Monday, October 23, 2017

Industri Retail Tumbang ... MAP Tutup Gerai Lotus dan Debenhams

Tak hanya menutup gerai ritel fesyen, Lotus Department Store, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) ternyata juga telah menutup outlet Debenhams Indonesia. Alasannya, pertimbangan bisnis yang tak lagi memberi untung yang sesuai.  Setahun terakhir, ada tiga gerai Debenhams yang tersisa, yaitu di Senayan City, Lippo Mall Kemang, dan Supermal Karawaci. Namun, saat ini tinggal Debenhams di Senayan City yang masih beroperasi.

Sumber  mengatakan, gerai Debenhams di Lippo Mall Kemang telah ditutup sejak tahun lalu.  "Yang di Kemang memang ditutup. Tidak ada gantinya, karena tidak cocok dengan harganya [sewa]," ujar sumber, Senin (23/10). Sementara, Debenhams yang ada di Supermal Karawaci baru ditutup pada Juli 2017. Namun, tempat yang disewa oleh MAP itu langsung diisi oleh unit bisnis lain, yaitu Sogo Indonesia.

"Diganti bisnis dengan Sogo, tapi masih grup MAP," kata sumber. Sehingga, yang tersisa tinggal Debenhams Senayan City. Namun, sebelumnya pihak MAP mengatakan, akan menutup dua gerai Debenhams tahun ini. Artinya, bukan tidak mungkin Debenhams Senayan City juga akan menyusul tutup.

Hanya saja, sumber mengaku, saat ini belum ada pemberitahuan resmi terkait kabar itu. Justru, menurut sumber, kontrak gerai Debenhams di Senayan City masih berlangsung sampai tahun depan.  "Soal Debenhams Sency tutup ini, kami belum tahu karena tidak bisa memberi kepastian. Kepastian ada di manajemen atas, walau gosip di luar bilangnya begitu. Bisa saja nantinya arah bisnis berubah atau bagaimana, kami lihat ke depan," jelasnya.

"Seharusnya tahun ini kami habis masa kontraknya, cuma kami ekspektasi sampai tahun depan. Makanya, kami tidak bisa prediksi bagaimana kelanjutan sampai tahun depan," tambahnya.  Kendati begitu, sumber mengungkapkan bahwa penutupan dua gerai Debenhams sebelumnya membuat beberapa karyawan dari cabang lain dipindahkan ke Debenhams di Senayan City.

Sementara, dari sisi penjualan, sumber mengaku bahwa saat ini penjualan masih sejalan dengan prospek bisnis yang telah dipetakan oleh pihak gerai. Begitu pula dengan penjadwalan promosi.  "Promosi tetap berjalan. Karena kan department store ya, jadi tetap sesuaikan jadwal promosi," pungkasnya. Berdasarkan pantauan, saat ini Debenhams tengah menggelar promosi potongan harga hingga 70 persen. Namun, pada jam pulang kantor, terlihat suasana gerai tak ramai. Hanya ada beberapa pengunjung yang sibuk melihat-lihat pakaian diskon.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut, efisiensi menjadi kunci utama yang harus dilakukan para pemain ritel tahun ini untuk menopang pertumbuhan perusahaan dan industri.  Seperti diketahui, beberapa peritel memang mengambil langkah untuk menutup gerai-gerai yang tak produktif, misalnya Ramayana yang menutup delapan gerai dan Matahari Department Store yang menutup dua gerai.

Yang teranyar, Lotus Department Store menutup tiga gerai di Thamrin, Cibubur, dan Bekasi pada akhir bulan ini.  Wakil Ketua Aprindo Tutum Rahanta mengatakan, sebenarnya efisiensi merupakan 'lagu lama' bagi perusahaan ritel. Namun, selalu ampuh untuk menstabilkan pertumbuhan yang mulai tertekan, misalnya yang terjadi saat ini kala konsumsi masyarakat tak terlalu tinggi.

Caranya, menutup toko-toko yang dinilai sudah tak produktif lagi atau merosot sumbangan pendapatannya kepada perusahaan. Lalu, mencari lagi titik lain yang sekiranya potensial. "Efisiensi dari ritel tahun ini memang cukup ketat. Tapi sebenarnya ini bukan kali ini saja terjadi, dari dulu begitu, ada masanya, yang tidak produktif lagi ya ditutup, bisa ganti ke yang lain," ujar Tutum.

Hal ini pula, kata Tutum, yang melandasi rencana penutupan Lotus Department Store pada akhir bulan ini. Seperti halnya, yang telah dilakukan Ramayana dan Matahari Department Store beberapa bulan lalu.  Hanya saja, ia khawatir, efisiensi tak lagi ampuh bila konsumsi masyarakat terus melemah dengan minimnya angka pertumbuhan gaji yang merupakan pendorong konsumsi. Sementara, dari sisi operasional, perusahaan perlu membayar, misalnya sewa tempat, listrik, dan lainnya.

Akibatnya, pertumbuhan industri ritel bisa terus tergerus.

"Mudah-mudahan pertumbuhannya bisa membaik. Tapi kalau makin lama daya beli masyarakat juga terus begini, ya akan terus menekan pastinya," kata Tutum.  Bersamaan dengan efisiensi dan konsumsi masyarakat yang masih lemah, Tutum memproyeksi, pertumbuhan industri ritel sampai akhir tahun ini tak memuaskan. Khususnya untuk kuartal IV ini diperkirakan tak akan setinggi kuartal II lalu, yang dilihat masih lebih baik lantaran ada momentum Lebaran. "Kuartal IV pasti tidak lebih baik dari kuartal II, karena sentimen Lebaran itu tidak ada yang lebih baik dari itu," pungkasnya

Manajemen PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) membenarkan adanya penutupan tiga gerai Lotus Department Store pada akhir bulan Oktober ini. Kabar penutupan ini sebelumnya diketahui melalui diskon 80 persen yang ditawarkan oleh manajemen. Director Corporate Communication MAP Fetty Kwartati menjelaskan, penutupan dilakukan dengan tujuan restrukturisasi divisi department store perusahaan secara konsolidasian. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kinerja dari seluruh department store yang dibawahi langsung oleh MAP.

"Betul tiga gerai Lotus akan tutup, perusahaan melakukan restrukturisasi untuk meningkatkan overall kinerja department store," ungkap Fetty. Sebelumnya, pada Mei lalu, Fetty sempat mengatakan jika perusahaan memang sedang mengkaji kinerja keuangan dari lima department store-nya. Beberapa department storetersebut, yakni tiga gerai Lotus dan dua gerai Debenhams.

Perusahaan bersikukuh, jika memang gerai-gerai tersebut tak memberikan keuntungan, maka manajemen akan menutupnya. Dengan demikian, fenomena penutupan tiga gerai Lotus ini memang telah direncanakan MAP sejak awal. "Kami sedang kaji secara komprehensif, konsultan masih kerja," ucap dia beberapa bulan lalu.

Pada tahun lalu, dua gerai Lotus sudah ditutup oleh perusahaan. Tak hanya itu, satu gerai Debenhams juga diakui menyusul setelah dua gerai Lotus ditutup. Meski menutup gerai, perusahaan juga menargetkan membuka 200 gerai baru hingga akhir tahun ini. Secara keseluruhan, bisnis food & beverage yang terdiri dari department store, specialty store, dan fesyen memberikan kontribusi sebesar 85 persen.

Untuk segmen tersebut. perusahaan akan menargetkan membuka 60 gerai baru, diantaranya Starbucks, Pizza Express, Krispy Kreme, dan Cold Stone. Sementara itu, untuk fesyen, manajemen bakal menambah gerai dengan brand Inditex yang terdiri dari Zara, Pull & Bear, dan Bershka

Nasib malang mungkin menghampiri manajemen Lotus Department Store yang terpaksa menutup gerainya di Thamrin, Cibubur, dan Bekasi karena bangkrut. Begitu pula dengan puluhan karyawan yang harus merasakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan.

Namun, ritel yang gulung tikar rupanya memberi berkah bagi sebagian masyarakat. Sebab, pihak manajemen perusahaan biasanya menggelar 'cuci gudang' dengan memberikan potongan harga atau diskon yang tinggi guna menghabiskan stok barang. Hal ini pula yang dilakukan Lotus, manajemen toko bahkan memberi diskon hingga 80 persen. Sedikit lebih tinggi dibandingkan pendahulunya yang sudah lebih dulu menutup toko, Matahari Department Store di Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai, yang memberikan diskon hingga 75 persen kala itu.

Indah Annisa (29) salah satunya. Karyawan perbankan swasta di kawasan Thamrin itu bilang, mendapat kabar dari rekannya mengenai rencana tutupnya Lotus. Sehingga, ia menyempatkan diri untuk mencari pakaian dan tas.  "Kemarin dengar dari teman sih, ternyata benar diskon sampai 80 persen. Lumayan, dapat baju dan tas juga," bagi Indah.

Ia bahkan mengaku sudah dua kali berhasil mendapat harta karun dari gerai ritel yang hendak tutup. Sebelumnya, Indah ikut mengejar potongan harga saat gerai Matahari di Manggarai hendak tutup. Ia pun merasa diuntungkan lantaran bisa membeli barang baru sesuai kebutuhannya, namun dengan harga miring.

"Kemarin juga dapat pakaian diskon dari Matahari Pasaraya Manggarai yang tutup itu. Tapi kemarin lebih ramai ya, kalau ini enak lebih sepi. Lumayan ya jadi hemat," katanya. Di sisi lain, Indah mengaku prihatin bila beberapa toko ritel mulai gulung tikar, terlebih bila perusahaan tak mampu lagi mendapatkan keuntungan dari toko yang dimiliki. "Ya sebenarnya kasihan juga ya kalau bangkrut. Mungkin harus cari pasar baru atau jenis usaha baru," pungkasnya.

Tak hanya Indah, Damar (43), yang sehari-hari bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga merasa diuntungkan dengan diskon dari gerai ritel yang berlokasi di gedung sinema Djakarta Theater XXI itu. Ia bilang, sebenarnya tak sengaja berkunjung ke Lotus malam tadi lantaran istrinya ingin membeli perlengkapan kosmetik. Namun, rupanya toko itu tengah memberi diskon tinggi untuk menghabiskan barang dagangannya.

"Ini sebenarnya tidak sengaja, tadi istri yang mampir, saya temani. Tapi lumayan jadi dapat kaos ya, hanya Rp60 ribuan," tuturnya.  Namun, Damar rupanya tak sering memanfaatkan diskon besar-besaran dari toko ritel untuk berbelanja. Sebab, terkadang tak seluruh informasi sampai ke telinganya. Hanya saja, bila ada lagi diskon dari toko ritel, ia mengaku, ingin lagi mencoba peruntungan mendapatan pakaian diskon.

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang didapat, Lotus Department Store di kawasan Thamrin akan menghentikan seluruh aktivitas operasional pada 26 Oktober mendatang lantaran bangkrut. Bersamaan dengan itu, dua gerai lainnya di Cibubur dan Bekasi juga akan ditutup pada penghujung Oktober ini. Hal ini dilakukan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang membawahi Lotus lantaran gerai sudah tak produktif.

Bahkan, MAP berencana menutup hingga 100 gerai ritel lainnya tahun ini. Sayang, ketika kembali dikonfirmasi, pihak MAP masih perlu mengecek penutupan itu kembali. "Besok saya cek dulu tpi itu (penutupan) memang sudah dijadwalkan," kata Director Corporate Communication MAP Fetty Kwartati

No comments:

Post a Comment