Sebelum bulan puasa lalu, harga bawang sempat melonjak Rp 40.000/kg. Pemerintah bersama Bulog harus turun tangan menggelar operasi pasar agar harga bawang stabil. Namun, setelah stabil, saat ini harga bawang justru terus turun bahkan terlalu murah. Di tingkat petani seperti di Nganjuk, Jawa Timur hanya Rp 3.000/kg, sementara di pasar-pasar tradisional di Jakarta untuk ukuran medium dijual Rp 15.000-Rp 17.000/kg.
"Bawang merah jatuh sekali sekarang. Harga bawang merah di lapangan hanya Rp 3.000/kg. Dulu sebelum bulan ramadhan itu sampai Rp 36.000-40.000/kg. Artinya apa, itu artinya turun 1.000 persen," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman ditemui usai membuka Pasar Tani di Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2015).
Baca Juga : Harga Tomat Di Petani Jatuh Jadi Rp. 200 Per Kg Sedang Pedagang Kramat Jati Jual Rp. 4000 Per Kg
Untuk membantu petani dari kerugian, lanjut Amran, pihaknya terus mengintensifkan operasi pasar dan pasar tani untuk menyerap sebanyak-banyaknya hasil panen bawang petani di Brebes, Nganjuk, dan Bima. "Jadi ini (pasar tani) kita lakukan adalah untuk menstabilkan harga di tingkat petani khususnya tomat. Kemudian harga tomat di lapangan itu hanya Rp 400/kg, di kita jangan sampai harga jatuh pada titik terendah," ujar Amran.
Pasar tani dan operasi pasar, menurut Amran, tak hanya dilakukan di Jakarta saja, tetapi juga dilakukan di kota-kota yang jadi barometer gejolak harga komoditas pangan penting. "Kita lakukan di Pasar (Induk) Kramat Jati. Di mana saja harga yang tinggi kita sebar, ke titik yang harganya tidak stabil termasuk ke Jayapura sampai Makassar dan Surabaya. Ini untuk masyarakat umum tak hanya Kementan saja," tutur Amran.
Amran mengungkapkan, untuk solusi jangka panjang mengatasi harga bawang yang jatuh, pihaknya sudah menggandeng Perum Bulog membuka Toko Tani yang akan dibuka permanen di sejumlah kota di seluruh Indonesia. "Jadi ini (Toko Tani) kita lakukan pembelian di tingkat patani dengan kerja sama Bulog dan (Kementerian) Perdagangan, jadi kita membantu petani," tutupnya.
No comments:
Post a Comment