Tuesday, September 3, 2013

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan Janjikan Stok Kedelai Aman Sampai Akhir Tahun

Pemerintah menjamin stok bahan baku kedelai hingga akhir tahun ini tetap aman meski nilai tukar rupiah saat ini sedang terpuruk terhadap kurs dollar AS. Hal itu dijanjikan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di sela menghadiri kegiatan komunitas sedekah di GOR Among Rogo Yogyakarta Rabu malam 28 Agustus 2013.

Gita menyatakan Kementrian Perdagangan telah berkoordinasi denga Kementrian Perekonomian untuk memberi ijin impor tambahan kedelai kepada 22 perusahaan. Stok tambahan yang akan didatangkan itu mencapai sekitar 550 ribu ton. "Pekan ini ijin keluar," janji Gita. Menurtnya angka itu telah dipertimbangkan matang melihat tingkat persediaan, produksi serta konsumsi nasional.

Ia menjelaskan, dalam satu tahun rata rata kebutuhan nasional kedelai berkisar 2, 5 juta ton. Sementara produksi nasional hanya berkisar 700 ribu ton. Untuk mengatasi kekurangan itu kebijakan impor dinilai menjadi kebutuhan mendesak.

Gita mengatakan pemerintah awal tahun ini telah mengeluarlan peraturan presiden tentang pemberlakukan harga pokok bagi kedelai impor. Menurutnya regulasi itu untuk memberi semangat bagi petani agar mau meningkatkan produksi karena harga terlindungi. "Saya dapat laporan para petani sekarang lebih banyak yang mau menanam kedelai setelah ada aturan tersebut."

Sementara untuk melindungi para pengrajin berbahan baku kedelai, Gita menegaskan pemerintah akan menghapuskan bea masuk barang sebesar lima persen. Hal ini untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan neraca berjalan sehingga nilai tukar rupiah lebih bisa stabil. "Apalagi kalau ada kebijakan moneter yang bisa menopang kepentingan kita untuk mentabilisasi nilai tukar itu," kata dia.

Gita menyebutkan, selama ini untuk impor kedelai didatangkan dari negara Amerika Latin dan Amerika Serikat. Namun panen kedelai di negara eksportir itu kini juga lesu akibat gangguan cuaca. "Kita mesti perlu cari tempat tempat impor lain supaya stabilisasi harga tetap terwujud."

No comments:

Post a Comment