Pemberian penghargaan Aditama bagi PT Newmont Nusa Tenggara oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menuai kecaman dari Wahana Lingkungan Hidup (WALHI). Apalagi penghargaan kepada Newmont itu disebutkan karena usaha dalam pengelolaan lingkungan pertambangan mineral.
Menurut Walhi, Newmont setiap hari membuang limbah tambang (tailing) sebanyak 140.000 ton ke laut Teluk Senunu, Nusa Tenggara Barat. "Jumlah limbah ini setara dengan 21 kali lipat sampah harian kota Jakarta," tulis Manajer Kampanye Tambang dan Energi WALHI, Pius Ginting dalam siaran pers yang diterima, 5 Oktober 2011.
Saat ini, Walhi bersama Gema Alam dan didukung Jatam, Kiara, Huma, LBH Masyarakat, Ut Omnes Unum Sint sedang menggugat izin pembuangan limbah tambang Newmont Nusa Tenggara ke Teluk Senunu. Tapi pemerintah justru bersikap kontra dengan memberi penghargaan lingkungan. " Ini sebuah bentuk perlindungan pencemaran laut yang dilakukan oleh Pemerintah SBY lewat Kementerian ESDM," ujar Pius.
Walhi telah mewawancarai nelayan di sekitar Teluk pada awal 2011. "Para nelayan mengeluhkan tangkapan ikan yang menurun drastis semenjak pembuangan tailing (limbah tambang)," ujar Pius. Keluhan nelayan diperkuat kesaksian perwakilan Pemda Sumbawa Barat di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, usai menghadiri sidang gugatan terhadap izin Newmont Nusa Tenggara, 27 September 2011. Pemerintah Daerah menyatakan cumi-cumi laut di daerah sekitar Teluk Senunu mengalami penurunan.
Selain Walhi, pada 24 Agustus 2011, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) telah melayangkan surat kepada Achim Steiner, Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB untuk mempertimbangkan mencabut penghargaan "UNEP Award Leadership in Marine and Ocean Management" kepada Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Alasannya karena memberikan izin pembuangan limbah ke laut kepada Newmont Nusa Tenggara.
Hingga saat ini, kata Pius, Newmont membuang limbah pada kedalaman 125 meter. Mengizinkan Newmont membuang limbah ke Laut dan memberikan penghargaan sebagai perusahaan tambang terbaik dalam pengelolaan lingkungan pertambangan mineral sangat menyesakkan. "Ini adalah ibarat membenarkan dan memuji praktek pembuangan sampah di bawah karpet di rumah, tidak mudah dilihat mata tapi menimbulkan persoalan
lingkungan," ucap Pius.
No comments:
Post a Comment