Wednesday, July 16, 2014

Mie Instan Tempati Posisi Puncak Penjualan FMCG

Mie instan menjadi produk paling diminati konsumen Indonesia. Sesuai dengan riset WorldPanel Indonesia, Indomie dan Mie Sedaap menempati peringkat pertama dan kedua pada merek-merek industri fast moving consumer good (FMCG). Fanny Murhayati, New Business Development Director Worldpanel Indonesia mengatakan, konsumen Indonesia adalah konsumen tersibuk jika dibanding dengan konsumen negara lain. Selama setahun, konsumen Indonesia bisa berbelanja 400 kali atau sekitar 31 kali dalam sebulan. Hal itu menunjukan betapa menggiurkannya kondisi pasar FMCG.

"Mie instan diminati karena masyarakat Indonesia suka dengan produk cepat saji dan lebih praktis. Selain iu distribusinya luas. Hampir setiap toko jual Indomie ataupun Mie sedaap," kata Fanny, Jumat (13/6/2014). Selain karena memang jangkauan distribusi kedua merek ini sangat luas, promosi dan inovasi yang dilakukan pun sangat beragam, mulai dari iklan hingga variasi rasa yang beragam.

Sebelumnya, Ketua Asosisi Roti, Mie, dan Biskuit Sribugo menyampaikan bahwa pasar mi masih akan cerah tiap tahunnya. "Tahun ini saja bisa tumbuh 6 persen atau penjualannya bisa sampai 18 miliar bungkus," ungkap Sribugo. Susu Frisian Flag berada di posisi ketiga. Fanny menyebutkan selain distribusinya yang juga luas, ada banyak macam jenis susu yang dijual Frisian Flag. "Jenisnya banyak ada yang kental manis, ada yang formula, ada yang susu cair, ada susu bubuk keluarga. Yang paling diminati susu cair. Praktis dan ada kemasan sachet-nya," ungkap Fanny.

Di posisi keempat dan keenam ditempati oleh Royco dan Masako. Penjualannya didukung kepraktisannya dan produk dijual dengan kemasan sachet. Pecinta mie instan Indonesia semakin dimanjakan dengan pilihan rasa baru. PT Indofoods CBP Sukses Makmur Tbk meluncurkan tiga varian baru Indomie bercitarasa kuliner Asia.  Adapun tiga varian baru tersebut yaitu rasa Bulgogi ala Korea, rasa Tom Yam ala Thailand, dan rasa Laksa ala Singapura.

"Kali ini, Indomie ingin menyempurnakan kesetiaan para penikmat Indomie di Indonesia untuk menjelajahi kuliner Asia dengan meluncurkan Indomie Taste of Asia," kata Marketing Manager Noodle Division Indofood Lucy Suganda. Asal tahu saja, tiga varian baru itu dilengkapi dengan bumbu pasta dan toping menarik, seperti daging nabati untuk rasa Bulgogi, bakso udang untuk rasa Tom Yam, dan Laksa.

Sementara itu, Hardinsyah, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB menjelaskan, toping daging nabati (textured vegetable protein/TVP) dibuat dari protein kedelai bertekstur. "Protein ini merupakan salah satu inovasi makanan yang umum dan aman digunakan sebagai bahan baku sumber protein pengganti protein daging," kata dia.PT Indofoods CBP Sukses Makmur Tbk akan meluncurkan tiga varian baru citarasa kuliner Asia. Marketing Manager Noodle Division Indofood Lucy Suganda mengatakan, penerimaan pasar menjadi prioritas pertama sebelum fokus pada penambahan unit yang diproduksi dan perluasan pasar yang dijangkau.

Adapun Taste of Asia yang terdiri dari rasa Bulgogi ala Korea, rasa Tom Yam ala Thailand, dan rasa Laksa ala Singapura tersebut menargetkan pasar premium. Dengan tekstur mie, berat dan bahan pelengkap yang berbeda dari kelas reguler, ketiga varian tersebut dipasarkan dengan harga Rp 3.500 per bungkus.

Ditanya kemungkinan depositioning jika penerimaan pasar tak sesuai ekspektasi, Lucy mengatakan Indomie perlu mendiferensiasi segmen. "Banyak banget yang jenisnya regular, makanya kita masuk premium. Kalau kita turunkan harga takutnya terlalu dekat, kan kita harus ada diferensiasi," kata Lucy .

Indofood optimistis produk yang menyasar segmen premium itu bakal diterima pasar. Pasalnya menurut Lucy, perkembangan perilaku konsumsi, utamanya anak muda saat ini semakin variatif. Mereka sudah fimiliar dengan tom yam, laksa, juga bulgogi.

"Pertimbangannya kita lihat segi konsumen sendiri yang mulai menyukai makanan yang beragam. Indofood kan selama ini baru citarasa nusantara, makanya citarasa luar juga kita masuk," katanya. Saat ini Indofood mengeluarkan 35 varian Indomie. Sayangnya, Lucy enggan berbagi berapa bungkus yang diproduksi Indofood baik regular maupun tiga varian premium itu.

No comments:

Post a Comment