Memasuki masa panen, harga tomat di tingkat petani di Garut, Cianjur, dan Bandung anjlok hingga Rp 200/kg. Harga tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan harga tomat di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur sebesar Rp 4.000/kg. Direktur Budidaya Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian (Kementan) Yanuardi mengatakan, pihaknya langsung bergerak cepat mengatasi merosotnya harga tomat di petani dengan berbagai langkah.
"Langsung rapat dengan kementerian terkait (Kementerian Perdagangan). Ada beberapa langkah jangka panjang dan jangka pendek," jelas Yanuardi. Yanuardi menyebut, dalam jangka pendek pihaknya akan memborong tomat petani di sentra-sentra produksi tomat di Jawa Barat untuk memasok kebutuhan sayur di pasar tani yang digelar sejumlah lembaga negara.
"Ini kan mau perayaan 17 Agustus. Kita serap sebanyak-banyaknya dari Petani dan dijual langsung di Jakarta. Dari Kemendag juga ada, saya nggak tahu jumlah persisnya, dan ini kan langkah darurat," ujarnya. Untuk pengadaan tomat di program pasar tani tersebut, sambung Yanuardi, pihaknya akan membeli tomat petani di atas harga pokok pembelian petani sebesar Rp 2.000-2.200/kg.
Sementara untuk jangka panjang, kata Yanuardi, Kementan juga tengah menjajaki komitmen kerjasama dengan industri dalam negeri untuk menambah serapan tomat dari petani lokal. "Sudah kita minta industri supaya ambil lebih banyak dari tomat lokal. Itu upaya-upaya jangka panjang kita," terang Yanuardi. Yanuardi melanjutkan, selain meminta industri lebih aktif menyerap tomat petani, pihaknya juga sudah melakukan komitmen kerjasama baru dengan beberapa supermarket di Jabodetabek untuk menampung kelebihan pasokan tomat tersebut.
"Ada. Contohnya Carrefour di Lebak Bulus. Itu yang melakukan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, minta supaya ritel ikut bantu harga di petani," imbuh Yanuardi.
Harga tomat ditingkat petani khususnya di daerah Bandung, Garut, dan Cianjur Jawa Barat turun jauh akibat pasokan berlimpah karena musim panen raya. Kondisi ini membuat petani rugi besar. Melihat kondisi tersebut, pemerintah langsung menggelar rapat untuk menyelesaikan masalah ini.
Harga tomat di tingkat petani daerah tersebut hanya Rp 200-400 per kg, sementara di Jakarta harga di pasar induk harganya Rp 4.000/kg, padahal petani sudah mengeluarkan modal puluhan juta. Jatuhnya harga tersebut membuat para petani meluapkan kekesalannya dengan membuang tomatnya ke jalan. Direktur Budidaya Sayuran dan Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian Yanuardi mengaku sudah mendapat kabar aksi buang tomat ke jalan yang dilakukan petani di Jawa Barat.
"Ya betul ada. Memang harga tomat sekarang sedang jatuh di Bandung, Garut, dan Cianjur. Harga Rp 400/kg, bahkan ada yang katanya sampai Rp 200/kg. Makanya kita langsung rapat, termasuk dengan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag," kata Yanuardi. Menurut Yanuardi, anjloknya harga tomat akibat rantai distribusi yang kurang efisien dan panjang. "Harga tomat di Pasar Induk Kramat Jati tadi saya pantau Rp 4.000/kg. Di pasar tradisional tentu lebih tinggi lagi, ini masalah distribusi yang perlu diperbaiki," ujar Yanuardi.
Ia menambahkan, karakter masa panen tomat juga berbeda dengan jenis sayuran lain yang sering mengalami kelebihan pasokan di sentra produksi tomat. "Di sana Rp 400/kg. Di sini Rp 4.000/kg. Sebenarnya yang untung banyak kan pedagang, tapi kita nggak bisa salahkan mereka juga, karena tomat kan pengangkutanya susah dan beresiko, selain itu memang cepat busuk," imbuh Yanuardi.
Para petani tomat seperti di Bandung, Garut, dan Cianjur saat ini sedang panen raya. Sayangnya hasil kerja keras petani di sana tak terbayar karena harga tomat sedang jatuh bahkan tak laku dijual. Kondisi ini membuat petani sedikit frustasi dan melimpahkan kekesalannya dengan membuang tomat hasil panennya ke jalan.
Hal tersebut seperti diungkapkan Direktur Budidaya Sayuran dan Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Yanuardi. Ya betul, kondisi itu benar terjadi (petani buang tomat ke jalan)," kata Yanuardi. Ia juga mengakui, saat ini harga tomat sedang jatuh karena pasokan berlimpah karena saat ini petani sedang panen raya tomat. "Memang harga tomat sekarang sedang jatuh, seperti di Bandung, Garut, dan Cianjur Jawa Barat," ungkapnya.
Yanuardi mengungkapkan, harga tomat di daerah tersebut hanya Rp 200 per kg, bahkan sampai tidak laku dijual. "Harga tomat di sana hanya Rp 400 per kg, bahkan ada yang katanya sampai Rp 200/kg, padahal modal petani puluhan juta," tutupnya.
No comments:
Post a Comment