.
Selain Boediono dan Gita, acara pembukaan juga dihadiri Menteri Perindustrian Mohamad Soleman Hidayat dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sidarto Danusubroto.
Pameran produk ekspor terbesar di Indonesia bertajuk Trade Expo Indonesia (TEI) akan dibuka pada Rabu 16 Oktober 2013. "Wakil Presiden Boediono didampingi Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dijadwalkan akan membuka acara ini," kata Ketua Pelaksana TEI Gusmardi Bustami, Senin 14 Oktober 2013.
Tahun ini, TEI akan digelar selama lima hari pada 16-20 Oktober 2013 di Jakarta International Trade Expo, Kemayoran. "Kami berharap pameran ini dapat meningkatkan jumlah ekspor Indonesia," kata Gusmardi.
Tahun ini, TEI yang bertema "Remarkable Indonesia" menargetkan transaksi sebesar US$ 2 miliar untuk produk barang dan jasa.
Menurut Gusmardi, hingga saat ini sudah terdaftar sekitar 7.112 pembeli internasional dari 92 negara, jumlah ini naik dibandingkan tahun lalu yang mencapai 6.000 pembeli. Dengan luas area pamer mencapai 60 ribu meter persegi, Gusmardi menargetkan pengunjung pada TEI bisa mencapai 10 ribu orang.
Tak hanya menawarkan produk barang jadi yang bernilai tambah seperti tekstil, furnitur, makanan dan minuman olahan, produk kertas, dan produk karet, pameran kali ini juga akan menawarkan produk jasa dari tenaga kerja terampil Indonesia.
Selain itu, TEI juga akan menawarkan produk industri startegis seperti pesawat udara, kapal laut, alat-alat pertahanan, radar telekomunikasi, produk industri bioteknologi, produk hilir dari sektor pertanian, perkebunan, dan pertambangan, produk otomotif, produk kreatif, serta produk usaha kecil dan menengah.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi mengatakan kendala bagi produk Indonesia dalam memasuki pasar ekspor baru adalah kurangnya promosi. "Selama ini kita serahkan urusan promosi itu kepada pelaku usaha masing-masing, tentunya terbatas," katanya.
Sofjan mengatakan perhelatan seperti TEI merupakan ajang yang tepat bagi para pelaku ekspor untuk melakukan promosi kepada pembeli potensial yang bisa saja sebelumnya tidak mengenal mereka. "Dalam pameran ini kita inginkan ada keseimbangan juga, eksportir besar dan eksportir kecil ada pasarnya masing-masing," kata Sofjan.
No comments:
Post a Comment