Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berkelakar saat ditantang naik transportasi umum.
Ia bercanda ogah naik kendaraan umum sebelum ada stasiun mass rapid transit (MRT) berhenti tepat di depan kantornya. Sejauh ini, memang tidak ada moda tersebut di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
"Soalnya MRT gak ada berhenti tuh di depan situ (Kantor Kemenko Perekonomian)," kelakar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat.
"Saya mau naik MRT kalau berhenti di depan situ (Kantor Kemenko Perekonomian)," sambungnya dibarengi tawa.
Menko Airlangga mengatakan dirinya akan menunggu sampai pembangunan MRT fase dua rampung. Setelah itu, ia memberi sinyal siap menerima tantangan menaiki transportasi umum ketika bertugas sebagai pejabat publik.
Tantangan pejabat negara naik kendaraan publik dikemukakan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).
Usul ini muncul buntut sorotan terkait fasilitas pengawalan arogan atas mobil para pejabat.
"Semestinya, pejabat negara membiasakan menggunakan angkutan umum, minimal sekali seminggu. Dengan bercampur dengan masyarakat umum akan mengetahui kondisi sebenarnya kehidupan masyarakat," ucap Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Djoko Setijowarno dalam keterangannya.
No comments:
Post a Comment