Apa yang ada dipikiran Anda ketika mendengar nama Ace Hardware? Ya, perlengkapan. Di Indonesia, Ace Hardware satu satu toko yang menyediakan produk-produk, sehingga perusahaannya bisa dibilang memonopoli bisnis ini.
Dalam perkembangannya sejak membuka gerai pertama di Karawaci, Tangerang, 1996 silam, ACES terus berkembang pesat dan menjadi salah satu anak usaha Grup Kawan Lama yang paling sukses sejauh ini.
Hingga hari ini, atau 18 tahun sejak didirikan, ACES sudah memiliki total 85 toko/gerai di seluruh Indonesia, dan masih akan terus bertambah.
Pihak manajemen sendiri, terutama sejak perusahaan go public pada 2007, mentargetkan akan membuka setidaknya 15 gerai anyar setiap tahunnya, menyusul meningkatnya jumlah penduduk kalangan menengah di Indonesia dalam lima tahun terakhir ini.
Dan sejak 2010 lalu, ACES membuka unit usaha baru, yaitu Toys Kingdom, yaitu toko yang secara khusus menjual mainan, tidak hanya mainan anak-anak tapi juga orang dewasa, hingga perlengkapan bayi. Seperti juga toko Ace Hardware, di Toys Kingdom ini dapat ditemukan mainan-mainan berkualitas.
Sejauh ini, ACES sudah memiliki 16 gerai Toys Kingdom dengan lokasi yang masih terkonsentrasi di Jakarta, yang ditargetkan akan tumbuh menjadi 21 gerai pada akhir tahun 2013. Sehingga secara keseluruhan, ACES menawarkan prospek pertumbuhan yang menarik.
Pengamat pasar modal Teguh Hidayat menuturkan, harga saham ACES pertama kali diamati ketika berapa pada harga Rp4.000-an. Kesimpulannya, meski kinerja perusahaannya bagus, namun harga sahamnya mahal dengan PER lebih dari 25 kali.
Selain itu, ACES akan mengalami kesulitan jika Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat. Karena produk yang dijual mahal.
Hingga kuartal II 2013, kinerja ACES sejauh ini malah merupakan salah satu yang terbaik di sektor ritel, dengan ROE yang mencapai 22,3%. Sementara catatan pertumbuhannya dalam tiga tahun terakhir (sejak 2010) turut gemilang, dengan laba bersih yang hampir berlipat dua setiap tahunnya.
"Kalau diperhatikan pertumbuhan ACES yang cepat tersebut turut terdorong oleh booming properti di Indonesia dalam 3 tahun terakhir ini, di mana banyak mal-mal baru yang didirikan di Jakarta dan sekitarnya, belum termasuk mall-mall yang didirikan di daerah lainnya di Pulau Jawa," papar Teguh dalam risetnya Edisi Agustus 2013.
Intinya, jika sektor properti masih seperti sekarang ini hingga dua tiga tahun kedepan, maka ACES juga masih berpeluang untuk mencatat pertumbuhan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Terakhir, ACES membuka gerai ke-85-nya di Kota Solo, Jawa Tengah, sekaligus merupakan gerai keduanya di kotanya Jokowi tersebut. Gerai anyar tersebut bisa berdiri karena adanya mall baru di Solo, yakni Hartono Mall, yang baru beroperasi pada tahun ini.
"Tapi jika nanti pembangunan mall-mall anyar berhenti, maka bagaimana pertumbuhan ACES kedepannya? Ya tentunya masih akan tumbuh, hanya saja tidak akan sekencang sebelumnya," ujar dia.
Namun, mengingat ACES juga punya Toys Kingdom, yang sejauh ini jumlah gerainya masih sedikit, maka angka pertumbuhan yang tercatat dalam tiga tahun terakhir kemarin berpeluang untuk dipertahankan, atau bahkan tumbuh lebih tinggi lagi, jika Toys Kingdom tersebut sukses.
Dari pendapatan ACES sebesar Rp1,8 triliun di semester I 2013, Toys Kingdom baru berkontribusi sebesar Rp73 miliar, namun angka tersebut tumbuh signifikan (55,7%) dibanding periode yang sama tahun 2012, yang hanya Rp47 miliar.
No comments:
Post a Comment